Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalur Cangar-Pacet Mojokerto Memang Indah, tapi Taruhannya Nyawa!

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
13 Oktober 2025
A A
Jalur Cangar Pacet Mojokerto, Jalur Maut Mengintai Wisatawan (Unsplash)

Jalur Cangar Pacet Mojokerto, Jalur Maut Mengintai Wisatawan (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Google Maps kadang memang menjadi solusi, tapi tidak sedikit solusi yang ditawarkan harus dibayar mahal karena jalan yang tidak terbayangkan. Hal inilah yang saya alami seminggu lalu saat harus menemui seorang kawan di Alun-alun Batu. Setelah ketemu, kawan saya mengajak untuk ke Mojosari, Mojokerto. Maklum bukan akamsi, jadi saya putuskan saja mencari jalur yang direkomendasikan Google Maps. Nah, seperti yang di tebak saya disarankan melintas Jalur Cangar-Pacet, Mojokerto.

Berdasar informasi tertera di aplikasi, jalur ini hanya berjarak 53 KM, sangat jauh jika dibandingkan melintas di Raya Lawang, Malang dengan jarak tempuh 83,1 KM. Tanpa pikir panjang, saya berboncengan melintasi jalur ini dengan sepeda andalan Supra X 125 kesayangan.

Saya tahu, jalur ini menyimpan ancaman dan tantangan tersendiri. Saya yakinkan dalam diri semua bisa teratasi, apalagi si Supra x 125 baru ganti oli dan kaki-kaki. Tentu harapannya bisa tetap sehat melahap jalur sepanjang 53 KM.

Siang itu kondisi cuaca cerah, saya pun bergegas melajukan motor untuk memastikan bisa melintas Jalur Cangar-Pacet, Mojokerto sebelum gelap tiba. Yah, seperti yang saya bilang tadi, jalur alternatif ini memiliki topografi yang menguji adrenalin. Lalu lintas naik-turun bukit menguji kendaraan saya, hingga pada satu titik, motor saya nggak kuat nanjak.

Akhirnya ya, tetap saya paksakan, meski gas kembang kempis. Mau gimana lagi?

Lemah di tanjakan, bahaya di turunan

Sekuat apa pun motor Supra saya, tetap tidak ada apa-apanya dibanding keganasan Jalur Cangar-Pacet, Mojokerto. Meski di awal saya yakin motor kesayangan ini kuat, faktanya tidak seperti itu. Saat menemui jalur tanjakan, motor ini seperti ingin mengatakan usianya yang sudah tak lagi muda. Bahkan saat di segmen tanjakan dengan elevasi sekitar 45 derajat beberapa kali saya harus menurunkan kawan saya.

Kuat sih jika dipaksa, tapi saya tidak tega sebab dapur bakar oli saya seakan mengeluarkan aroma berbeda. Bahkan knalpot saya sampai berasap, hal yang jarang saya temui meskipun saat naik di Jalur Erek-erek Ijen, Banyuwangi.

Melewati turunan di jalur ini juga bukan urusan mudah. Turunan di jalur ini sama ekstremnya dengan tanjakannya. Apalagi kawan saya dengan bodohnya malah mematikan mesin di turunan. Sontak saya kaget dan minta untuk menyalakan mesin dan tetap di gigi satu. Bukan tanpa alasan, saya tahu betul penyebab kecelakaan di turunan. Salah satunya ya mematikan mesin ini.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Niatnya hemat BBM, tapi yang boros malah nyawanya.

53 KM pegunungan vs 83,1 KM dataran

Memang pengalaman adalah guru yang terbaik. Perjalanan saya di Jalur Cangar-Pacet, Mojokerto membuat saya sekarang lebih selektif untuk memilih jalur alternatif. Sebab meski di Google Maps tertulis jarak 53 KM, dibanding jalur satunya yang 83,1 KM, tetap saja tak berarti lebih baik. 53 KM kalau jalurnya ngeri ya mending muter jauh, Bolo.

Saya jika disuruh milih lagi, mending lewat Jalur Lawang, Malang, ketimbang harus berjibaku melawan jalur yang nggak ngotak ngerinya.

Meski kembang-kempis, pemandangan di Jalur Cangar-Pacet memang eksotis

Tapi jujur, sekalipun ngeri, Jalur Cangar-Pacet ini memang beneran bagus pemandangannya. Vegetasi alamnya masih terjaga, jadi sepanjang jalan, saya disuguhkan hal-hal indah. Sekalipun harus bernegosiasi dengan maut di tiap kilometernya, saya masih bisa menikmati hal-hal yang menyenangkan. Bahkan saya sempat berhenti sebentar di Panorama Petung Sewu.

Yah, anggap saja obat pusing alami saat melintasi jalur yang gila banget ini. Semacam pelega hati setelah diajak bernegosiasi dengan maut. eperti Penawar dahaga setelah berjam-jam di jalur yang mengancam nyawa.

Yah, itulah penggalan cerita saya saat melintas di Jalur Cangar-Pacet, Mojokerto. Saya akui tidak ada niatan untuk menyiksa motor Supra x 125 kesayangan. Tapi apalah daya jalan menanjak, menurun dan menikung dengan kombinasi ngawur membuatnya berasap sampai di Mojosari, Mojokerto. Harga yang harus saya bayar mahal sebab ternyata kompresi mesin saya jadi tidak normal yang membuat oli jadi terbakar.

Saran saja jika ingin melintas di jalur ini, pastikan menggunakan motor yang usianya jauh lebih muda. Atau mending nggak usah sekalian. Wis, genah aman.

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jalur Cangar Pacet Mojokerto, Jalur Tengkorak yang Mengantar Wisatawan Berlibur sekaligus Menuju Maut

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Oktober 2025 oleh

Tags: CangarJalur Cangar Pacet Mojokertojalur tengkorakMojokertoPacet
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

Pengalaman Berkunjung ke Sumenep Madura: Suasananya Mirip Mojokerto di Masa Lalu bangkalan, madura

Pengalaman Berkunjung ke Sumenep Madura: Suasananya Mirip Mojokerto di Masa Lalu

14 Oktober 2024
sendi 3 Alasan Utama Mojokerto Masih Asing di Telinga Orang terminal mojok

Sendi, Desa Hilang yang Berjuang Mendapatkan Pengakuan

25 Juli 2021
Alas Dawar Blandong, Jalur Alternatif Lamongan-Gresik-Mojokerto yang Penuh Malapetaka, Nggak Cocok untuk Pengendara Pemula Mojok.co

Alas Dawar Blandong, Jalur Alternatif Lamongan-Gresik-Mojokerto yang Penuh Malapetaka, Nggak Cocok untuk Pengendara Pemula

12 Oktober 2024
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Rosobo, Surga Penggemar Rawon di Mojoagung Jombang

Rosobo, Surga Penggemar Rawon di Mojoagung

23 April 2023
Berkunjung ke Buddha Tidur Mojokerto, tapi Tidak Tahu Bejijong Itu Gimana Ceritanya

Hal yang Luput Diperhatikan dari Banternya Pertumbuhan Kota Mojokerto

28 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.