Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kecantikan

Pakai Kosmetik : Aturannya Banyak Bener Ya?

Rusmanto oleh Rusmanto
15 Juli 2019
A A
kosmetik

kosmetik

Share on FacebookShare on Twitter

Produk kosmetik dan perawatan kecantikan yang tadinya hanya popular di kalangan perempuan, kini juga merambah pengguna laki-laki. Kita bisa dengan mudah mendapatkan berbagai produk “perawatan” khusus untuk laki-laki dengan varian yang beragam.

Jaman yang agak kemaren (belum begitu lama), lelaki yang melakukan perawatan dan menggunakan produk kosmetik disebut lelaki metroseksual. Jaman ini mungkin masih sama, hanya saja tidak seheboh jaman dulu, karena saat ini baik laki-laki maupun perempuan sepertinya memiliki kebutuhan yang sama untuk menjaga penampilan agar tetap menarik.

Tidak sekedar berpengaruh terhadap kecantikan (dan ketampanan) kosmetik juga berpengaruh terhadap kesehatan. Setidaknya, itulah yang bisa saya simpulkan berdasarkan pengalaman saya sendiri.

Apa buktinya kalau kosmetik berkaitan dengan kesehatan? Buktinya, setiap kosmetik yang beredar di Indonesia, harus mendapatkan ijin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Dulu saya merasa aneh dengan hal itu, apa kaitannya coba? Emang kosmetik itu bisa dimakan apa?

Dengan penyelidikan yang tidak terlalu dalam, ternyata struktur organisasi BPOM ada bagian yang mengatur tentang kosmetik. Bagian itu adalah Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik. Hal ini membuat saya bisa menyimpulkan dengan sah dan meyakinkan bahwa kosmetik itu ada kaitannya dengan kesehatan.

Jadi langkah pertama sebelum Anda menggunakan kosmetik maupun produk perawatan lainya adalah memeriksa apakah produk itu terdaftar di BPOM atau tidak. Dengan demikian setidaknya kita bisa yakin produk tersebut aman untuk digunakan di negara kita Indonesia tercinta.

“Tapi sorry ni bray, gue pakenya kosmetik impor dari Korea, yang standarnya lebih ketat dibanding kosmetik lokal. Emang masih butuh BPOM?”

Eits, sabar bro, sist, itu kosmetiknya impor dari Korea Utara apa Korea Selatan? Harus dipastikan dulu biar nggak kaget. (Petanyaan ini nggak penting, jadi nggak usah dibahas.)

Baca Juga:

Kalau Kosmetik Punya Zodiak, Viva Itu Capricorn. Nggak Banyak Gaya, tapi Bisa Diandalkan

Membongkar Rahasia Viva Cosmetics yang Harga Bedak Sachet-nya Lebih Murah daripada Bayar Parkir 2 Ribu!

Berdasarkan pengalaman saya yang kadang-kadang jadi tukang listrik dan elektronik, produk luar belum tentu kompatibel kalau dipake di dalam negeri. Kadang ada yang  colokannya nggak cocok lah, ampernya nggak cocok lah, voltasenya ketinggian lah, frekuensinya beda lah, dan banyak faktor lainnya. Apalagi kosmetik yang dipakai langsung oleh tubuh manusia.

Contoh paling gampang kita bisa memperhatikan obat panu, kadas, kurap, dan kutu air yang ada di pasaran. Pertanyaannya, memang ada obat begituan yang impor ya? (Karena pertanyaanya memang absurd, jadi, sekali lagi nggak usah dibahas.)

Penyakit kulit semacam ini di Indonesia yang merupakan daerah tropis, bisa dikatakan lebih ganas dibanding dengan negara subtropis seperti Eropa maupun Asia yang beriklim subtropis lainnya. Jadi mungkin saja kalau disana obatnya ampuh, dibawa ke sini buat ngobatin gatelnya aja nggak mempan, kira-kira begitu.

Untuk langkah selanjutnya, adalah dengan membaca aturan pakai atau label yang ada. Kosmetik yang sudah terdaftar seharusnya telah menggunakan bahasa nasional sehingga mudah untuk dipahami. Kalau nggak ada, dan nemunya cuma huruf kanji dan tulisan arab gundul, segera laporkan ke lembaga terkait, jangan nanya ke anak Sastra China apa Sastra Arab. Mau cantik (dan ganteng) kok repot bener ya?

