Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Rindu Kota Batu Versi Zaman Dahulu yang Jauh Lebih Nyaman dan Damai daripada Sekarang

Iqbal AR oleh Iqbal AR
27 Juni 2025
A A
Rindu Kota Batu Zaman Dahulu yang Jauh Lebih Nyaman dan Damai daripada Sekarang Mojok.co

Rindu Kota Batu Zaman Dahulu yang Jauh Lebih Nyaman dan Damai daripada Sekarang (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya sangat sering menulis tentang Kota Batu. Kalau dihitung-hitung, sudah lebih dari 5 kali saya menulis tentang kota kelahiran dan tempat tinggal saya ini. Semuanya ditulis semata-mata atas dasar kecintaan terhadap Kota Batu. 

Saya pernah membahas tentang destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Di lain kesempatan, saya menulis mengenai orang-orang yang masih salah kaprah menganggap Batu adalah Malang. Terakhir, saya menulis soal tumpukan keresahan selama hidup di kota ini. 

Bagi orang Batu seperti saya, kota kecil ini bukan sekadar tanah yang dipijak. Bagi orang Batu, kota ini merupakan identitas, kebanggaan, bahkan nyawa. Terdengar berlebihan, tapi begitulah adanya. 

Kalau kalian tanya orang-orang lokal mengenai apa arti Kota Batu, mereka akan menjawab keindahan dan sederet kata positif lain. Sayangnya, setelah kata-kata positif itu, ada kata “tapi” yang menandakan hal yang bertentangan atau tidak selaras. 

Memang betul kota ini indah, damai, dan nyaman. Banyak orang pasti sepakat. Namun, itu semua dahulu. Kini, kenyamanan telah tergantikan oleh gemerlap lampu-lampu kota dan beton di tengah kebun warga. Lalu pertanyaannya, apakah Kota Batu masih nyaman, senyaman dulu?

Sebagai seseorang yang lahir dan hingga saat ini masih tinggal di Batu, saya berani jawab tidak. Kota Batu sudah tidak senyaman, bahkan sudah tidak seindah dulu. Mengapa? Sini tak jelasin. 

Kota Batu makin sibuk dengan wisatawan

Mungkin beginilah nasib kota yang menjuluki dirinya sebagai Kota Wisata. Aspek wisata akan selalu ditonjolkan. Mau tak mau, suka tak suka, tempat wisata baru akan terus bertumbuh dan bertambah. Kehidupan warga Kota Batu akan selalu beririsan dengan wisatawan yang jumlahnya meningkat tiap tahun.  

Akibatnya, Batu jadi makin padat dan macet karena wisatawan. Apalagi di akhir pekan atau musim liburan, Batu benar-benar nggak karuan. Macetnya nggak main-main. Kalau sudah macet parah, kendaraan benar-benar tidak bisa gerak, nggak bisa jalan.

Baca Juga:

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

3 Fakta Menarik tentang Kota Batu yang Jarang Dibicarakan Orang, Salah Satunya Pernah Terkenal dengan Perkebunan Kina

Sekarang bayangkan saja rasanya jadi orang Batu. Pemandangan kemacetan yang dihiasi aroma kampas rem menyengat jadi pemandangan yang biasa. Pasti sumpek dan nggak nyaman. Kita nggak bisa ke mana-mana pula. 

Itu semua berbeda dengan zaman dahulu. Orang Kota Batu zaman dulu masih bisa jalan-jalan keliling kota pas akhir pekan. Sekarang mana bisa? 

Lahan hijau dan sumber mata air makin berkurang

Alasan lain kota ini sudah nggak senyaman dulu karena lahan hijau dan sumber air makin berkurang. Masih lekat dalam ingatan, Kota Batu di masa kecil saja itu hijau banget. Kebun buah dan sayur masih mendominasi. Sawah juga masih ada. Sekarang, satu per satu sudah hilang dan berganti. Sumber air makin lama makin sedikit. Bahkan, saya rasa sudah sampai di level mengkhawatirkan.

Dan, kalau ditanya apa penyebabnya, lagi-lagi salah satu jawabannya adalah wisata. Ya gimana lagi, kebun-kebun sudah jadi vila dan tempat wisata baru. Beberapa mata air mati karena ada pembangunan hotel. Mereka-mereka terlalu sibuk membangun ini itu sampai lupa bahwa ada lahan hijau dan sumber mata air yang terancam. 

Kota Batu dan ketidaknyamanan yang lain

Masih banyak masalah lain yang bikin kota ini nggak senyaman dulu. Mulai dari tata kota yang kayak nggak jelas ke mana arahnya, trotoar yang nggak ramah pejalan kaki, transportasi umum terbengkalai, hingga aspek agrikultur dan agribisnis yang seperti dianaktirikan. Belum lagi soal harga tanah dan properti yang makin mahal. Banyaklah pokoknya.

Berbagai persoalan itu bikin Kota Batu semakin nggak nyaman. Kalau boleh jujur, sebenarnya masih enak-enak saja tinggal di Kota Batu. Hanya saja, tingkat kenyamanannya jauh berbeda dengan Kota Batu versi dahulu. 

Akan tetapi, saya nggak mau terlalu terjebak nostalgia masa lalu, selayaknya fans MU. Saya tentu saja ingin Batu menjadi kota yang lebih maju. Namun, yang harus dipahami adalah, kemajuan suatu kota nggak perlu mengorbankan hal-hal yang nantinya malah bikin warga nggak nyaman. 

Penulis: Iqbal AR
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Wonosobo yang Dahulu Bukanlah yang Sekarang, Dahulu Jauh Lebih Nyaman

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Juni 2025 oleh

Tags: BatuKota Batukota wisataWisata Batu
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Inilah Rute Transportasi Umum kalau Kalian Mau Pergi dari Malang ke Batu, Lengkap dengan Jenis Transportasi dan Harganya  

Inilah Rute Transportasi Umum kalau Kalian Mau Pergi dari Malang ke Batu, Lengkap dengan Jenis Transportasi dan Harganya  

31 Agustus 2025
Nggak Usah Sok Ngomong Bahasa Jawa Saat Belanja di Malioboro, Nggak Semua Pedagangnya Orang Jawa Kok!

Nggak Usah Sok Ngomong Bahasa Jawa Saat Belanja di Malioboro, Nggak Semua Pedagangnya Orang Jawa Kok!

25 November 2019

Dilema Jadi Orang Kota Batu yang Dikira Masih Bagian dari Malang

6 April 2020
Andai Dulu Kota Batu Nggak Memisahkan Diri dari Malang, Ini yang Akan Terjadi

Tidak Ada Hal Paling Menyebalkan dan Bikin Lelah selain Menjelaskan Perbedaan Kota Batu dan Malang

20 April 2025
3 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Piknik ke Kota Batu Terminal Mojok

3 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Piknik ke Kota Batu

15 Juli 2022
Keresahan yang Saya Rasakan Selama Tinggal di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Betapa Susahnya Mencari Kuliner di Kota Batu yang Khas dan Autentik

26 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.