Dibanding tetangganya, yaitu Universitas Brawijaya (UB), kampus Universitas Negeri Malang (UM) memang agak kalah tenar. Popularitas UB memang harus diakui lebih tinggi ketimbang UM. Mau itu di mata orang Malang sendiri, maupun di mata orang luar Malang. Bahkan, UB masih jadi kampus favorit, kampus tujuan utama bagi para calon mahasiswa, baik yang dari Malang, maupun dari luar Malang.
Kalau dengar nama UB, orang-orang pasti akan langsung tahu bahwa itu adalah Universitas Brawijaya. Tapi, kalau dengar kampus UM, orang akan tanya apakah itu Universitas Muhammadiyah Malang, yang mana keduanya adalah kampus yang berbeda. Bahkan, ketika mendengar nama UM, malah ada orang-orang yang bilang bahwa UM itu IKIP (kalau ini pasti generasi tua). Nggak sepenuhnya salah, sebab UM itu dulunya ya IKIP Malang.
Meskipun UM Malang kalah populer, bukan berarti kampus ini jelek. UM bisa dibilang adalah salah satu kampus terbaik di Malang, bahkan di Jawa Timur. Kualitas pendidikan dan kualitas infrastrukturnya nggak kalah dari kampus-kampus lain. Bahkan, boleh dibilang, kampus ini punya kekhasannya sendiri. UM punya hal-hal yang cuma ada di UM saja.
#1 Mendengar banyak penutur bahasa Jawa dialek Mataraman
Salah satu stereotip yang melekat pada kampus UM adalah kampus ini lekat sekali dengan para penutur bahasa Jawa dialek Mataraman. Ini karena banyaknya mahasiswa UM berasal dari daerah-daerah di Jawa Timur yang masyarakatnya merupakan penutur bahasa Jawa dialek Mataraman. Misal, Kediri, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan sekitarnya.
Penutur bahasa Jawa dialek Mataraman di UM bisa dibilang paling banyak dibanding kampus-kampus lain di Malang. Coba saja kalian masuk dan nongkrong di UM, kalian akan sering sekali mendengar bahasa Jawa dialek Mataraman, mendengar frasa-frasa seperti “piye”, “madhang”, atau mendengar imbuhan seperti “peh”, “cah”, dan sebagainya.
Fenomena semacam itu dapat dengan mudah ditemui di UM, tapi jarang di kampus-kampus lain. Di UB misalnya, kalian akan mendengar banyak penutur bahasa Indonesia dialek Jakarta (gaul-gaul, lo gue, gitu). Di UMM beda lagi, di UIN juga beda, di UNITRI juga beda lagi.
#2 Ada acara resepsi pernikahan nyaris di tiap pekan
UM Malang punya salah satu gedung pertemuan, gedung serbaguna yang paling terkenal bernama Sasana Krida. Gedung yang berada di Jalan Veteran, tepatnya belakang Graha Cakrawala ini punya fungsi yang bermacam-macam. Selain berfungsi untuk kegiatan yang berkaitan dengan UM sendiri, Sasana Krida juga disewakan secara umum. Salah satu acara yang paling sering digelar di sana adalah resepsi pernikahan.
Inilah yang kerap dijumpai di UM Malang. Hampir tiap pekan, pasti ada acara pernikahan yang digelar di Sasana Krida UM. Anak-anak UM pasti sudah terbiasa bersinggunan antara kegiatan kampus dengan kegiatan vendor pernikahan. Bahkan, kalau ada anak UM yang punya kegiatan di akhir pekan (apalagi kegiatannya di dekat Sasana Krida), mereka sudah biasa berbagi keriuhan, berbagi kemacetan dengan acara pernikahan yang digelar di sana. Lumrah banget, lah.
Sebenarnya, nggak hanya UM yang punya gedung serbaguna macam Sasana Krida. Kampus-kampus lain di Malang seperti UB dan UMM juga punya. Hanya saja, Sasana Krida UM boleh dibilang jadi gedung serbaguna milik kampus yang paling sering digunakan untuk acara resepsi pernikahan.
#3 Ketemu dengan atlet profesional yang pemusatan latihan di UM Malang
Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UM bisa dibilang sebagai salah satu fakultas olahraga terbaik di Jawa Timur, bahkan di Indonesia. FIK UM punya fasilitas yang cukup baik untuk menunjang bakat-bakat di bidang olahraga. Fasilitas olahraga milik FIK ini kerap dijadikan tempat latihan bagi beberapa tim olahraga profesional dari berbagai macam cabang olahraga.
Itu mengapa, kalian jangan kaget kalau ketemu dengan atlet-atlet profesional dari berbagai macam cabang olahraga. Mereka biasanya ke UM untuk latihan di salah satu fasilitas milik FIK UM. Saya pernah berpapasan dengan salah satu klub voli putri Proliga yang latihan di UM. Nggak hanya itu, kalian (apalagi anak FIK UM) bisa jadi satu jurusan, bahkan satu kelas dengan atlet profesional yang memang kuliah di FIK UM. Itu hal yang lumrah di UM dan kayaknya nggak cukup lumrah di kampus-kampus lain di Malang.
Itulah tiga hal yang terasa wajar di UM Malang, tapi ternyata kurang lumrah di kampus-kampus lain di Malang. Hal-hal ini memang nggak serta-merta bikin UM jadi lebih baik dari kampus-kampus lain di Malang (terutama dari UB), tapi entah mengapa hal-hal ini bikin UM punya kekhasan tersendiri. Kuliah di UM bisa jadi cerita yang menarik dan berbeda.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 3 Hal yang Wajar di UNY, tapi Nggak Lumrah UGM maupun Kampus Lain di Jogja.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















