• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
ADVERTISEMENT
Home Nusantara

Logat Batang: Sebuah Ngapak yang Berbeda

Kukuh Setia Widodo oleh Kukuh Setia Widodo
6 Januari 2023
A A
Logat Batang: Sebuah Ngapak yang Berbeda

Logat Batang: Sebuah Ngapak yang Berbeda (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Batang punya ngapak yang berbeda ketimbang daerah Panginyongan lainnya

Sebagai manusia kelahiran Kabupaten Batang yang merantau di Solo, kadang ketika ditanya dari mana, si penanya malah berbalik tanya. Pertanyaan seperti “Batang itu mana? Masih Jawa Tengah?” sudah seperti kaset rusak: berulang-ulang tanpa henti. Sebagai kewajiban, saya menjelaskan di mana posisi kabupaten saya ini. Kalau diurutkan dari timur diawali dari Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan. Begitulah jawaban saya, sudah menjadi template!

Tak hanya itu, ketika memakai bahasa keseharian ketika di rumah, yang mendengarkan pun kembali bertanya, “Loh, mBatang ki ngapak to?” Sebagai kewajiban, saya menjelaskan lagi dong. Dan kali ini saya mencoba menjelaskan kepada pembaca sekalian mengenai budaya bahasa yang ada di Batang.

Secara budaya bahasa, Kabupaten Batang dekat dengan logat ngapak atau Panginyongan. Hal ini dikarenakan wilayahnya bersebelahan dengan Banjarnegara dan Wonosobo di sebelah selatan. Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes di sebelah barat. Oleh karena itu sebagian besar masyarakat Batang menggunakan kosakata ngapak seperti nyong untuk menyebut saya.

Tapi bagi saya, ngapak di Batang seperti punya dunia sendiri. Sebab jika dicermati dengan seksama baik logat, intonasi, dan partikel bahasa pun berbeda. Kendati sama-sama Ngapakers, terkadang saya butuh waktu untuk memahami bahasa yang dilontarkan teman-teman yang berasal dari Panginyongan utara maupun selatan. Oleh karena itu, di sini saya mencoba merinci tiga hal tersebut.

#1 Logat

Secara spesifik, logat memang tidak bisa dicermati dengan tulisan melainkan harus didengarkan. Tapi, izinkan saya mencoba untuk menjelaskan agar setidaknya bisa dipahami. Logat ngapak Panginyongan selatan dan utara terkesan lebih tebal daripada ngapak di Batang. Tebal di sini dalam arti ketika berbicara.

Sejauh pengamatan saya ketika teman-teman Panginyongan berbicara, kondisi mulut mereka tidak terbuka lebar. Sehingga terdengar agak tebal, bulat, dan sedikit sengau. Berbeda dengan logat Batang yang mana ketika berbicara kondisi mulutnya terbuka lebar sehingga terdengar lebih ringan dan jelas. Untuk lebih jelasnya, kalian bisa melihat, mendengarkan, dan membandingkan melalui video-video content creator dari ketiga wilayah ini. Pasti akan berbeda, saya jamin!

#2 Intonasi

Intonasi di sini lebih kepada nada dan penekanan-penekanan ketika berbicara. Baik Panginyongan selatan, utara, dan Batang bisa dibilang sulit untuk dibedakan. Karena ketiganya memiliki intonasi yang hampir sama. Datar di awal naik di akhir, atau datar di awal rendah di akhir. Seperti contoh “aja kaya kuwe, mbok!” atau “lah jebul ya pada bae, kak!”

Partikel mbok dan kak bisa diucapkan dengan nada tinggi maupun rendah tergantung dengan kondisi yang terjadi. Namun, bagi saya tetap ada perbedaan antara ketiganya walaupun tipis. Tapi jujur saya bingung bagaimana menjelaskannya. Lah pokoke kayangkono, pancen paling bener nek dicontohna langsung.

#3 Partikel bahasa

Baik Panginyongan maupun ngapak Batang memiliki partikel bahasa yang berbeda. Namun, tidak menutup kemungkinan sama-sama digunakan di antara ketiganya. Partikel bahasa Panginyongan yang paling terkenal ialah mbok. Misalnya seperti dalam kalimat “kepriben carane, mbok?”. Mungkin sekali ada partikel-partikel lain yang digunakan. Ayo, manteman Panginyongan, tunjukkan pesonamu!

Adapun partikel bahasa ngapak di Batang berupa kak, ra, we, si, pok. Misalnya “Ya aje sing kuwe, kak!”, “Anam we apa sing sekolah ning mBatang kae pok?”, “Yo ha’ah si Mas? Pora wis tekan kene si?”. Partikel bahasa di sini kebanyakan berfungsi untuk penegas suatu kalimat. Bahkan beberapa tak hanya berada di akhir kalimat, bisa di tengah maupun di awal kalimat.

