Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menebak Motif Munculnya Grup WhatsApp SMP padahal Sebelumnya Nggak Pernah Ada

Mas Uliatul Hikmah oleh Mas Uliatul Hikmah
21 Juni 2020
A A
grup whatsapp sekolah grup wa anggota nyebelin cara mute cara keluar stiker meme jualan online mojok

grup whatsapp sekolah grup wa anggota nyebelin cara mute cara keluar stiker meme jualan online mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari lalu muncul pendatang baru di deretan grup WhatsApp yang sudah menjamur dan krikk-krikk di hape saya. Pas pertama kali melihat gambar profil grup, saya kudu memutar otak soalnya terlihat familier, tapi apa ya??? Lah, ternyata logo sekolah SMP yang sudah saya tinggalkan alias lulus di tahun 2012. Ya ampun, grup WhatsApp sekolah saya nambah lagi.

Secara historis teman-teman SMP cuma sekali sih bikin grup angkatan SMP, itu pun pas jaman SMA di mana lagi naik daun yang namanya BBM (BlackBerry Messenger) dengan segala drama yang norak. “Invite pin temanku, cogan, cecan, ahli sumur bla bla bla….” Syukurlah kita sudah terbebas dari jaman eksistensial yang bikin eneg tapi pernah disombongkan, heuheu. Aw malu~

Setelah BBM kehilangan pamor dan penggunanya berpindah ke WhatsApp, grup angkatan SMP tidak pernah lagi muncul ke dunia. Seperti avatar Aang yang ketiduran di bongkahan es karena nggak ada yang bangunin, seperti itulah nasib grup angkatan SMP itu berhenti. Dan selama hampir 8 tahun nggak ada yang punya inisiatif buat bikin.

Tapi menduplikasi nasib avatar Aang, akhirnya ada sosok Katara dan Sokka yang tiba-tiba bangunin grup angkatan SMg. Terpantau sampai tulisan ini ditulis, saya tidak mengenali sosok mereka yang sebenarnya sebagai pembuat frup alias nomornya tidak pernah saya simpan. Dan kerennya, grup ini punya kecepatan penambahan anggota yang lumayan cepat. Dari total 7 kelas, sekitar 3 kelas sudah terkumpul dalam waktu 12 jam.

Masih menjadi tanda tanya besar di pikiran saya. Kok bisa muncul grup angkatan SMP lagi setelah 8 tahun berlalu. Padahal sudah nggak ada keperluan lagi di sekolah, bahkan yang kuliah sudah pada lulus, kecuali yang betah. Ihwal ini bikin saya geregetan pengin tanya ke grup langsung. Tapi nggak jadi karena takut nanti dikira sombong. Overthinking akhirnya bikin saya nulis ini.

Setelah melihat pergerakan grup kurang lebih selama 12 jam dengan saksama, akhirnya bisa disimpulkan motif dibuatnya grup angkatan SMP yang haduh ini. Tentu saja ini berdasarkan data di lapangan alias isi chat yang ada di grup. Widiiih, dah kayak bikin skripsi.

Motif munculnya grup WhatsApp sekolah #1 Gabut aja selama musim corona

Tidak perlu kita pertanyakan lagi bagaimana tingkat kegabutan orang-orang di musim corona. Sudah memang nasib angkatan saya kalau banyak yang pengangguran fresh graduate karena keadaan (nyalahin nasib). Jadinya jempol penghuni grup rajin membalas chat walaupun cuma satu assalamualaikum tapi yang bales waalaikumsalam gerudukan. Saya positive thinking, mungkin mereka takut dikira PKI kalau nggak jawab. Terbukti juga, kalau dibiarkan selama 10 menit chat di grup sudah nambah 100 yang sebagian besarnya berisi sapaan-sapaan.

Motif munculnya grup WhatsApp sekolah #2 Nostalgia dengan share foto aib temen

Memantau pergerakan kirim-kirim foto di grup, beberapa anggota grup rupanya ingin bernostalgia. Tapi yang mereka kirim rata-rata foto aib. Tahu sendirilah gimana kelakuan anak SMP dari 8 tahun lalu. Belum ada TikTok cuy. Teknologi kamera depan belum ada. Ya bisa dibayangkan sendiri betapa dekil-dekil dan tampak polosnya anak SMP tahun 2012. Maklum, belum ada kecanggihan filter IG, kamera hape 2 megapiksel itu sudah dibilang bagus.

