Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Arisan Keluarga: Budaya yang Harus Tetap Dijaga meski Nggak Menarik Buat Anak Muda

Rahadi Siswoyo oleh Rahadi Siswoyo
10 Agustus 2024
A A
Arisan Keluarga: Budaya yang Harus Tetap Dijaga meski Nggak Menarik Buat Anak Muda

Arisan Keluarga: Budaya yang Harus Tetap Dijaga meski Nggak Menarik Buat Anak Muda (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai pemuda usia 20-an, saya memang nggak terlalu peduli ketika ada acara kumpul-kumpul keluarga. Bagi saya, atau mungkin sebagian besar anak muda lainnya, pergi bersama teman-teman atau mengerjakan hal lain akan terasa lebih menyenangkan. Tapi suatu ketika, mau nggak mau saya harus ikut ke acara bernama arisan keluarga setelah absen sangat lama di pertemuan-pertemuan sebelumnya.

Mulanya, saya memandang sebelah mata kegiatan tersebut. Saya beranggapan kalau kegiatan itu tak ubahnya ajang kumpul-kumpul keluarga biasa. Bedanya yang ini ada nuansa materilnya. Ya, selayaknya arisan-arisan pada umumnya.  Tapi, lambat laun saya mulai menyadari kalau arisan keluarga lebih dari apa yang pikirkan. Arisan keluarga justru menjadi kegiatan yang cukup mengesankan meskipun kadang juga membosankan. Saya punya alasan kalau kegiatan satu ini memang harus dilestarikan dilestarikan di keluarga kalian.

Arisan keluarga tentu mempererat tali silaturahmi

Bagi saya, arisan keluarga menjadi salah satu momen langka di mana kita bisa berkumpul dengan anggota keluarga besar. Di era modern ini, kesibukan sehari-hari sering membuat kita jarang bertemu, bahkan dengan keluarga sendiri. Arisan memberikan alasan untuk bertemu, berbagi cerita, dan menghabiskan waktu bersama.

Selain bertukar kabar, kita juga bisa mempererat hubungan yang mungkin sempat renggang karena kesibukan masing-masing. Tak hanya itu, pertemuan ini juga bisa menjadi ajang memperkenalkan anggota keluarga baru atau yang jarang bertemu. Siapa tahu juga bisa ketemu jodohmu, tapi itu terlalu halu, sih. 

Jaring pengaman sosial yang cukup efektif

Selain mempererat hubungan, arisan keluarga juga berfungsi sebagai jaring pengaman sosial. Dalam arisan, biasanya ada uang yang dikumpulkan secara rutin. Ketika ada anggota keluarga yang mendapatkan giliran menerima uang arisan, ini bisa sangat membantu, terutama dalam situasi mendesak. Misalnya, untuk biaya pendidikan anak, biaya pengobatan, atau bahkan modal usaha kecil-kecilan.

Selain dukungan finansial, arisan juga menjadi ajang untuk memberikan dukungan moral. Saat salah satu anggota keluarga sedang mengalami kesulitan, dukungan dan doa dari keluarga besar bisa menjadi penguat yang luar biasa. Selain itu, arisan keluarga menjadi jenis arisan yang cukup aman dari ancaman penipuan. Asalkan, sejak awal sudah disepakati bersama jika orientasinya untuk mempererat persaudaraan, bukan tentang cuan.

Ruang kaderisasi keluarga

Arisan keluarga adalah salah satu cara untuk menjaga tradisi keluarga yang sudah ada sejak lama. Kalau menurut saya, arisan keluarga adalah wadah kaderisasi di lingkungan keluarga. Arisan keluarga secara tidak langsung mengajarkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh keluarga kepada generasi penerus. Misalnya, sesederhana mengajarkan resep masakan keluarga. Tapi, yang terpenting bagi saya adalah arisan keluarga mengajarkan generasi penerusnya untuk bisa menjadi penerus yang baik.

Saya rasa, jika nggak ada kegiatan satu ini, di masa mendatang kita nggak akan bisa menjadi manusia yang mengayomi seperti kakek dan nenek kita. Saya sendiri jadi mulai berpikir, mau nggak mau nantinya saya harus menggantikan peran mereka. Pertanyaannya, apakah bisa?

Baca Juga:

Lamongan, Kota yang Tak Pernah Lahir untuk Menjadi Rumah bagi Anak Mudanya

Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

Arisan keluarga memang bukan kegiatan yang sempurna

Saya sadar, meskipun banyak nilai-nilai positif yang ada dalam kegiatan arisan keluarga, tetap saja akan ada kurangnya. Meski terbilang dapat mengeratkan persaudaraan, tak jarang acara tersebut juga memicu perpecahan keluarga. Masalahnya tentu perkara uang, atau bisa jadi ketidakcocokan. Maka dari itu, saya menyarankan untuk mengesampingkan urusan nominal saat menjalankan acara ini.

Jadikan acara ini sebagai ajang untuk saling bertemu, mengakrabkan diri, dan berbagi dalam banyak hal. Kalau bisa, jangan terlalu sering atau terlalu jarang. Lakukan pertemuan setidaknya empat kali dalam setahun agar nggak memberatkan keuangan bulanan masing-masing keluarga.

Saya hanya ingin mengingatkan bahwa kehidupan dewasa ini menuntut kita untuk dekat dengan orang asing, tapi jauh dari orang terdekat. Sekalipun keluargamu adalah keluarga yang menyebalkan, sempatkan waktu untuk bertemu. Salah satunya mungkin bisa melalui arisan keluarga.

Jangan mulai tersadar kalau ternyata kalian punya keluarga saat satu-persatu dari mereka telah ”berpulang”. Seperti kata sebuah lagu, “harta yang paling berharga adalah keluarga” itu benar adanya.

Penulis: Rahadi Siswoyo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Alasan Saya Berani Mengikuti Arisan meski Sedang Menganggur.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Agustus 2024 oleh

Tags: anak mudaarisanarisan keluargaKeluarga
Rahadi Siswoyo

Rahadi Siswoyo

Gemar menghibur teman tongkrongan.

ArtikelTerkait

konflik keluarga Apa yang Harus Kita Lakukan jika Orang Tua Nikah Lagi Setelah Bercerai? terminal mojok.co

Pengalaman sebagai Pasutri Korban Toxic Masculinity

16 Mei 2020
anak bungsu

Nasib Menjadi Anak Bungsu: Dari Disayang Sampai Dengan Menjadi Pesuruh

26 Juni 2019
Alasan Saya Berani Mengikuti Arisan meski Sedang Menganggur Terminal mojok

Alasan Saya Berani Mengikuti Arisan meski Sedang Menganggur

27 Januari 2021
Saatnya Berhenti Menyuruh Orang Lain untuk Tambah Anak, Donatur Juga Bukan, tapi Ngaturnya Kelewatan!

Saatnya Berhenti Menyuruh Orang Lain untuk Tambah Anak, Donatur Juga Bukan, tapi Ngaturnya Kelewatan!

8 April 2025
kamera jahat

Fenomena “Kamera Jahat” yang Menghantui Kawula Muda

14 Agustus 2019
Anak Muda Kurangi Konsumsi Alkohol, Pemerintah Jepang Pusing Terminal Mojok

Anak Muda Kurangi Konsumsi Alkohol, Pemerintah Jepang Pusing

20 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.