Sebagai warga asli Pasuruan, rasa-rasanya kurang pergaulan kalau sampai tidak kenal dengan produk air mineral dalam kemasan (AMDK) yang satu ini. Ya, SANTRI, merupakan salah satu AMDK local pride keluaran Pondok Pesantren Sidogiri yang menjadi kebanggaan warga bersarung di Kota/Kabupaten Pasuruan.
Tidak perlu diperdebatkan rasanya, menurut saya yang sudah terbiasa minum air sumur tanpa direbus terlebih dahulu, air kemasan apa pun akan terasa sama saja. Entah itu yang meng-klaim ada manis-manisnya atau yang terkenal karena pahit-pahitnya, semua air tersebut rasa-rasanya masih sama fungsinya, yaitu untuk pelepas dahaga.
Bukan sok kebal dengan meminum air sumur langsung tanpa direbus. Tapi faktanya memang banyak sekali sumber mata air di Pasuruan yang dijadikan bahan baku untuk AMDK yang kita kenal di pasaran (baik itu yang berasal dari air pegunungan atau air sumber dalam tanah). Jadi, tampaknya bukan hal aneh apabila kami meminum air sumur secara langsung tanpa perlu menggodoknya terlebih dahulu.
Jika kalian belum kenal merek AMDK yang satu ini, mari kenalan dulu dengan Air Mineral SANTRI dan segala ketangguhannya.
Jika baru-baru ini ramai tentang boikot, rasa-rasanya AMDK yang satu ini adem ayem saja. Tak kenal musim, dan tak pilih-pilih tempat atau lokasi. Dari pertama kali launching, AMDK SANTRI masih terus bertahan sampai saat ini. Bahkan, sudah tersebar di seluruh penjuru JATIM dengan minim promosi. Tanpa perlu nampang di layar kaca atau memiliki potret bersama dengan artis atau selebgram ternama.
Bukan tanpa alasan, menurut saya inilah alasan mengapa air mineral merek SANTRI menjadi primadona di Pasuruan.
Daftar Isi
Waahidun: Mayoritas penduduk Pasuruan merupakan keluarga “Santri”
Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu kabupaten dengan pondok pesantren terbanyak di Jawa Timur, yaitu dengan total 189 pondok pesantren. Kemudian, kalau dari jumlah santri mukim dan nonmukim, Pasuruan menjadi urutan ketiga dengan total santri terbanyak setelah Lamongan dan Jombang, yaitu sebesar 40.892 santri.
Kalau belum nyantri rasanya kurang afdhol menjadi penduduk pribumi kota/kabupaten Pasuruan. Meski bukan santri ponpes Sidogiri yang notabene merupakan pemilik merek AMDK SANTRI ini, namun rasa kepemilikan tentu timbul saat memegang produk dengan merek sejuta umat tersebut. Bukan hanya kebanggaan santri, air minuman dengan nuansa hijau ini menjadi kebanggaan dari wali santri atau keluarga besar santri seantero Pasuruan.
Pantas saja kan kalau AMDK satu ini terbilang paling anteng perihal promosi. Ya, karena mereka sudah punya jaringan promosi yang baik hanya dari santri atau alumni santri mereka. Ponpes Sidogiri juga terbilang cukup tersohor dan tentunya sudah tak terhitung sebaran santri dan alumni santrinya. Santri dan alumninya pun cukup loyal kepada almamaternya. Jadi, kebayang toh bagaimana jaringan pemasaran produk-produk pesantren ini? Bisa-bisa air mineral SANTRI sudah diperkenalkan sejak dini.
Isnaani: Pilihan ukuran air yang ditawarkan lebih variatif.
Sebagai pelanggan yang kurang fanatik dengan merek-merek produk, saya menilai bahwa AMDK SANTRI cukup jeli melihat peluang. Meskipun terbilang lebih muda dibandingkan dengan AMDK lain yang sudah ada di Pasuruan, AMDK ini juga memberikan pilihan ukuran produk yang tidak kalah beragam dari pesaingnya.
Informasi dari website resminya, produk Santri memiliki beberapa ukuran botol plastik. Mulai 330 ml, 600 ml dan 1.500 ml serta kemasan gelas plastik ukuran 240 ml dan 120 ml serta kemasan galon 19 liter. Pilihan ukuran ini, kalau kata mereka untuk menunjang kegiatan yang dinamis agar terhindar dari dehidrasi. Untuk yang satu ini daku setuju sih! Apalagi untuk yang ukuran 120 ml, ukuran ini akan sedikit langka kalau sudah mendekati bulan Syawal atau Hari Raya. Bisa-bisa pre-order dulu lebaran tahun ini.
Tsalaasatun: AMDK paling greenflag dan lebih merakyat.
Di toko kelontong, warung pinggir jalan, atau di toko sebelah rumah yang hanya menyediakan keperluan untuk orang-orang tertentu saja, para pelanggannya lebih memilih Air mineral Santri dibandingkan dengan merek lain. Kalau ditanya mengapa, jawabannya sedikit mengejutkan: “pemiliknya Muslim”, yang jual juga bersarung, jadi sudah didoakan. Bukan maen lagi kalau alasannya seperti ini. Memang saya akui SANTRI sudah melekat dengan warga bersarung dan seolah menjadi identitas dari warga Pasuruan.
Selain itu, warna hijau yang khas, tampak lebih merakyat dan anti mainstream dibandingkan dengan merek-merek AMDK yang lain. Kalau yang di Pasuruan, pasti tahu warna merek-merek AMDK lain seperti Aqua, Club, Pristine, Nestle Purelife, Crystalline, Le Minerale, bahkan Eternal Plus.
Uniknya, mereka semua mengusung warna yang sama: biru. Nah, ketika semua mengusung warna nuansa biru, Santri hadir dengan nuansa hijau. Meski ada ADES yang juga berwarna hijau, nyatanya ketangguhan Santri masih menang jauh di pasaran. Jadi kesimpulannya, ini bukan hanya soal warna hijau, air mineral Santri memang sudah dipandang green flag oleh warga Pasuruan dan sekitarnya.
Jadi, bisa dibilang, “penguasa” Pasuruan yang sebenarnya adalah air minum SANTRI. Rasa mungkin tidak yang terbaik, tapi apalah arti rasa jika orang-orang sudah percaya kualitasnya?
Penulis: Maulidah Fitria
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Siasat Menaklukan TOEFL: Tidak Hanya Jago Bahasa Inggris, Strategi Tes Juga Diperlukan