Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Akun Affiliate yang Jualan Numpang Tragedi Itu Biadab, dan Semoga Nggak Laku!

Nur Anisa Budi Utami oleh Nur Anisa Budi Utami
22 Oktober 2025
A A
Shopee Affiliate vs TikTok Affiliate: Mana yang Paling Cuan?

Shopee Affiliate vs TikTok Affiliate: Mana yang Paling Cuan? (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau kalian affiliator, jualan affiliate kalian numpang tragedi orang dan nggak laku, itu wajar banget. Seharusnya memang seperti itu

Lagi asyik scroll-scroll X sore-sore, sambil dengerin Payung Teduh plus suara hujan dan ngerasa hidup tuh adem banget, eh tiba-tiba jari berhenti di satu postingan yang bikin darah naik satu derajat. Awalnya tertarik banget sama hook-nya. Kalimat awalnya tuh kayak clickbait tapi elegan. Begini bunyinya:

“Penjelasan kontroversial tapi banyak yang setuju. Alasan ini yang buat Timothy di-bully, mau marah tapi ini fakta lapangan”

Yaudah aku klik dong, pikirku bakal ada cerita penuh empati, mungkin ending-nya bikin orang menyadari atau minimal refleksi hidup. Tapi pas dibuka… BOOM! ternyata di akhir postingan malah nyantumin link jualan. Affiliate, lagi. Taik!

Sumpah, itu bukan cuma zonk. Itu pengkhianatan terhadap rasa kemanusiaan.

Dan yang lebih ngeselin, kejadian kayak gini tuh bukan cuma sekali-dua kali. Tiap minggu ada aja akun affiliate yang jualan dengan embel-embel tragedi. Ada yang pakai kisah korban kekerasan, ada yang pakai berita duka, ada juga yang pura-pura sedih biar “niche-nya relate”. Padahal di ujungnya tetep: “Link produk aku taruh di bawah ya~”

Kalau affiliate-mu nggak laku ya, maaf banget nih, tapi ya wajar. Bukan karena orang nggak suka produkmu, tapi karena caramu jualan tuh norak dan nggak berperasaan. Dan memang sebaiknya jangan laku.

Kalian sebagai pembaca juga harus melek, jangan kejebak affiliate yang jahat!

Gedheg nggak sih tiap buka X, nemu postingan yang awalnya kayak berita serius, tapi ujung-ujungnya jualan sandal kesehatan? Sumpah, kalau nggak salah fokus, ya marah. Tapi ya gimana, algoritma tuh lagi doyan banget sama yang nyampur antara tragedi dan transaksi.

Makanya, kalian sebagai pembaca juga harus melek. Jangan gampang kasihan sama akun-akun affiliate yang pamer “cerita sedih” tapi ujungnya ngajak beli. Mereka tuh bukan berempati, tapi strategik. Kalau bisa dibilang, marketing tanpa hati nurani. Dan sebaiknya ya nggak usah dikasih panggung. Jangan di-like, jangan di-retweet, apalagi dikomenin. Soalnya makin rame, makin semangat mereka jual duka orang lain.

Baca Juga:

Jadi Affiliator TikTok Nyesek, Kelihatan Santai dan Cuan padahal Komisinya Gaib

4 Dosa Akun Centang Biru yang Bikin X Jadi Makin Nggak Asik

Jualan itu bukan sekadar cari cuan, tapi cari keberkahan

Aku pribadi percaya, jualan itu ladang keberkahan. Ada nilai-nilai moral di dalamnya. Rezeki udah ada yang ngatur, tinggal dijemput pakai cara yang bener. Tapi banyak yang lupa, bahwa kecepatan cuan itu nggak sebanding sama kualitas cara dapetinnya.

Lucunya, sekarang banyak banget akun jualan yang nggak sabar. Baru sehari buka akun affiliate, udah pengin viral. Akhirnya ya pake cara yang “kreatif” (baca: manipulatif). Mereka jualan sambil “nebeng” isu yang lagi rame, entah itu kasus kriminal, perceraian artis, atau tragedi kemanusiaan. Ya ampun, ini bukan marketing awareness, ini moral bankruptcy.

