Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

3 Hal tentang Universitas Terbuka (UT) yang Tidak Boleh Kalian Percayai Begitu Saja

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
20 Agustus 2025
A A
3 Hal tentang Universitas Terbuka (UT) yang Tidak Boleh Kalian Percayai Begitu Saja

3 Hal tentang Universitas Terbuka (UT) yang Tidak Boleh Kalian Percayai Begitu Saja (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai alumni Universitas Terbuka (UT), saya cukup takjub melihat bagaimana kampus ini bertransformasi. Dulu, kampus ini identik sebagai tempat kuliahnya guru-guru senior yang belum sarjana. Tapi lihat dong sekarang. Laman resmi UT diisi dengan wajah-wajah muda bertebaran di halaman depan. Lihat juga akun Instagram resmi kampus ini yang vibesnya sudah gen-Z banget. Agak-agaknya, UT benar-benar sedang serius rebranding, dari kampus tua jadi kampus yang youth-friendly.

Dan yah, bagus-bagus saja sih kalau semakin banyak anak muda tertarik kuliah di UT, mengingat secara biaya kampus ini tergolong ramah di kantong. Jadi, tidak ada alasan anak muda tidak kuliah karena terhambat biaya.

Sayangnya, seperti seperti kata pepatah “makin tinggi pohon, makin kencang angin menerpa”, ada saja selentingan di luar sana yang beredar tentang UT. Kalau kamu pernah dengar selentingan tersebut, mending jangan langsung percaya. Terutama, kalau kamu berniat mendaftar kuliah di kampus ini.

#1 Gampang masuk, susah keluar

Salah satu slentingan tentang UT yang santer terdengar adalah konon katanya kuliah di sini gampang masuknya, tapi susah keluar alias susah lulus. Seolah, kuliah di sini serem banget sampai-sampai mahasiswa tumbang sebelum usai berperang. Padahal nyatanya? Ya tergantung kamu.

Secara hitam di atas putih, lulus UT itu sebenarnya gampang banget. Cukup menyelesaikan minimal 144 SKS (untuk program S1), IPK minimal 2.00, tidak ada nilai E, dan lulus mata kuliah Tugas Akhir Program (TAP), kamu sudah bisa masuk daftar yusidium.

Nah, untuk meraih semua itu bagaimana? Ya belajar. Jadi, nggak dapat nilai E pas ujian. Trus kalau ada tugas, dikerjakan. Kalau ada diskusi, aktiflah berdiskusi. Yakin deh, yang bilang di UT itu susah lulus paling orang-orang yang kaget dengan sistem kemandirian yang ada di kampus ini.

#2 Mahasiswa UT cuma berangkat pas ujian

Berikutnya, ada pula slentingan yang menyebut bahwa kuliah di UT itu berangkatnya cuma pas ujian doang. Slentingan ini ada benernya. Tapi, tidak bisa ditelan mentah-mentah.

Maksud saya gini. Sebagai perguruan tinggi yang menerapkan pembelajaran jarak jauh, sistem perkuliahan di UT memang bisa fully online. Jadi, mahasiswanya cuma berangkat kalau pas ujian, di lokasi ujian yang sudah ditentukan. Saya dulu juga gitu.

Baca Juga:

Orang Paling Celaka di Dunia Ini Adalah yang Masih Menganggap Universitas Terbuka Kampus Buangan padahal Justru Terlalu Maju untuk Zaman Ini

Iklan Universitas Terbuka (UT) Tayang di Bioskop: Keren, tapi Ironis. Sebelum Tampil di Layar Besar, Perbaiki Dulu Layar Kecil Mahasiswa biar Nggak Nge-lag!

Tetapi, UT juga menawarkan TTM Atpem (Tutorial Tatap Muka Atas Permintaan), bagi mahasiswa yang ingin bimbingan langsung di kelas dengan dosen. Dengan kata lain, di kampus ini kalau kamu mau kuliah mandiri, oke, tapi pengin ada kelas riil, juga oke.

