Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Ekskul KIR Sepi Peminat padahal Jadi Modal Siswa Masuk Kuliah

Naufalul Ihya Ulumuddin oleh Naufalul Ihya Ulumuddin
4 Februari 2024
A A
Ekskul KIR Sepi Peminat padahal Jadi Modal Siswa Masuk Kuliah

Ekskul KIR Sepi Peminat padahal Jadi Modal Siswa Masuk Kuliah (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Nama ekskul KIR mungkin nggak setenar Pramuka, Paskibra, atau Paduan Suara. Padahal ekstrakurikuler satu ini banyak manfaatnya, lho!

Dulu ketika pertama kali masuk kuliah semester 1, dosen saya langsung memberi tugas menulis karya tulis ilmiah. Lantas, saya kebingungan dan kelabakan. Jangankan menulis karya ilmiah, istilah karya ilmiahnya saja masih asing bagi saya waktu itu. Alhasil, saya keteteran daripada teman-teman yang lain.

Lambat laun, saya mulai menyadari kalau hal tersebut terjadi karena ketika SMA saya nggak ikut ekstrakurikuler KIR (Karya Ilmiah Remaja). Sebenarnya bukan nggak mau ikut, tapi memang di SMA saya dulu nggak ada ekskul KIR. Sehingga dalam kepenulisan ilmiah, saya jauh tertinggal dari teman-teman mahasiswa lain.

Bisa dibilang, nggak ikut ekskul KIR waktu SMA menjadi salah satu penyesalan saya ketika kuliah. Saya jadi harus mengejar ketertinggalan yang cukup jauh mengingat dunia kuliah sangat kental dengan karya tulis ilmiah.

Ekskul KIR sepi peminat

Sayangnya, di sekolah tempat saya mengajar sekarang, KIR menjadi salah satu ekstrakurikuler yang sepi peminat. Berdasarkan informasi dari ketua KIR-nya, siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler keilmiahan ini hanya 7-12 siswa. Perbandingannya sangat jauh dengan ekstrakurikuler lain seperti PIK-R, PMR, Paskibra, Basket, dan Voli yang rata-rata anggotanya sekitar 30-50 siswa.

Saya mencoba menelusuri alasan mengapa banyak siswa yang kurang berminat pada ekstrakurikuler KIR ini. Rata-rata siswa menjawab membosankan dan nggak mengerti ekskul KIR sebenarnya belajar tentang apa. Ada juga siswa yang merasa malas karena harus belajar hal-hal yang hampir sama dengan materi akademik di kelas. Padahal ketika di luar kelas, siswa ingin bebas dari hal-hal yang barsifat akademik.

Alasan-alasan ini nggak keliru. Sebab, ketika beberapa hari yang lalu saya datang ke pertemuan ekstrakurikuler KIR, suasana belajarnya memang cenderung membosankan, karena materi yang dipelajari seputar kepenulisan. Selain itu, memang nggak bisa dihindari kalau ekstrakurikuler ini sangat kental dengan nuansa akademik. Namanya saja Karya Ilmiah Remaja, gimana nggak akademik coba?

Modal siswa masuk ke perguruan tinggi nantinya

Sangat disayangkan kalau ekskul KIR ini sepi peminat. Sebab, di balik kebosanan dan kekentalannya dengan nuansa akademik, ekstrakurikuler KIR menyimpan manfaat yang amat sangat besar untuk modal siswa masuk ke perguruan tinggi. Paling nggak, saya mencatat ada 5 manfaat besar itu.

Baca Juga:

4 Salah Kaprah tentang Jurusan Ilmu Politik yang Sudah Terlanjur Dipercaya

Menjamurnya Bimbel Bukan karena Pendidikan Kita Ampas, tapi karena Mengajar di Bimbel Memang Lebih Mudah

Pertama, kemampuan berpikir kritis sebagai salah satu senjata dalam menulis ilmiah. Hal ini dipelajari dalam ekstrakurikuler KIR sebagai suatu kebiasaan bahwa setiap pernyataan harus dipertanyakan data dan faktanya.

Kedua, siswa mengenal istilah-istilah ilmiah dalam kepenulisan. Di ekskul KIR, siswa akan berkenalan dengan istilah-istilah ilmiah yang ada dalam dunia kepenulisan dan dunia akademik. Misalnya, seperti istilah sitasi, kutipan, daftar pustaka, kajian pustaka, metode penelitian, seminar, dan sejenisnya. Selain itu, di ekskul ini siswa juga diajarkan penggunaan software kepenulisan kutipan seperti Mendeley.

Hal-hal semacam ini menurut saya akan sangat bermanfaat ketika nanti siswa berada di lingkungan perguruan tingga. Sebab, di dunia kuliah pasti akan ketemu dengan istilah-istilah tersebut.

Mendapat pengalaman berharga

Selain mengasah kemampuan berpikir siswa dan memperkenalkan istilah-istilah dalam kepenulisan, di ekskul KIR banyak praktik dan pengalaman keilmiahan. Ekstrakurikuler ini nggak hanya mengajarkan penjelasan, tapi juga praktik. Misalnya praktik menulis secara ilmiah, lalu tulisannya dipresentasikan layaknya seminar secara bergantian.

