Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Nostalgia Bahasa Slang Iginigi

Juli Prasetya oleh Juli Prasetya
7 Juli 2019
A A
bahasa slang g

bahasa slang g

Share on FacebookShare on Twitter

“Kagamugu segedagang megembagacaga tuguligisagan Iginigi”

Kalimat di atas merupakan sebuah judul buku kumpulan cerpen karya Eko Triono yang sudah dialihbahasakan menjadi bahasa slang G. Kalimat tersebut bisa dibaca “kamu sedang membaca tulisan ini” bisa dipahami?

Tidak paham? Oke saya akan perlahan-lahan menjelaskannya.

Setiap generasi memiliki zaman keemasan sekaligus kekelamannya entah itu generasi angkatan 45, 66, 70, 80, 90, millenium pertama maupun generasi era Kiwari. Setiap generasi memiliki kekurangan, kelebihan dan keunikannya masing-masing. Tak terkecuali bahasa.

Sebelumnya saya mohon maaf dan meminta izin kepada para pembaca yang Budiman sekalian. Bahwa kali ini saya akan membahas tentang persoalan nostalgia dan akan berfokus kepada slang G yang dulu, pada era 90an dipakai oleh remaja dan pergaulan anak muda dari kaum hawa atau kaum adam yang kehawa-hawaan untuk bergosip/ gibah tanpa ketahuan oleh orang yang digibahkan. Ya ini adalah bahasa kode, bahasa sandi. Dan hanya orang-orang di lingkaran pergaulan orang tertentu saja yang paham maksud, arti, dan tujuan dari kebiasaan ini. Gibah tak mengenal era. Ia akan terus ada dan akan selalu ada. Selama manusia tetap eksis.

bahasa slang G sendiri mirip seperti bahasa alay tapi lebih sederhana dan tak serumit itu yang menggabungkan antara huruf, angka, tanda baca, simbol, dan ada perasaan gemes-gemes manja di dalamnya. Semisal “4q03h c1nt4 cma q4m0eh cl4mana”

Sejarah penambahan huruf G sendiri sebenarnya saya juga tidak tahu pasti berawal dari mana, kapan tercetus pertama kalinya, dan siapa tokoh yang memperkenalkannya. Ya semuanya serba unidentify dan anonim. Tapi bahasa G memiliki efek yang luar biasa di lingkaran pertemanan era 90an.

Beberapa daerah di Indonesia ada yang paham dan tahu bagaimana menggunakan rumus bahasa slang G. Dan beberapa daerah lainnya bahkan menciptakan bahasa sandi tersendiri dalam pergaulannya.

Baca Juga:

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Pengalaman Melepas Penat dengan Camping ala Warlok Queensland Australia

Tapi yang saya yakini adalah slang pergaulan G ini diciptakan oleh seorang pemuda/pemudi yang kreatif dan merdeka. Alasannya? Karena umumnya energi dan kreativitas seorang pemuda pasti sangat berlimpah dan besar pada saat itu. Maka tidak mustahil mereka bisa menciptakan terobosan sistem berbahasa dan berkomunikasi semacam ini. Ya bahasa adalah perihal kesepakatan.

Meski bahasa slang G diawali oleh faktor kerahasiaan dan hanya digunakan untuk ghibah. Saya yang saat itu sebagai seorang anak SMP yang baru menginjak awal remaja tentu saja sangat penasaran dan ingin tahu, apa yang diomongkan oleh orang-orang di lingkar pertemanan yang menggunakan bahasa slang G itu.

Karena faktor keingintahuan dan lingkungan itulah awal-awal saya mengenal dan menggunakan bahasa slang G.

Masa-masa itu adalah masa pubertas pertama saya. Awal paham cewek cantik, dan sudah diam-diam menyukai lawan jenis, sudah ngerti sedikit tentang cinta-cintaan tapi ga berani bicara di depan orang yang disukain. Gimana coba rasanya kamu mencintai seseorang yang kamu sendiri tidak bisa bicara jika dihadapkan pada seseorang tersebut. Mampus.

Baik rumus sederhananya untuk bahasa slang G ini yaitu penggal kata berdasarkan pelafalannya atau suku kata, sisipi huruf ga/gi/gu/ge/go di setiap penggalan kata sesuai dengan huruf vokal terakhir pada penggalan suku kata, semisal Gigilaga untuk kata Gila, Sagayaga sugukaga sagamaga kagamugu untuk kalimat saya suka sama kamu, lalu Jagancuguk untuk kata Jancuk. Mudah bukan?

Coba kamu latihan dengan soal yang saya berikan ini, lalu jika kamu sudah paham dan menemukan jawabannya silakan tinggalkan jawabannya di kolom komentar.

Bigilagang sagayagangnyaga kege agakugu
Kagawiginnyaga sagamaga yagang lagaigin
Agasugu

Orang yang sama sekali belum pernah mendengar dan menggunakan bahasa ini tentu saja hanya bisa melongo dengan pandangan heran terus bilang “ko tes ngelim glukol ya? Ko lagi ngomong, apa lagi kosehan?”

Ya demikian salah satu nostalgia dan pengalaman saya sewaktu remaja dulu tentang penambahan huruf G dalam kebiasaan berbicara. Meskipun dulu saya adalah anak yang pendiam dan populer, ternyata saya cukup mahir menggunakan bahasa G. Terima kasih diriku yang dulu pernah alay.

Yang hatinya tergetar dan ketawa kecil setelah membaca tulisan ini. Selamat Anda termasuk tua. Ndang mbojo. Pfffttt… Semoga bahagia

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: AlayBahasagenerasi 90anghibahIndonesiaslang
Juli Prasetya

Juli Prasetya

Pemuda desa tampan dan sederhana. Pernah ditolak cewek karena terlalu baik, dan juga pernah ditinggal nikah. Sekarang sedang berproses di Bengkel Idiotlogis asuhan Cepung.

ArtikelTerkait

kesehatan fisik dan mental

Kebiasaan yang Merusak Kesehatan Fisik dan Mental, Tapi Sering Dilakukan

19 September 2019
Kata ‘Aing’ dan ‘Dia’ dalam Bahasa Sunda Banten Aslinya Nggak Kasar, Bro! terminal mojok.co

Kata ‘Aing’ dan ‘Dia’ dalam Bahasa Sunda Banten Aslinya Nggak Kasar, Bro!

5 Februari 2021
Siasat Menaklukan TOEFL, Hal-hal Teknis Juga Perlu Diperhatikan Mojok.co

Siasat Menaklukan TOEFL: Tidak Hanya Jago Bahasa Inggris, Strategi Tes Juga Diperlukan

3 Agustus 2024
Perbedaan Starbucks di Jepang dan Indonesia Terminal Mojok

Perbedaan Starbucks di Jepang dan Indonesia

17 Mei 2022
Arab Saudi, Kiblat Baru Industri Kopi Dunia

Arab Saudi, Kiblat Baru Industri Kopi Dunia

2 November 2023
3 Budaya Orang Korea yang Nggak Relate Sama Orang Indonesia terminal mojok

3 Budaya Korea yang Nggak Dijumpai di Indonesia

27 Maret 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.