Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

LKS Bukan Barang Haram dan Guru Bukan Penipu, Guru Nggak Perlu Takut dengan Ancaman LSM Sok Pahlawan!

Naufalul Ihya Ulumuddin oleh Naufalul Ihya Ulumuddin
2 Februari 2024
A A
LKS Bukan Barang Haram dan Guru Bukan Penipu, Guru Nggak Perlu Takut dengan Ancaman LSM Sok Pahlawan!

LKS Bukan Barang Haram dan Guru Bukan Penipu, Guru Nggak Perlu Takut dengan Ancaman LSM Sok Pahlawan! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Para LSM sok pahlawan itu nggak tahu kalau LKS itu amat penting bagi guru, dan nggak kepikiran untuk menjadikan itu sebagai ladang bisnis!

Beberapa tahun terakhir, profesi guru semakin nggak ada harga dirinya. Guru telah menjadi kalangan rentan yang mudah terkena masalah hukum, keamanan diri, dan masalah sosial. Tahun lalu, banyak kasus kelam yang menimpa guru. Mulai dari guru yang dilaporkan wali murid karena menegur anaknya sholat, sampai ada guru yang dibacok lehernya oleh siswanya, karena cekcok masalah nilai ulangan. Ironis sekali.

Belum lagi masalah guru yang sering mendapat ancaman LSM. Lembaga ini mengaku membela masyarakat atas ketidakadilan, tapi sering menekan guru yang juga merupakan bagian dari masyarakat. Berdasarkan pengalaman di lapangan, orang-orang yang mengaku LSM sering nyelonong masuk ke sekolah untuk mencari-cari kesalahan sekolah dan guru yang nantinya jadi ancaman. Lalu kemudian, ancaman-ancaman itu ditukar dengan uang dari kepala sekolah.

Salah satu masalah yang paling memuakkan adalah ancaman dalam urusan pengadaan LKS (Lembar Kerja Siswa). LKS selalu menjadi senjata kalangan LSM untuk mengancam sekolah dan guru. Menurut mereka, guru nggak seharusnya berbisnis di sekolah dengan menjual LKS kepada siswa. Sebab kata mereka, siswa sudah memiliki hak buku yang diberikan pemerintah ke perpustakaan sekolah.

Pengadaan buku yang tidak ideal

Ada dua hal yang ingin saya sampaikan kepada para LSM sok pahlawan ini. Pertama, pengadaan buku di sekolah-sekolah itu jauh dari kata ideal. Misalnya, siswa butuhnya buku apa, pemerintah ngasih bukunya apa. Nggak nyambung.

Saya melihat di perpustakaan sekolah tempat saya mengajar banyak sekali buku yang tidak relevan dengan kebutuhan siswa. Salah satunya adalah buku antropologi. Di sekolah tempat saya mengajar tidak ada mata pelajaran antropologi, lah kok pemerintah malah mengirim buku antropologi. Ngirimnya 4 dus besar lagi. Kan nggak nyambung.

Lantas, saya coba tanyakan pada kepala perpustakaan. Jawabannya cukup mengejutkan. Ternyata, kepala perpustakaan dan pihak sekolah memang tidak pernah dilibatkan dalam proses pengadaan buku. Sehingga, buku yang datang sering kali banyak tidak sesuai. Andai kepala perpustakaannya dilibatkan, pasti ada koordinasi dengan guru-guru mapel agar memilih buku yang sesuai kebutuhan siswa di sekolah.

Kedua, buku di perpustakaan itu sifatnya pinjaman, bukan hak milik siswa. Karena demikian, maka siswa tidak bisa mencoret-coretnya. Sedangkan dalam proses belajar sering kali membutuhkan coretan langsung di bukunya. Maka dari itu, LKS menjadi jalan keluar kalangan guru agar dapat mengoptimalkan proses belajar di kelas. Sebab, LKS itu ketika dibeli, jadi hak milik. Bukan diambil gurunya lagi. Ngerti nggak nih, para LSM yang sering mempermasalahkan LKS?

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Buku, termasuk LKS, adalah kebutuhan vital siswa

Melihat kenyataan kalau pengadaan LKS oleh guru mapel sering dipermasalahkan, saya sebagai guru makin pesimis dengan budaya literasi pelajar kita. Sebab, buku LKS yang relatif murah seakan menjadi barang haram untuk ditawarkan pada siswa. Bagaimana dengan buku bacaan yang harganya jauh lebih mahal?

Buku, LKS, dan alat tulis yang menunjang proses belajar siswa itu adalah barang vital yang sudah seharusnya dimiliki siswa. Jadi untuk para LSM yang ngaku peduli pendidikan, mending kita membangun visi yang sama agar budaya literasi siswa terus meningkat. Salah satu caranya adalah membangun budaya punya buku. Dengan cara apa? Ya nabung dan nyicil untuk peradaban. Buku itu ilmu. Jadi memang harus diperjuangkan, meski sulit. Kalau siswa beli buku selalu dianggap pemerasan, lalu kapan angka minat baca kita akan meningkat?

Sering kali para LSM ini bawa-bawa keterbatasan ekonomi siswa. Fakta di lapangan, banyak siswa yang mampu beli skincare, tapi mengeluh ketika diminta beli LKS. Itu hal wajar, sebab ilmu memang rasanya berat dan pahit. Jadi membeli buku LKS memang terasa agak berat.

Baca halaman selanjutnya

Guru nggak bikin LKS sebagai ladang cuan!

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2024 oleh

Tags: ancamanguruladang bisnisLKSLSM
Naufalul Ihya Ulumuddin

Naufalul Ihya Ulumuddin

Pegiat sosiologi asal Madura. Tertarik isu pendidikan, kebijakan sosial, dan keluarga. Cita-cita tertinggi jadi anak yang berbakti dan suami ideal untuk istri.

ArtikelTerkait

Ironi Mahasiswa Jurusan Pendidikan: Buangan dan Tidak Ingin Menjadi Guru Mojok.co

Kalau Guru Adalah Penentu Peradaban, Lha yang Lain Ngapain?

26 November 2023
pahlawan tanpa tanda jasa mojok

Selain Guru, Inilah 4 Orang yang Mesti Diberi Gelar Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

4 Agustus 2020
PPG

Nasib Sarjana PPG yang Katanya Nggak Pintar-pintar Amat Saat Mengajar

17 April 2020
Bajingan! Gaji Guru Honorer Jauh di Bawah Tukang Parkir Liar! (Unsplash) finlandia sekolah swasta

Bagaimana Bisa Gaji Guru Honorer Jauh Lebih Rendah dari Tukang Parkir Liar? Mau Mencerdaskan Kehidupan Bangsa kok Harus Sengsara

2 April 2024
Jangan Dihujat Dulu, Ada Tujuan Positif dari Guru yang Ngambek Nggak Mau Ngajar Gara-gara Muridnya Melakukan Kesalahan terminal mojok

Jangan Dihujat Dulu, Ada Tujuan Positif dari Guru yang Ngambek Nggak Mau Ngajar Gara-gara Muridnya Melakukan Kesalahan

29 Juli 2021
Tujuan P5 Adalah Penanaman Nilai Pancasila, Bukan Bikin Pentas!

Tujuan P5 Adalah Penanaman Nilai Pancasila, Bukan Bikin Pentas!

28 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.