Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

UIN Malang dan UIN Jogja, Saudara yang Perbedaannya Kelewat Kentara

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
29 Agustus 2024
A A
UIN Malang dan UIN Jogja, Saudara yang Perbedaannya Kelewat Kentara

UIN Malang dan UIN Jogja, Saudara yang Perbedaannya Kelewat Kentara (Oktavia Ningrum via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

UIN Jogja dan UIN Malang itu saudara, tapi perbedaannya benar-benar terasa

Serupa, tapi tak sama. Ibarat bayi kembar pun tetap punya beberapa perbedaan. Tak terkecuali UIN, kampus Islam yang begitu terkenal dan ada di banyak kota. Meski sama-sama menyandang status kampus Islam, tetap saja mereka berbeda satu sama lain. Tiap kotanya punya ciri yang berbeda, dan kebiasaan yang berbeda.

Saya menemukan banyak perbedaan di kampus UIN tiap kota. Tapi menurut saya, yang paling unik adalah UIN Jogja dengan Malang. Perbedaan mereka benar-benar kerasa dan kentara. Dan dalam tulisan ini, saya mau menunjukkan perbedaan UIN Jogja dengan Malang, yang bagi saya begitu unik.

Disclaimer, perbedaan ini yang sifatnya umum, jadi pasti akan ada saja special case. Disclaimer lagi, tulisan ini berdasarkan pengalaman saya kuliah S1 di UIN Malang, dan S2 di UIN Jogja.

Perbedaan latar belakang UIN Jogja dan UIN Malang

Buat yang belum tahu, mahasiswa UIN Malang ini kebanyakan dari pesantren NU. Iya, bukan cuma pesantren, tapi spesifik pesantren NU. Tidak hanya mahasiswa, dosen dan karyawan pun mayoritas alumni pesantren.

Sedangkan mahasiswa UIN Jogja tidak ada yang mayoritas. Presentase kategorinya hampir sama. Agak egaliter memang. Dan perbedaan ini membuat ekosistem di dua kampus ini punya perbedaan yang kentara.

Secara umum, anak UIN Malang punya budaya pesantren NU, yakni ngalap barokah pada pengajarnya. Jadi jangan kaget kalau mahasiswa akan selalu mencium tangan dosennya ketika bertemu. Baik di kelas ataupun di luar kelas. Bahkan ketika kelas sudah berakhir, tidak ada yang beranjak dari tempat duduk sampai dosen keluar dari ruangan. Setelah dosen keluar, baru berbondong-bondong ikut keluar kelas.

Hal semacam ini tentu jarang ditemui ketika kuliah di UIN Jogja. Selain karena mayoritasnya bukan pesantren, mahasiswa UIN Jogja mayoritas berasal dari berbagai daerah. Sehingga budaya mayoritas agak susah untuk ada di kampus ini.

Baca Juga:

Alasan Saya Nggak Kecewa Masuk UIN Jogja meski Bukan Kampus Impian 

Kuliah di UNU Yogyakarta: Senang dengan Fasilitasnya tapi Sedih karena Nama Gedungnya

Sedangkan, di UIN Malang, selain memang mayoritas pesantren NU, warga kampus UIN Malang juga tidak terlalu beragam. Kebanyakan, mereka berasal dari Jawa Timur, seperti Malang, Kediri, Jombang, Lamongan, Surabaya, Madura, dan sekitarnya. Sehingga, budaya kampus pun mengikuti budaya di mayoritas mahasiswanya.

Kegiatan kampus juga berbeda

Seperti yang sudah saya uraikan di atas, karena UIN Malang ini mayoritasnya anak pesantren NU, serta didukung adanya Ma’had (pondok/asrama mahasiswa), maka kegiatan di masjid kampus pun kebanyakan juga tipikal kegiatan pesantren. Misalnya, ada banyak sholawatan, khataman quran, serta kegiatan semacam diklat, seminar, atau workshop tentang qiroah dan kajian keagamaan.

Tentu UIN Jogja tidak demikian. Kegiatan rutin di masjid kampus misalnya, bukan kegiatan keagamaan, melainkan kajian pemikiran Islam yang punya tema berbeda setiap harinya.

