Siapa yang tak mengenal Kecamatan Tanah Merah. Dari ujung barat Bangkalan hingga timur Sumenep Madura, orang pasti mengenal Tanah Merah. Jika orang Madura belum pernah mendengar wilayah ini, saya kira mainnya kurang jauh. Sebab kawasan Tanah Merah lokasinya tepat berada di jalan nasional di Madura. Jadi kalau pengendara dari timur ingin menuju ke barat, ataupun sebaliknya, pasti akan melewati kecamatan ini.
Ditambah, di tengah-tengah kecamatan ini ada salah satu pasar terbesar di Bangkalan Madura, yang kerap menjadi pusat kemacetan yang menyebalkan. Makanya pasti banyak yang mengenal kecamatan ini.
Sayangnya, kecamatan ini kurang diperhatikan. Padahal jika ditelisik lebih jeli, Kecamatan Tanah Merah merupakan kecamatan paling potensial di Bangkalan Madura.
Tanah Merah jadi pusat perekonomian di Bangkalan Madura
Dari 18 kecamatan di Bangkalan Madura, hanya kecamatan Tanah Merah yang memiliki dua pasar rakyat yang aktivitasnya selalu sama-sama ramai. Pertama, Pasar Palawija Desa Petrah yang tepat berada di sisi kiri dan kanan jalan nasional. Meskipun gedung barunya hanya jadi pajangan saja, kegiatan ekonomi pasar ini masih ramai. Bahkan penjual di pasar ini bukan orang Tanah Merah saja, tetapi juga dari Kecamatan Burneh, Galis, Blega, Geger, Kwanyar, Tragah, dan lainnya.
Belum lagi saat hari Sabtu tiba. Kecamatan ini menjadi pusat perputaran uang di Bangkalan Madura. Sebab di pasar inilah ratusan sapi, kambing, dan hewan ternak lainnya dijualbelikan. Orang-orang dari berbagai daerah akan berduyun-duyun pergi ke pasar ini, terutama saat-saat mendekati lebaran kurban seperti bulan lalu. Pasar ini pasti macet!
Kedua, Pasar Patemon yang hanya membutuhkan 9 menit dari Pasar Palawija Desa Petrah. Sistemnya sehari ada, sehari tidak ada. Jadi jika hari ini ada pasaran, besok pasarnya akan sepi, begitu seterusnya. Pasar ini juga dikenal sebagai pasar hewan. Banyak orang yang membeli hewan di sini, lalu minggu depannya akan dijual kembali.
Walaupun jadwal Pasar Patemon akan bersamaan dengan Pasar Palawija pada hari Sabtu, keduanya akan tetap sama-sama ramai. Sebab penjual dan pembelinya memang datang dari berbagai daerah. Makanya, kemacetan di Tanah Merah Bangkalan Madura ini bisa dibilang sebagai agenda rutinan.
Baca halaman selanjutnya: Berada di tengah kabupaten dan dilewati jalan nasional…