Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Malbi, Makanan Khas Palembang yang Kalah Pamor Dibandingkan Pempek

Aulia Syahfitri oleh Aulia Syahfitri
20 November 2023
A A
Malbi, Makanan Khas Palembang yang Kalah Pamor Dibandingkan Pempek

Malbi, Makanan Khas Palembang yang Kalah Pamor Dibandingkan Pempek (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mengingat betapa luasnya Indonesia, tentu saja setiap bahan baku utama, seperti daging sapi, dapat diolah dengan beragam cara. Misalnya saja di Padang, daging biasa diolah menjadi rendang dan dendeng. Daging juga sering dijadikan kondimen utama dalam berbagai jenis soto Nusantara. Jika selama ini Palembang dikenal dengan berbagai makanan khas berbahan dasar ikan, kini sudah saatnya Anda mengenal malbi.

Bagi orang Palembang, olahan daging ini tentu sudah nggak asing. Malbi kerap hadir di berbagai acara dan perayaan besar di rumah orang Palembang. Bagi orang kampung saya, malbi bahkan sering kali menjadi penentu berada atau tidaknya si tuan rumah. Maklum, harga daging sapi cukup mahal dan konon makanan ini merupakan makanan keluarga sultan. Ketika merantau, barulah saya menyadari bahwa makanan khas Palembang ini tidak begitu dikenal di luar Sumatra.

Malbi, semur daging khas Palembang

Ada banyak makanan akulturasi di Indonesia, sebut saja bakpia, bakso, lumpia, dll. Begitu pula dengan malbi, sebenarnya malbi adalah makanan akulturasi budaya India, Arab, dan Palembang. Perbedaan paling signifikan dari semur daging pada umumnya dengan malbi ada pada kekentalan kuahnya.

Malbi memiliki kuah yang lebih kental dibandingkan semur. Hal ini dipengaruhi proses memasaknya yang bisa dibilang cukup lama. Saya kurang tahu berapa lama tepatnya waktu yang dibutuhkan untuk memasak makanan khas Palembang ini, tapi kalau sedang ada acara keluarga, biasanya makanan ini dibuat dari pagi sampai jam makan siang.

Selain mirip semur daging, secara visual, malbi agak menyerupai rendang. Namun, berbeda dengan rendang yang pedas, makanan khas satu ini memiliki cita rasa yang dominan manis gurih.

Paling cocok dipadukan dengan nasi minyak

Nasi minyak yang saya maksudkan di sini bukanlah nasi minyak asal Surabaya yang sajiannya diguyur minyak panas bekas penggorengan, ya. Nasi minyak yang saya maksud merupakan nasi yang dimasak dengan berbagai rempah dan minyak samin. Selain malbi, nasi minyak adalah makanan paling dicari di kampung saya kalau ada yang mengadakan hajatan. Bagi orang kampung saya, nasi minyak bisa disebut indikator orang-orang bersemangat datang ke acara hajatan.

Maklum, makanan satu ini memang jarang ditemui sehari-hari di rumah. Mengingat memasaknya butuh waktu lama, jarang sekali ada orang yang niat memasak ini kecuali memang lagi ngidam. Wqwqwq. Nasi minyak dan malbi adalah perpaduan terbaik. Ditambah dengan pedas dari sambal nanas dan asam dari acar timun, saya jamin Anda bakal ketagihan menyantap makanan khas Palembang ini.

Banyak yang nggak tahu soal makanan khas Palembang ini

Bagi sesama perantau, membicarakan masakan khas suatu daerah tentu saja ada di daftar utama obrolan. Awalnya, saya mengira malbi merupakan makanan khas Palembang yang juga diadaptasi oleh berbagai daerah. Kayak soto gitu, kan ada soto kuning, coto Makassar, soto Betawi, hingga soto mie Bogor. Namun, ternyata ketika saya menyebutkan malbi, teman-teman saya banyak yang nggak tahu. Mereka lebih familier dengan pempek sebagai makanan khas Palembang.

Baca Juga:

Sematang Borang, Kecamatan Paling Menyedihkan di Palembang

Kemuning, Kecamatan Paling Strategis di Palembang tapi (Hampir) Tenggelam karena Rutin Kebanjiran

Ketika saya jelaskan bahwa malbi mirip dengan semur daging, barulah teman-teman saya mengiyakan ucapan saya. Saya juga baru tahu setelah merantau kalau malbi kalah pamor dibandingkan pempek. Semua orang tahu pempek adalah makanan khas Palembang, tapi nggak tahu kalau ada malbi. Malbi jarang masuk daftar utama makanan yang direkomendasikan saat berkunjung ke Palembang. Orang cenderung akan merekomendasikan mie celor dan beragam jenis pempek kepada wisatawan yang datang.

Saking nggak terkenalnya malbi, kalau Anda mengetikkan “malbi” di kolom pencarian Terminal Mojok pun Anda nggak akan menemukan artikel soal ini, kecuali artikel saya ini berhasil tembus meja redaksi. Wqwqwq. Semoga kelak malbi bisa lebih terkenal agar orang-orang tahu bahwa di Palembang juga ada makanan khas yang terbuat dari daging sapi, bukan ikan melulu.

Penulis: Aulia Syafitri
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kasta Pempek menurut Orang Palembang Dilihat dari Isinya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 November 2023 oleh

Tags: makanan khas palembangmalbipalembangpempek
Aulia Syahfitri

Aulia Syahfitri

Mahasiswa peternakan tingkat akhir. Pengin menjadi juragan kos-kosan.

ArtikelTerkait

4 Keresahan Selama Tinggal di Kelurahan Silaberanti Palembang tukang parkir

4 Keresahan yang Saya Rasakan Selama Tinggal di Kelurahan Silaberanti Palembang

27 Februari 2024
Sematang Borang, Kecamatan Paling Menyedihkan di Palembang

Sematang Borang, Kecamatan Paling Menyedihkan di Palembang

13 November 2025
Bukannya Memperlancar Lalu Lintas, Perempatan Radial Palembang Justru Bikin Pengendara Makin Was-was Mojok.co

Bukannya Memperlancar Lalu Lintas, Perempatan Radial Palembang Justru Bikin Pengendara Makin Was-was

17 Februari 2024
4 Kesalahan Saat Makan Tekwan yang Harus Dihindari Terminal Mojok.co

4 Kesalahan Saat Makan Tekwan yang Harus Dihindari

28 Februari 2022
Bepergian di Palembang Cuma Bikin Emosi: Bukan karena Jarak yang Jauh, tapi karena Macet!

Bepergian di Palembang Cuma Bikin Emosi: Bukan karena Jarak yang Jauh, tapi karena Macet!

19 Maret 2024
Kue Khas Palembang yang Jarang Diketahui Orang dan Terancam Punah Terminal Mojok

Culture Shock Orang Jawa Nyobain Soto Ayam ala Palembang

13 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.