Suatu ketika seorang teman datang dengan wajah lesu, mata sayu, dan badan yang lemas. Dia baru saja mengantar pacarnya ke Terminal Giwangan Yogyakarta. Saya tanya kenapa dia sedih begitu, dia bilang kalau pacarnya balik ke Bandung, dengan hal itu dia LDR lagi setelah dua hari mereka saling mengobati rindu yang dibendung lama itu.
Gadis manis itu pelan-pelan menenggelamkan kepalanya di bahu saya. Sebagai teman lama, saya nggak tega untuk menolak tingkahnya itu. Lagipula dia sudah menganggap saya sebagai kakaknya sendiri. Ya daripada dia memilih bahu yang salah, bisa-bisa berujung cuddle dan kegiatan atraktif lainnya. Eh.
Gadis manis itu menceritakan betapa sedihnya dia ketika melihat bayangan pacarnya saat melambaikan tangan di pintu Bis. Pikirannya pun menjadi melebar ke mana-mana, dia berkata “gimana kalau tadi adalah pertemuan terakhirku dengannya ya, Mas?”.
Saya jawab, “pertemuan dan perpisahan itu satu paket, kamu nggak bisa untuk memutuskan paket itu di tengah jalan.”
***
Di tongkrongan, ada beberapa teman yang sedang LDR juga. Ketika kami nongkrong biasanya mereka kena roasting tentang hubungan mereka. Bagaimana bisa mereka percaya dengan omongan seseorang yang sosoknya nggak bisa mereka lihat setiap hari? Dengan yang dekat saja kita bisa bohong, apalagi dengan yang jauh. Bisa jadi, pacarmu yang LDR sedang berbohong agar kamu menganggap hubungan kalian baik-baik saja, padahal bisa saja di sana dia sedang bercengkrama mesra, deep talk, makan dengan orang lain.
Kamu pernah ngerasa kasihan nggak sih sama pasangan yang LDR itu? Ketika orang lain sedang makan malam, nongkrong, liburan akhir pekan bareng pasangan, mereka cuma bisa menatap lirih karena orang yang seharusnya menemani ada di jarak yang jauh.
Ada yang pernah berkata “Orang yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada”. Hal ini mungkin benar adanya. Ya gimana, ketika pacarmu sedang sakit, kamu cuma bisa menanyakan kabar kesembuhannya. Sementara di saat yang bersamaan, ada orang lain di sana yang siap untuk mengantarnya ke dokter, menjaganya, mengusap keningnya yang berkeringat, atau membawakan dia makanan supaya dia cepat sembuh.
Sama halnya ketika kamu sedang saat membutuhkan bantuan dia seperti ketika ban motor pacarmu pecah di jalan, otomatis dia yang sedang jauh nggak bisa nolong kamu. Akhirnya ketika ada sesosok pahlawan lain yang membantu kamu dengan memberikan senyum manis yang seharusnya diberikan pacarmu yang jauh itu. Ya, bantuan, dan senyuman itu, kenyataannya malah kamu dapatkan dari orang lain wqwqwq~.
Semua orang ingin hubungannya baik-baik saja dan lancar tanpa gangguan dari orang lain. Tapi yang namanya hati kan siapa yang tahu? Mungkin di lubuk hati yang paling dalam, ada sesuatu yang ingin dibicarakan pacarmu tapi dia nggak berani untuk ngomong.
Dia mungkin jenuh atau bosan dengan hubungan LDR; kamu dianggap terlalu mengekang dia dengan tidak membolehkannya pergi keluar bersama teman lawan jenis. Padahal ya sikap protektif kamu itu nggak ngaruh-ngaruh amat ketika sedang LDR. Maksud saya, dia tetap bebas pergi ke mana saja tanpa kamu tahu. Ingat, dengan yang dekat saja kita bisa berbohong apalagi dengan yang jauh.
Hal seperti ini sudah banyak terjadi di sekitar saya. Pada teman saya tadi misal, dia juga berbohong kepada pacarnya. Dia bilang kalau dia sedang mengerjakan tugas di rumah teman, padahal, saat itu dia sedang bersama saya, ngopi dan nongkrong sampai jam 2 pagi.
Tuh kan, jangan-jangan pacarmu yang sedang jauh di sana juga melakukan hal yang serupa, dan kamu nggak pernah tahu itu….
Entah, wallahu a’lam bisshowab.
Memang selalu ada tapi ketika kita berbicara tentang hubungan percintaan khususnya pacaran. “Pacaran kan cuma gitu, seneng, berantem, putus, saling melupakan. Itu adalah sistem yang paling bajingan di bumi ini”, begitulah kata-kata dari salah satu akun twitter. Mau pacaran yang tiap hari selalu ketemu atau pacaran dengan sistem LDR, tetap saja ada kemungkinan untuk kandas.
Semua hubungan akan baik-baik saja kalau pasangan tersebut saling percaya dan menjaga, tapi entah juga nding, kan yang namanya hati nggak ada yang tahu. Yang sudah menikah saja bisa bercerai apalagi yang cuma masih sebatas pacaran. Sungguh nggak ada jaminan untuk hal ini, karena orang yang kamu percaya kamu sayangi itu, yang bahunya selalu tersedia untukmu, bisa saja dia yang nantinya akan pergi dan berusaha melupakanmu.
Kasihan lho kalau putus, dulu kalian sama-sama saling berusaha untuk membahagiakan, dan sekarang kalian saling berusaha untuk melupakan. Lantas untuk apa kalian dipertemukan? Wallahu a’lam bisshowab, terserah Tuhan, kamu ngikut saja dan nrimo ing pandum.
BACA JUGA Cowok dan Cewek Sama-sama Bisa Brengsek atau tulisan Imam Rosyadi Araiyyi lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.