Lebih dari itu, setiap ada acara keilmiahan yang diadakan oleh kampus-kampus, anak KIR selalu menjadi garda terdepan untuk diikutsertakan. Sehingga anak KIR mendapat pengalaman berharga tentang dunia keilmiahan langsung dari perguruan tinggi. Hal ini pastinya akan bermanfaat besar sebagai modal pengalaman sebelum siswa benar-benar masuk ke perguruan tinggi.

Selain itu, gabung dengan ekskul KIR juga menjadi portofolio siswa untuk nilai tambah masuk perguruan tinggi. Saya sangat yakin bahwa perguruan tinggi pasti mencari mahasiswa yang sudah mampu menulis ilmiah. Paling nggak hal itu menjadi nilai tambah yang sangat dibutuhkan. Sehingga riwayat siswa yang ikut serta dalam ekstrakurikuler ini dapat menjadi nilai tambah untuk bisa lolos melenggang masuk ke perguruan tinggi impiannya.

Ekstrakurikuler KIR di sekolah biasanya juga mengeluarkan sertifikat yang ditandatangani kepala sekolah. Hal ini dibuat sebagai bentuk apresiasi keikutsertaan siswa dalam ekskul KIR. Lebih dari itu, sertifikat ini diharapkan dapat menjadi bukti tambahan yang signifikan untuk ditawarkan ke perguruan tinggi impian masing-masing siswa. Nggak rugi deh pokoknya siswa yang gabung ke ekstrakurikuler KIR ini. Saya jamin.

Ekskul KIR di sekolah-sekolah perlu berbenah

Meski banyak manfaatnya, saya menyadari kalau ekstrakurikuler KIR di sekolah-sekolah perlu berbenah agar nggak terus-terusan sepi peminat. Misalnya, dengan memberikan proses belajar yang menghibur, atraktif, dan nggak membosankan. Belajar ke luar sambil jalan-jalan sembari mencari inspirasi ide tulisan serta ruang kelas yang diatur agar nggak terasa membosankan bisa dicoba.

Lebih dari itu, pihak pengelola ekskul KIR juga perlu mengatur strategi memperkenalkan KIR ke khalayak siswa yang lebih banyak. Sehingga, nggak akan ada lagi siswa yang merasa asing dengan ekstrakurikuler keilmiahan ini.

Kalau bisa berbenah, saya yakin ekstrakurikuler ini akan diminati banyak siswa. Semakin banyak siswa SMA yang ikut KIR, maka akan segera musnah mahasiswa-mahasiswa yang nggak bisa menulis ilmiah. Sebab, di SMA sudah diajarkan menulis ilmiah melalui ekskul KIR. Semoga.

Kalau ada SMA yang belum punya ekstrakurikuler KIR, segera buat, Pak/Bu. Ekskul ini sangat penting untuk karier keilmiah siswa. Percaya, deh.

Penulis: Naufalul Ihya’ Ulumuddin
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Urutan Ekstrakurikuler Paling Populer di Sekolah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2024 oleh

Tags: ekskulekstrakurikulerKarya Ilmiah RemajaKIRKuliahSekolahSiswasma
Naufalul Ihya Ulumuddin

Naufalul Ihya Ulumuddin

Pegiat sosiologi asal Madura. Tertarik isu pendidikan, kebijakan sosial, dan keluarga. Cita-cita tertinggi jadi anak yang berbakti dan suami ideal untuk istri.

ArtikelTerkait

membangun usaha mojok.co

5 Hal yang Sering Terjadi Ketika Membangun Usaha Bareng Teman Kuliah

22 Juni 2020
Berkaca dari Tragedi Itaewon, Sudah Seharusnya P3K Diajarkan Secara Sungguh-sungguh ke Masyarakat Terminal Mojok

Berkaca dari Tragedi Itaewon, Sudah Seharusnya P3K Diajarkan secara Sungguh-sungguh ke Masyarakat

1 November 2022
Saya Akui, Saya Masuk Jurusan IPS demi Terlihat Edgy terminal mojok.co

Akademi Shinobi, SMA Karasuno, dan UA: Sekolah Mana yang Cocok buat Anak Anda?

23 November 2020
Jurusan Ilmu Komunikasi: Kuliahnya Nggak Gampang, Cari Kerjanya Susah. Pantas Aja Masuk Daftar Jurusan Paling Disesali! Mojok.co

Jurusan Ilmu Komunikasi: Kuliahnya Nggak Gampang, Cari Kerjanya Susah. Pantas Aja Masuk Daftar Jurusan Paling Disesali!

7 Februari 2024
Derita Jadi Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi, Sering Dikira Sarjana Komputer Gara-gara Gelarnya Mirip Mojok.co

Derita Jadi Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi, Sering Dikira Sarjana Komputer Gara-gara Gelarnya Mirip

30 Januari 2024
Ternyata Paduan Suara Bisa Bikin Badan Sehat Walafiat

Ternyata Paduan Suara Bisa Bikin Badan Sehat Walafiat

29 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.