Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Pengalaman Naik Kapal Pelni Menuju Banda Neira: Berkawan dengan Kecoa, dan Berakhir Memahaminya

Vranola Ekanis Putri oleh Vranola Ekanis Putri
10 Juni 2025
A A
Pengalaman Naik Kapal Pelni Menuju Banda Neira: Berkawan dengan Kecoa, dan Berakhir Memahaminya

Pengalaman Naik Kapal Pelni Menuju Banda Neira: Berkawan dengan Kecoa, dan Berakhir Memahaminya

Share on FacebookShare on Twitter

Naik kapal Pelni bukan cuma soal berpindah dari satu pulau ke pulau lain. Lebih dari itu, ini adalah perjalanan spiritual. Perjalanan batin. Perjalanan hidup. Terutama kalau kamu, seperti saya, harus hidup berdampingan dengan makhluk Tuhan paling underrated di kapal: kecoa.

Iya, kecoa. Saudara jauh yang nggak pernah saya undang, tapi selalu datang dengan sepenuh hati. Makan bareng, tidur bareng, bahkan kadang jadi teman ngobrol ketika malam terlalu panjang dan sinyal terlalu pelit.

Ini adalah perjalanan pertama saya naik Pelni untuk rute yang panjang. Totalnya? Empat hari penuh. Titik transitnya: Makassar, Baubau, Ambon, dan tujuan akhir: Banda Neira. Empat hari bersama ombak, toilet bau, nasi hambar, dan tentu saja, kecoa.

Berteman dengan kecoa menuju Banda Neira

Sebagai guru bimbel yang tabungannya lebih mirip sisa kuota ketimbang rekening, pergi ke Banda Neira dengan pesawat jelas bukan pilihan. Tiket pesawat ke Banda Neira bisa tembus dua hingga tiga juta rupiah sekali jalan, itu pun belum tentu dapat. Kadang harus transit dua sampai tiga kali, belum lagi maskapai yang batalin penerbangan seenaknya karena alasan operasional. Kalau mau naik pesawat ke Banda Neira, mungkin saya harus nabung sampai anak murid saya lulus kuliah dulu. Jadi, kapal laut adalah satu-satunya jalan ninja.

Belum lagi, nggak semua daerah di timur Indonesia punya bandara. Banyak pulau kecil yang keindahannya bisa bikin lupa mantan nggak bisa dijangkau dengan pesawat komersial. Kalaupun bisa, rutenya ribet, harganya selangit, dan sering kali harus dilanjutkan lagi dengan kapal kecil atau perahu motor. Jadi, meskipun kapal Pelni itu jauh dari kata nyaman, dia tetap jadi pilihan paling realistis buat orang-orang yang mau menjelajah tanpa harus menggadaikan motor.

Fasilitasnya? Ya… sesuai harga lah. Toilet yang lebih mirip tempat uji nyali, makanan yang rasanya seperti kenangan mantan nggak ada rasanya tapi tetap menyiksa, dan kecoa yang bebas berkeliaran seolah dia yang bayar tiket.

Tapi justru di sinilah letak keindahannya. Romantis bukan berarti mewah. Kadang yang sederhana malah lebih berkesan. Terutama kalau kamu bisa ngobrol bareng ibu-ibu Makassar atau bercanda dengan pace-pace Papua. Manusia-manusia di atas kapal itu, lebih hangat daripada selimut tipis yang dikasih gratis.

Sama-sama penumpang kapal Pelni, beda jalur saja

Awalnya saya jijik sama kecoa. Tapi lama-lama saya mencoba memahami dia. Mungkin dia juga sama seperti saya. Terjebak di sistem. Nggak punya pilihan. Cuma pengin hidup dan bertahan. Dan di kapal Pelni, kami sama-sama penumpang kelas ekonomi. Bedanya, dia nggak butuh tiket.

Baca Juga:

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mudik dengan Kapal

Masyarakat Kasihan Bantul Sebaiknya Punya Kapal agar Selamat di Musim Hujan, sebab Jalannya Penuh Genangan!

Saya nggak protes. Malah bersyukur. Karena lewat perjalanan ini, saya bisa melihat Indonesia yang jarang masuk katalog agen travel. Saya bisa merasakan jadi manusia seutuhnya, yang harus sabar, harus kuat, dan harus terbuka sama segala kemungkinan, termasuk kemungkinan kecoa lewat pas lagi makan.

Tapi, kalau boleh mimpi saya berharap pulau-pulau timur ini bisa lebih mudah dijangkau lewat udara. Biar orang-orang kelas menengah kayak saya bisa pergi tanpa harus cuti seminggu dan bonding paksa dengan serangga. Bukan mau manja, cuma pengin ada pilihan. Karena kadang, hidup itu bukan soal bisa atau nggak bisa, tapi soal gimana caranya nggak capek-capek amat.

Jadi ya, kalau kalian ingin menjelajah Indonesia Timur tapi dompet tipis, naik Pelni aja. Siapkan mental, masker, dan ruang di hati untuk makhluk-makhluk kecil yang ikut menumpang hidup. Karena di kapal ini, kita semua belajar bertahan. Bahkan kecoa.

Penulis: Vranola Ekanis Putri
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 6 Barang yang Wajib Dibawa Saat Naik Kapal Pelni Kelas Ekonomi agar Perjalanan Tak Begitu Menyebalkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Juni 2025 oleh

Tags: banda neirakapalKapal PelniKecoa
Vranola Ekanis Putri

Vranola Ekanis Putri

ArtikelTerkait

7 Hewan yang Harus Diwaspadai Masuk Rumah Saat Musim Hujan

7 Hewan yang Harus Diwaspadai Masuk Rumah Saat Musim Hujan

14 Oktober 2022
Busuknya Transportasi Laut Masa Lalu_ Pengalaman yang Hampir Membuat Saya Mati MOJOK.CO

Busuknya Kualitas Kapal Laut Zaman Dulu Pernah Hampir Bikin Saya Mati

7 Agustus 2020
5 Hal Menarik Saat Naik Kapal Pelni dari Baubau ke Makassar terminal mojok.co

5 Hal Menarik Saat Naik Kapal Pelni dari Baubau ke Makassar

20 Januari 2022
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mudik dengan Kapal

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mudik dengan Kapal

10 Maret 2025
kapal mogok di tengah laut mojok

Pengalaman Jadi Penumpang Kapal yang Mogok di Tengah Laut

7 Desember 2020
Masyarakat Kasihan Bantul Sebaiknya Punya Kapal agar Selamat di Musim Hujan, sebab Jalannya Penuh Genangan!

Masyarakat Kasihan Bantul Sebaiknya Punya Kapal agar Selamat di Musim Hujan, sebab Jalannya Penuh Genangan!

17 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.