Dalam membaca label, yang pertama dilihat adalah tanggal kadaluarsa. Hal itu menjamin kualitas produk yang anda gunakan. Tapi jangan salah ya, tanggal kadaluarsa hanya berlaku bagi produk yang masih segel atau belum dibuka. Sementara, setelah produk dibuka dan digunakan maka tanggal kadaluarsanya akan berubah.

Menurut pengalaman saya, disinilah biasanya pembeli dan penguna produk kurang teliti. Waktu itu, istri membeli lipstik yang katanya impor dari Swedia, dan yang lebih seru adalah, harganya lebih mahal dari knalpot ori motor Honda C-100 saya (mau sedih, tapi nggak jadi).

Iseng-iseng saya baca labelnya, dan ternyata untuk lipstik, lip gloss, lip balm dan produk lip lainya (tidak termasuk lip sync) ada tulisan tambahan kecil kalau produk sebaiknya maksimal digunakan setahun setelah dibuka pertama kali (meskipun tidak dipakai).

Jadi untuk rekan dan rekanita (jadul sekali gua) yang menggunakan produk lips tersebut harus waspada. Apalagi anda punya lipstik 5 buah padahal bibir yang pakai cuma itu-itu aja, harus pake lipstik tiap hari biar greget. Terus, kalau ada produk baru jadi bisa beli lagi deh.

Selain masalah tanggal kadaluarsa yang perlu diwaspadai oleh konsumen, lipstik dan produk untuk bibir lainya yang lagi diskon, juga perlu mendapatkan perhatian khusus dari para peminatnya. Terutama, bagi produk impor yang dijual melalui jaringan MLM.

Saya pernah ngecek produknya, dan ternyata tanggal kadaluarsanya 3 bulan lagi. Bayangkan, bagaimana cara menghabisakan lipstik dalam 3 bulan? Mungkin setiap pemakaian harus lapis sampai 3 kali biar lebih greng—emangnya lagi ngecat Vespa~

Tidak hanya aturan kadaluarsa yang perlu diperhatikan, aturan penggunaan produk lainya juga perlu dilihat lebih teliti lagi. Misalnya ada produk kecantikan yang tidak boleh digunakan ketika ada luka terbuka. Dan pengguna tidak sadar bahwa jerawat yang dipencet atau kepencet karena tidak sengaja juga merupakan salah satu bentuk dari luka terbuka yang tidak boleh terekspos oleh produk tertentu.

Dari semua aturan yang ada pada label, buat saya yang perlu diwaspadai justru aturan yang tidak ada labelnya, yaitu aturan pembelian. Berdasarkan pengalaman, perempuan (sebetulnya laki-laki juga sama saja) lebih tergiur pada bonus yang diberikan dibandingkan dengan kebutuhan.

Istri saya pernah beli parfum dapat bonus tas, dompet cantik, lip balm dan lain-lain (pokoknya yang paket gitu deh), ternyata setelah dibeli dan dihitung harga parfumnya ternyata mahal. Tidak hanya bisa buat beli service pack, bahkan harganya bisa buat beli karburator baru buat motor saya kala itu.

Jadi ternyata kosmetik tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan penggunanya saja, tapi juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan finansial keluarga. Disini, kadang saya merasa harus prihatin, nelangsa, dan sedih, tetapi nggak jadi, karena waktu beli produk kosmetik, istri saya kelihatan bahagia.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: kecantikanKosmetiktren kecantikan
Rusmanto

Rusmanto

Penulis lepas.

ArtikelTerkait

4 Skincare Perempuan Indonesia di Masa Kerajaan terminal mojok.co

4 Skincare Perempuan Indonesia di Masa Kerajaan

24 November 2021
kosmetik dan jilbab halal

Dilema Kosmetik dan Jilbab Halal: Serba Halal dan Dihalalkan

20 Mei 2019

Jangan Bisanya Numpuk Banyak Kosmetik Aja, Sekarang Saatnya Cewek-cewek Wajib Peduli dengan Sustainable Beauty!

20 Mei 2021
berdandan

Menanggapi Lamanya Waktu yang Dibutuhkan Wanita Saat Berdandan

24 Juni 2019
7 Krim Abal-abal nan Durjana Paling Laris yang Bisa Bikin Kulit Menangis terminal mojok

7 Krim Abal-abal nan Durjana Paling Laris yang Bisa Bikin Kulit Menangis

26 Agustus 2021
Sebuah Kerja Keras di Balik Rambut Warna-warni Bias terminal mojok

Melihat Kerja Keras di Balik Rambut Warna-warni Bias

16 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Orang Jakarta Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Tidak Cocok untuk Kalian Mojok.co

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

11 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.