Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jakarta Timur Kota Tawuran, Jangan Sekolahkan Anak di Sini kalau Mau Selamat

Muchlis Amin oleh Muchlis Amin
6 Februari 2024
A A
Jakarta Timur Kota Tawuran, Perlu Punya 9 Nyawa untuk Hidup di Kota Ini Mojok bassura jaktim

Jakarta Timur Kota Tawuran, Perlu Punya 9 Nyawa untuk Hidup di Kota Ini (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari lalu, di media sosial X viral video tawuran di daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur. Tawuran melibatkan sekumpulan remaja berusia belasan tahun. Dalam video itu, terlihat salah satu pelaku tawuran mengalami luka cukup parah. Tangannya ditebas dengan benda tajam. 

Saya miris melihat melihat video itu, tapi sudah tidak heran lagi. Bagi warga Jakarta Timur, tawuran sudah sangat familiar saking seringnya terjadi. Bukan hanya tawuran pelajar, bahkan tawuran antar warga juga masih sering terjadi di kota ini. Setiap tahun korban yang berjatuhan akibat tawuran sangat banyak, baik korban tawuran langsung ataupun korban salah sasaran.

Korban yang sering salah sasaran

Saya merasa perlu berpikir berulang kali untuk hidup Jakarta Timur. Sebab, mereka yang menjadi korban tidak hanya yang terlibat tawuran saja. Kerap kali korban justru berasal dari mereka yang tidak terlibat alias salah sasaran. Benar-benar tidak aman.

Seorang teman pernah cerita, dia mengendarai sepeda motor untuk ke sekolah karena jaraknya yang cukup jauh. Pada suatu hari kesialan menimpa dirinya ketika pulang sekolah. Sebuah batu besar mengarah ke bagian kepalanya, persis saat ia sedang melintas di salah satu jalan di daerah Rawamangun, Jakarta Timur. 

Saat itu, dia tidak tahu sedang terjadi tawuran antar pelajar. Beruntungnya dia menggunakan helm yang SNI sehingga tidak terluka begitu parah. Coba bayangkan kalau teman saya ini tidak menggunakan helm atau terkena benda tajam lain, pasti sangat mengerikan akibatnya. 

Cerita serupa juga menimpa anak tetangga saya. Ketika pulang sekolah, tiba-tiba anak tetangga saya dibacok dari belakang. Lukanya sangat parah karena saat kejadian dia sedang membonceng motor temannya. Bahkan, dia sampai koma berhari-hari. Pelaku yang tertangkap mengaku, dia salah mengira anak tetangga saya adalah musuhnya dari sekolah lain. 

Seragam bebas tidak mencegah terjadinya salah korban 

Sebenarnya sekolah sudah berusaha meminimalisir terjadinya korban salah sasaran dengan membebaskan seragam batik setiap hari Kamis. Tujuannya, agar tidak bisa dikenali asal sekolah pelajar. 

Termasuk sekolah saya dahulu yang berada di Klender, Jakarta Timur. Selain batik yang dibebaskan setiap Kamis, tidak boleh ada emblem apapun yang mencirikan identitas sekolah yang menempel atau menjadi pelengkap di baju putih abu-abu. Setiap pulang sekolah ada guru yang berdiri di depan pos sebelum pintu keluar. Tugas guru itu memastikan pakaian murid-muridnya tidak mencirikan identitas sekolah. 

Baca Juga:

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

Akan tetapi, sepertinya hal itu tidak memberikan dampak berarti. Hingga saat ini masih sering terjadi korban salah sasaran. 

Tawuran di Jakarta Timur seperti lingkaran setan

Di Jakarta Timur tawuran dan tindak kekerasan lain dianggap sebagai jalan keluar untuk menyelesaikan segala masalah. Mereka yang terlibat tidak memikirkan dampak atau efek jangka panjangnya. Padahal dendam yang timbul setelah tawuran bisa panjang, bisa menjadi lingkaran setan yang sulit putus. 

Persoalan ini kian sulit menemukan titik terang ketika warga sekitar justru mengucilkan para pelaku tawuran. Saya tidak bisa menyalahkan mereka juga sih, mungkin terlalu banyak kerugian yang dialami karena tawuran. Hanya saja, tidak terlibatnya warga dalam mengentaskan masalah ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan lingkaran setan tawuran tidak pernah putus. 

Tawuran sudah berkali-kali terjadi, tapi masalah ini tidak pernah menemukan solusi berarti. Pihak keamanan seperti polisi tampak tidak bisa diandalkan dalam kasus tawuran. Mereka tidak bisa mencegah dan cenderung terlambat ketika tawuran pecah.  

Saya pikir, menjadi warga Jakarta Timur ini benar-benar harus serba sendiri alias mandiri. Seolah-olah tidak hidup di dalam pemerintahan atau semacamnya. Lha, kalau pihak-pihak yang seharusnya menyelesaikan masalah tidak mampu mengatasinya, mau tidak mau memang setiap keluarga yang harus menjaga anaknya masing-masing. 

Selain serba sendiri, saya warga jadi warga Jakarta Timur perlu punya banyak nyawa juga. Rentan jadi korban salah sasaran tawuran.

Penulis: Muchlis Amin
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Pendatang Bisa Menikmati Harga Murah di Jakarta Mulai dari Pakaian sampai Tempat Tinggal, tapi Harus Mau Menikmati Stres-nya Juga!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Februari 2024 oleh

Tags: JakartaJakarta Timurkorban salah sasaranpelaku korbantawurantawuran pelajartawuran warga
Muchlis Amin

Muchlis Amin

Pengembara kehidupan yang memilih mendahului esensi dengan eksistensi.

ArtikelTerkait

Di Desa yang Nggak Ada Polisi Maksa Pakai Helm, Eh Pas di Kota Males

Di Desa yang Nggak Ada Polisi Maksa Pakai Helm, Eh Pas di Kota Males

27 Desember 2019
Jakarta

Things I Learned From Living in Jakarta For the Last 5 Years

9 September 2019
Senayan Park, Tempat Belanja Sekaligus Rekreasi yang Bikin Adem Warga Jakarta Terminal Mojok

Senayan Park, Tempat Belanja Sekaligus Rekreasi yang Bikin Adem Warga Jakarta

10 Januari 2023
Jakarta Japanese School (JJS), TK Jepang ala Shinchan di Jakarta: Kegiatannya Unik, Fasilitasnya Nomor Wahid

Jakarta Japanese School (JJS), TK Jepang ala Shinchan di Jakarta: Kegiatannya Unik, Fasilitasnya Nomor Wahid

23 Februari 2024
11 Kuliner Legendaris di Jakarta yang Wajib Dicicipi Terminal Mojok

11 Kuliner Legendaris di Jakarta yang Wajib Dicicipi

25 Januari 2022
Biaya Hidup di Jakarta Itu Nggak Mahal, yang Bikin Mahal Itu Mindset-mu!

Biaya Hidup di Jakarta Itu Nggak Mahal, yang Bikin Mahal Itu Mindset-mu!

9 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.