Hasilnya apa? Pandangan pemikiran Islam yang “nyeleneh” bukan hal aneh buat anak UIN Jogja. Iya, mereka biasa saja melihat pandangan yang berbeda.

Misal, di tahun 2019, sempat ramai karena rektor UIN Jogja saat itu, Pak Yudian Wahyudi, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), pernah meloloskan disertasi yang berjudul “Konsep milk al-yamin Muhammad Syahrur sebagai keabsahan hubungan seksual nonmarital”.

Disertasi tersebut menuai kontroversi karena disebut memperbolehkan hubungan seksual nonmarital atau di luar pernikahan dengan batas-batas tertentu. Selain itu, rektor setelahnya, Pak Al Makin, pernah meminta pelaku penendang sesajen di Gunung Semeru (2022)—yang sempat menimbulkan kegeraman masyarakat luas—untuk dimaafkan saja. Yah, punya pandangan berbeda adalah hal yang lumrah di UIN Jogja.

Punya julukan yang berkebalikan

Meski lokasinya berada di tempat lahirnya Muhammadiyah, mahasiswa UIN Jogja ini cukup beragam. Mulai dari NU, Muhammadiyah, serta aliran lain, yang mungkin dianggap ekstrem itu masih ada di dalamnya.

Ya, bisa dibilang agak egaliter. Karena itu, kampus ini sering dijuluki kampus Liberal. Bahkan ketika demo pun seringkali heboh (baca: ricuh). Berbeda dengan UIN Malang, yang dijuluki kampus rasa pesantren. Di sini, bahkan ketika ada demo, selalu saja ada diskusi yang arahnya mempertanyakan apakah demo itu etis apa tidak. “Kan kita santri”, begitu kira-kira kalimatnya.

Selain ketiga perbedaan itu, kota Jogja dan Malang tentu punya impeknya masing-masing terhadap cara berpikir dan bertingkah laku bagi orang-orang yang tinggal di dalamnya. Jogja yang apa-apa ada, dan Malang yang terkotak-kotak, tentu punya dampak yang berbeda untuk masing-masing pendatang.

Meski demikian, kedua kampus tersebut tetap punya ciri khas dan keunggulannya masing-masing. Pun tentu saja, tidak ada kampus yang sempurna. Namun, percayalah, di kampus mana pun, kita tetap akan kesusahan melupakan tiap kenangan yang pernah singgah. Sesederhana apapun bentuk kenangannya.

Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Bangga sih Bangga, tapi kalau Bilang UIN SUKA Lebih Unggul ketimbang UGM, Itu mah Bukan Bangga, tapi Halu!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2024 oleh

Tags: nuPerbedaanUIN JogjaUIN Malang
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Penulis yang tinggal di Lamongan.

ArtikelTerkait

Rekomendasi Tempat Makan Murah tur Enak dan Wajib Dicobain Maba UIN Jogja terminal mojok

Rekomendasi Tempat Makan Murah tur Enak buat Maba UIN Jogja

15 Juni 2021
Keunikan UIN Jogja, Mahasiswanya seperti Nggak Kuliah di Kampus Islam Mojok.co

Keunikan UIN Jogja, Mahasiswanya seperti Nggak Kuliah di Kampus Islam

2 Juni 2025
Persamaan Ormas Islam Indonesia dan Klub Liga Inggris MOJOK.CO

Persamaan Ormas Islam Indonesia dan Klub Liga Inggris, Liverpool Adalah NU dan Arsenal Itu HTI

25 Juli 2020
4 Hal Jadi Mahasiswa UIN Malang Itu Nggak Menyenangkan terminal mojok.co

4 Hal yang Nggak Menyenangkan Jadi Mahasiswa UIN Malang

10 Januari 2022
UIN MALANG, #uinmalangsadar

Apa Tagar #uinmalangsadar Adalah Tanda Buruknya Adab Mahasiswa UIN yang Kebanyakan Santri?

13 Juni 2020
Pemalang Kota IKHLAS, tapi Makanan Khas Pemalang Bikin Penikmatnya Nggak Ikhlas pamulang, malang

Panduan Membedakan Pemalang dengan Pamulang dan Malang, biar Kalian Nggak Salah Sebut Terus-terusan

15 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.