#3 UT cocok untuk pekerja

Selanjutnya, soal bisik-bisik yang menyebut jika UT ini cocok untuk pekerja. Jujur saja, selentingan ini telah banyak membuat orang jadi tertarik untuk daftar kuliah di sini. Kapan lagi sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui?

Sayangnya, jangan langsung percaya dengan selentingan ini, Guys. Coba cek dulu. Kamunya tipe pekerja yang bagaimana dulu? Kalau jam kerja kamu sangat padat, dari pagi hingga malam masih bergelut dengan kerjaan, kuliah di UT pasti bikin ngos-ngosan. Pasalnya, tugas di sini nggak cuma sebiji dua biji, tapi mengalir… sampai jauh. Ndilalah, tugas kuliah di UT ini bukan buat formalitas belaka, melainkan jadi salah satu penentu nilai akhir.

Sekarang kalau jam kerjanya padat merayap, kapan dong waktu untuk belajarnya? Iya kalau di tempat kerja ada waktu senggang. Kamu bisa curi waktu untuk intip-intip LMS dan belajar modul yang nggak tipis itu. Tapi kalau kerjamu benar-benar nggak bisa disambi ya… susah. Butuh komitmen yang lebih kuat dari lem korea. Dan saya serius.

Jadi…

UT bukan kampus main-main, tapi juga bukan kampus yang harus ditakuti. Banyak kok mahasiswanya yang lulus dengan IPK tinggi, bahkan bisa lanjut ke jenjang S2 atau lolos CPNS dan PPG.

Jadi, sebelum kamu percaya mentah-mentah omongan orang soal UT, ada baiknya kamu riset atau tanya langsung ke mahasiswa atau alumni, deh. Karena kalau kamu salah ambil keputusan gara-gara percaya kata orang, yang rugi bukan mereka. Tapi kamu.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan oleh Mahasiswa UT. Nggak Ada di Buku Panduan, tapi Berdasarkan Pengalaman.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Agustus 2025 oleh

Tags: alumni Universitas Terbukakuliah di Universitas Terbukakuliah Universitas Terbukamahasiswa universitas terbukaskripsi Universitas TerbukaUAS Universitas Terbukauniversitas terbukaut
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Alasan Orang Tua Tidak Memasukkan UT sebagai Pilihan Kampus Anaknya

Alasan Orang Tua Tidak Memasukkan UT sebagai Pilihan Kampus Anaknya

13 April 2020
Bersama Universitas Terbuka, Semua Mimpi Bisa Terwujud, lho!

Bersama Universitas Terbuka, Semua Mimpi Bisa Terwujud, lho!

31 Agustus 2023
Iklan Universitas Terbuka (UT) Tayang di Bioskop: Keren, tapi Ironis. Sebelum Tampil di Layar Besar, Perbaiki Dulu Layar Kecil Mahasiswa biar Nggak Nge-lag!

Iklan Universitas Terbuka (UT) Tayang di Bioskop: Keren, tapi Ironis. Sebelum Tampil di Layar Besar, Perbaiki Dulu Layar Kecil Mahasiswa biar Nggak Nge-lag!

12 Oktober 2025
Universitas Terbuka Isinya Mahasiswa Pemalas? (Unsplash)

Membantah Stigma Goblok yang Memandang Universitas Terbuka Isinya Pemalas karena Tidak Pernah Belajar di Kampus

6 Oktober 2023
UT Bukan Kampus Terbaik, tapi Rektor UT Tetap yang Terbaik (Unsplash)

UT Bukan Kampus Terbaik, tapi Rektor UT Tetap yang Terbaik

5 Mei 2023
3 Alasan Universitas Terbuka Punya Ospek Terbaik (Unsplash) ospek jurusan

3 Alasan Universitas Terbuka Punya Ospek Terbaik

24 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.