Kalau mau jualan ya jualan aja, nggak usah curi spotlight di tengah kesedihan orang lain. Mau promo produk? Silakan, tapi jangan numpang trending di atas luka.

Sebenernya banyak cara biar affiliate laku tanpa drama

Aku juga affiliator, dan aku tahu banget gimana rasanya jualan yang kadang naik, kadang nyungsep kayak sinyal 3G di pedalaman. Tapi percayalah, ada cara-cara normal yang nggak perlu ngorbanin hati nurani.
Bisa pakai fitur promosi, bisa riset keyword, bisa rutin share link tapi di tempat yang wajar. Intinya tuh konsistensi, bukan konten kasihan.

Kuncinya bukan viral, tapi trust. Kalau kamu jualan pakai cara yang baik, orang bakal inget dan balik lagi. Tapi kalau kamu sekali aja ngelakuin cara “menjijikkan” kayak pakai berita duka buat jualan sepatu, udah deh, selamat tinggal reputasi.

Makanya, kalau nemu akun affiliate yang kayak gini, saran jujur dari aku: langsung blokir. Nggak usah dikasih engagement. Makin sering dilihat, makin banyak yang mikir “wah, ternyata efektif juga ya jualan pakai cara kayak gitu.” Dan lingkaran setan itu terus berputar.

Jadilah affiliator yang pakai hati, bukan cuma strategi

Nggak semua orang paham bahwa marketing itu juga butuh moralitas. Di balik layar, banyak banget affiliator yang cuma mikir angka, tapi lupa kalau di balik angka itu ada manusia. Padahal jadi affiliator itu bisa banget kok elegan. Bisa lucu, bisa kreatif, bisa storytelling tanpa harus bawa-bawa kisah orang lain yang sedih.

Contohnya, ada yang bikin review produk jujur tapi lucu, ada yang bikin konten edukatif, ada juga yang sekadar share pengalaman pribadi. Itu semua jauh lebih manusiawi dan nggak bikin orang mual.

Semoga makin banyak affiliator yang sadar bahwa jadi manusia dulu baru marketer. Karena kalau semua demi klik dan komisi, ya jangan heran kalau makin banyak orang yang muak. Cuan itu penting, tapi jangan sampai nurani disekolahkan cuma karena pengen viral. Karena ujungnya bukan cuma akunmu yang sepi, tapi hatimu juga ikut mati rasa.

Penulis: Nur Anisa Budi Utami
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Alasan Affiliate E-Commerce Tak Lagi Menjanjikan untuk Mencari Cuan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Oktober 2025 oleh

Tags: affiliateaffiliatorakun affiliatebrand awarenessTwitter
Nur Anisa Budi Utami

Nur Anisa Budi Utami

Guru TK yang tinggal di Kulon Progo. Suka menulis, ngopi, dan jalan-jalan.

ArtikelTerkait

konsensus nomor ponsel

Konsensus Juga Tentang Nomor Ponsel, Sayang

18 Mei 2019
Netizen Twitter Adalah Antagonis Paling Kejam dan Fakta-fakta Lainnya Kenapa Becandaan di Twitter Nggak Laku Dibawa ke Facebook?

Netizen Twitter: Antagonis Paling Kejam dan Fakta Lainnya

15 Mei 2020
facebook

Menjadi Orang yang Berbeda di Facebook, Twitter, dan Instagram

21 Agustus 2019
Panduan Memahami Tweet-tweet Budiman Sudjatmiko yang Terlalu Ndakik Buatmu! terminal mojok.co

Panduan Memahami Tweet-tweet Budiman Sudjatmiko yang Terlalu Ndakik Buatmu!

31 Maret 2021
Jadi Affiliator TikTok Nyesek, Kelihatan Santai dan Cuan padahal Komisinya Gaib

Jadi Affiliator TikTok Nyesek, Kelihatan Santai dan Cuan padahal Komisinya Gaib

21 Juni 2025
Panduan Menghadapi Fanwar di Twitter Terminal Mojok

Panduan Menghadapi Fanwar di Twitter

21 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.