Baca Juga:

Menjamurnya Bimbel Bukan karena Pendidikan Kita Ampas, tapi karena Mengajar di Bimbel Memang Lebih Mudah

Kantin Sekolah Adalah Penyelamat Guru yang Gajinya Rata dengan Tanah

Motif munculnya grup WhatsApp sekolah #3 Nyari kontak mantan gebetan

Masih ada aja yang usaha nyari kontak mantan gebetan. Pakai sok-sokan bilang, “Rek, yang tahu nomornya anak di foto ini, tolong masukin grup ya.” Terus pas udah masuk grup chatnya dibales terus. Tidak lupa dengan sedikit gombalan cuih. Pepet terosss pepet. Tak doain mantan gebetan yang lagi dipepet udah pada tunangan. Soalnya emang lagi musim-musimnya tunangan atau nikah. Apalagi angkatan lulusan 2012.

Ada yang bilang jodoh biasanya temen sendiri. Kalau nggak temen sekolah, temen kuliah, ya temen kerja. Ini kali ya misi si pembuat grup. Jadi dia adalah seorang mak comblang.

Motif munculnya grup WhatsApp sekolah #4 Ngajakin mabar

Di antara hebohnya obrolan grup, ada aja yang nyeletuk “Mabar yok”. Dengan entengnya jarinya dia mengajak push rank padahal temen yang lain sedang nostalgia dan mepet (lagi) mantan gebetan. Tapi kalau dipikir-pikir ajakan mabar itu logis. Daripada ajakan nongkrong atau reuni yang jelas-jelas lagi musim corona. Mabar memang jalan paling bener udah.

Motif munculnya grup WhatsApp sekolah #5 Mau jualan online

Selama 12 jam memantau arah pembicaraan grup yang ke mana-mana, pasti ada aja yang nitip lapak. Menurut data yang sudah saya rekapitulasi, barang-barang yang dijual adalah camilan kerupuk, cireng, kacamata, hingga ikan cupang. Mungkin si pembuat grup telah memprediksi hal ini lebih awal, atau jangan-jangan itu memang tujuan utamanya?

Terpantau nama grup sudah berganti menjadi Lapak SMP Angkatan 2012. Gambar grup juga sudah ganti jadi logo lapak ala editan bapak-bapak yand dikombinasikan dengan logo SMP. Hazh, yasudahlah, saya jadi mau ikutan jualan. Keju Malang khas mozzarellanya, Kakak!

BACA JUGA Daftar Orang yang Seharusnya Dihilangkan dari Grup WA dan tulisan Mas Uliatul Hikmah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2020 oleh

Tags: grup whatsappReuniSekolahsmpwaWhatsapp
Mas Uliatul Hikmah

Mas Uliatul Hikmah

Perempuan, yang tersesat di Jurusan Bahasa Jerman memutuskan untuk cepat-cepat lulus biar penderitaan segera selesai. Tapi malah semakin menyukai bahasa Jerman setelahnya.

ArtikelTerkait

Pengalaman Kawan Saya Mengajar Siswa SMP yang Belum Bisa Baca: Bukannya Dapat Hadiah, Malah Mengundang Masalah

Pengalaman Kawan Saya Mengajar Siswa SMP yang Belum Bisa Baca: Bukannya Dapat Hadiah, Malah Mengundang Masalah

9 Agustus 2024
Grup WhatsApp Keluarga Besar Adalah Kawah Candradimuka Sebelum Berdebat di Sosial  Media

Urusan Fitur, Saya Lebih Memilih Telegram daripada WhatsApp

4 Agustus 2020
grup whatsapp MOJOK.CO

5 Alasan Memilih Bertahan di Suatu Grup Whatsapp

6 Juli 2020
5 Cara Pengurus Pesantren Membangunkan Santri (Visual Karsa, unspalsh.com) dukuh babakan

5 Cara Pengurus Pesantren Membangunkan Santri Menjelang Salat Subuh

5 Juni 2022
Jika Plankton "SpongeBob Squarepants' Jadi Member WhatsApp Grup, Tentu Akan Merepotkan Adminnya terminal mojok.co

Jika Plankton ‘SpongeBob Squarepants’ Jadi Member WhatsApp Grup, Tentu Akan Merepotkan Adminnya

16 Februari 2021
5 Alasan Mengapa Siswa Ogah Berak di Toilet Sekolah, Kamu Pasti Pernah Mengalaminya

5 Alasan Mengapa Siswa Ogah Berak di Toilet Sekolah, Kamu Pasti Pernah Mengalaminya

21 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.