Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Edisi Bukan Playing Victim: Nggak Cuma Logat Ngapak, Logat Medok Juga Sering Terdiskriminasi

Rinawati oleh Rinawati
22 Desember 2019
A A
Edisi Bukan Playing Victim: Nggak Cuma Logat Ngapak, Logat Medok Juga Sering Terdiskriminasi
Share on FacebookShare on Twitter

Di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah, ada beberapa logat atau aksen yang mencirikan suatu daerah. Misalnya logat ngapak identik daerah Banyumas-an, sedangkan logat medok mencirikan daerah pantura dan sekitarnya. Adapula logat Jaksel, eh Jaksel bukan Jateng, ding.

Beberapa orang, menganggap aksen ngapak adalah sesuatu yang lucu dan unik, sehingga di beberapa situasi justru dijadikan bahan bercandaan. Apalagi jika melihat sesama orang ngapak ngobrol langsung, dijamin kita yang nggak terbiasa melihat dan mendengar akan tergelitik. Dulu, saya pun begitu. Saya hanya tahu bahasa ngapak dari film Tuyul dan Mbak Yul di mana jin sering bilang kepriben, nyong, dan sebagainya.

Setelah saya memasuki dunia perkuliahan, kebetulan lingakaran pertemanan saya didominasi teman-teman ngapak dari Kebumen, Tegal, Wonosobo, serta Banjarnegara. Spontan saya pun sering tertawa saat mereka menggunakan bahasa ngapak. But, literally semua logat adalah bentuk ke-bhineka tunggal ika-an, yang mana hal itu harus tetap dilestarikan dengan cara terus-terusan dipergunakan.

Tak hanya logat ngapak yang didiskriminasi atau dipandang sebelah mata, logat medok pun memiliki nasib yang hampir sama. Orang yang tidak terbiasa mendengar, pasti akan tertawa. Katakanlah menahan tawa, biar nggak jahat-jahat amat. Lha gimana nggak dipandang sebelah mata, orang yang berlogat medok sering dianggap ndeso alias pelosok. Tidak hanya itu, kami yang medok termasuk saya sering dianggap wagu kala berbicara bahasa Indonesia, lebih-lebih ketika speaking English, bisa-bisa di-bully netizen kayak Pak Jokowi waktu pidato dulu. Padahal kan bicara bahasa Inggris nggak mempermasalahkan logat, toh yang penting grammar dengan pengucapan katanya benar. Ayolah, nggak melulu bahasa Inggris itu harus native Inggris, mari berbanggalah dengan Javanese English versi kearifan lokal ini.

Nggak cuma sebatas sebagai bahan candaan dan bully-an, bahasa medok dan ngapak juga mendapat diskriminasi di bidang pekerjaan. Contoh nyata, beberapa bulan lalu sebagai jobseeker ulung yang sudah mulai frustasi, saya scroll beranda aplikasi lowongan kerja. Mengingat jurusan Ilmu Perpustakaan sangat minim lowongan, saya putuskan untuk mencari lowongan yang dibuka untuk semua jurusan. Scroll, scroll, ketemu lowongan customer service. Saya klik, baca persyaratan, dan bajindul, batin saya. Lha kok ada persyaratan “tidak boleh berlogat daerah”. MAK TRATAP TOH AKU. SPEAK SHAMING? Eh emang ada speak shaming? *Ngarang

Fyi nih aja nih untuk para penyedia kerja, dengan kalian tertawa dan memberikan nilai rendah pada bahasa logat dan medok itu sudah bikin kita-kita ini minder, lho. Ditambah kalau ada persyaratan harus fasih bahasa Inggris, good looking, dan tetek-bengeknya. Lha kok ya tega-teganya nambahi persyaratan nggak boleh pakai logat daerah. Saking mindernya bisa-bisa saya ambles ke tanah -_-

Padahal kan jika ditelaah lebih lanjut, Indonesia sebenarnya perlu customers service, call center, telemarketing, dan pekerjaan lain yang menggunakan logat daerah lho. Mumpung Indonesia sedang musim gebrakan-gebrakan baru yang out of the box seperti pak menteri-menteri itu, kenapa pekerjaan-pekerjaan itu tidak dirombak saja? Siapa tahu nih ya, dengan kita yang berlogat daerah ini, baik medok ngapak maupun logat lainnya justru mampu menarik hati customer, mencairkan suasana, menurunkan tekanan darah customer pas complain. Bahkan yang tadinya sudah meluap-luap mau marah nggak jadi gara-gara dengar suara unik kita. COBA deh dibayangin? Menggemaskan kan? HAHAHA.

Siapa tahu juga, kita yang berlogat daerah lebih jago dalam urusan problem solving, lebih jago marketing, lebih bisa mencairkan keadaan, dan lebih-lebih lainnya. Tapi ah ya sudahlah ya, nggak usah maksa jadi customer service, call center dan pekerjaan lain yang memang menuntut kita untuk fasih berbahasa Indonesia tanpa embel-embel logat daerah. Bagaimanapun, suara merdu nan syahdu ala-ala Indonesia banget tetap yang akan diutamakan dalam memberikan pelayanan. Kita yang berlogat daerah cukup tahu diri saja, toh masih banyak pekerjaan lain yang bisa menerima kita apa adanya kok. Investasi Binomo misalnya. Eh udah bangkrut ya?

Baca Juga:

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

Logat Tegal Bukan Produk Hiburan, Jadi Tolong Jangan Olok-Olok Kami ketika Lagi Ngobrolin Hal-Hal Serius!

NB: Teruntuk kamu pemilik logat, pesan saya cuma satu. Jangan pernah malu sebab kalian seharusnya bangga, karena nggak semua orang bisa dan mewarisi logat sepertimu. Kamu beda, kamu istimewa.

Tertanda, dari hamba Allah yang medok.

BACA JUGA Orang Ngapak: Ketika Sebuah Logat Menyimpan Kenangan atau Rinawati tulisan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Desember 2019 oleh

Tags: logatmedokngapakspeak shaming
Rinawati

Rinawati

Perempuan yang percaya bahwa menjadi diri sendiri itu overrated~

ArtikelTerkait

mind your language bahasa inggris mojok.co

Nggak Perlu Maksa Pakai British Accent, Asal Vocabulary dan Pronunciation Bener Aja Cukup Kok

5 Juli 2020
Stop Bertanya Ngapak ya? ke Semua Orang yang Mengaku Berasal dari Cilacap. Ngapak Bukan Satu-satunya Identitas yang Dimiliki Cilacap!

Stop Bertanya “Ngapak ya?” ke Semua Orang yang Mengaku Berasal dari Cilacap. Ngapak Bukan Satu-satunya Identitas yang Dimiliki Cilacap!

8 Agustus 2023
Prosus Inten: Belajar ala Orang Batak

Prosus Inten: Belajar ala Orang Batak

13 November 2022
Logat Batang: Sebuah Ngapak yang Berbeda

Logat Batang: Sebuah Ngapak yang Berbeda

6 Januari 2023
Tips Berbicara seperti Native Speaker Bahasa Jawa Banyumasan

Tips Berbicara seperti Native Speaker Bahasa Jawa Banyumasan biar Cepat Akrab

19 Juli 2024
Lagu "Makassar Bisa Tonji" yang Sindir Kebiasaan Logat dan Okkots

Lagu Makassar Bisa Tonji yang Sindir Kebiasaan Logat dan Okkots

10 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.