Tak hanya ketiga hal di atas, secara umum seluruh masyarakat Panginyongan selatan dan utara menggunakan bahasa Jawa ngapak. Namun, berbeda dengan di Batang, yang mana tak semua masyarakatnya menggunakan ngapak. Masyarakat Batang Kota mayoritas menggunakan vokal /å/ atau nglegenå, kata “sapa” dibaca “sopo”. Berbeda dengan wilayah timur, selatan, dan sebagian tengah Kabupaten Batang yang menggunakan vokal /a/.

Tak hanya itu, banyak kata berakhiran vokal /a/ dibaca dengan vokal /e/ seperti dalam kata “padha bae” dibaca “padhe bae”. Bahkan di Kecamatan Subah, ada desa yakni Adinuso, yang menggunakan vokal /i/ di beberapa kosakatanya. Misal kata “andha” dibaca “andhi”, “sega” dibaca “segi”. Bayangkan jika “ana ula mangan sega menek andha” pasti diucapkan “ana uli mangan segi menek andhi”.

Oleh karena itu, penggunaan ngapak di Batang tidak ada batas yang jelas, istilah kerennya hanya batas imajiner. Dalam satu kecamatan seluruh masyarakatnya bisa menggunakan ngapak, bisa saja tetangga desa pun sudah berbeda. Tetapi, ya ora papa nèk ora ngapak, sing penting nèk ana batire ngomong ngapak aje diguyu. Bisa nggo sinau kuwe, sinau bahasa. Wis, ngono ndeset. Happy weekend nggo kowe-kowe kabèh! Salam ngapak! 

Penulis: Kukuh Setia Widodo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Rasanya Jadi Orang Batang yang Terpaksa Ngaku Orang Pekalongan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Januari 2023 oleh

Tags: Bahasabatanglogatngapak

Kukuh Setia Widodo

Kukuh Setia Widodo

Sering disapa Mas Kuch.

ArtikelTerkait

Ngomong Lu-Gue dengan Logat Medok Itu Salahnya di Mana?

Ngomong Lu-Gue dengan Logat Medok Itu Salahnya di Mana?

15 Maret 2023
3 Rekomendasi Kuliner di Kereta Joglosemarkerto yang Cocok untuk Menemani Perjalanan

Joglosemarkerto, Kereta Loop yang Bikin Jogja Lebih Mudah Dijangkau Anak Pantura

14 Maret 2023
Jangan Anggap Mudah Bahasa Indonesia kalau Nulis Saja Masih Sering Salah

Jangan Anggap Mudah Bahasa Indonesia kalau Nulis Saja Masih Sering Salah

7 Februari 2023
Memahami Isi Pikiran Ibu Kita, Megawati Terminal Mojok.co

Betapa Sulitnya Memahami Pidato Ibu Megawati

11 Januari 2023
Urug-Urug Udan Gedhe, Sinyal Hujan Datang Orang Pantura curah hujan

Urug-Urug Udan Gedhe, Sinyal Hujan Datang Orang Pantura

28 November 2022
Prosus Inten: Belajar ala Orang Batak

Prosus Inten: Belajar ala Orang Batak

13 November 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
5 Dosa yang Sering Dilakukan Saat Mandi Terminal Mojok

5 Dosa yang Sering Dilakukan Saat Mandi

Tulisan Balasan: Tak Masalah Orang Tua Berutang untuk Pendidikan Anak, demi Hidup yang Lebih Baik, Apa Salahnya?

Tulisan Balasan: Tak Masalah Orang Tua Berutang untuk Pendidikan Anak, demi Hidup yang Lebih Baik, Apa Salahnya?

6 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memberikan Pertolongan Pertama Pada Luka Terminal Mojok

6 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memberikan Pertolongan Pertama Pada Luka

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Tradisi Gebrak Bayi biar Nggak Kagetan Itu Nggak Banget

Tradisi Gebrak Bayi biar Nggak Kagetan Itu Nggak Banget

oleh Reni Soengkunie
5 Juni 2023

Honda ADV 160 Lebih Cocok untuk Jualan Kopi Starling ketimbang Touring!

Honda ADV 160 Lebih Cocok untuk Jualan Kopi Starling ketimbang Touring!

oleh Budi
3 Juni 2023

Universitas Terbuka Bukan Hanya Kampusnya para Orang Tua

Universitas Terbuka Bukan Hanya Kampusnya para Orang Tua

oleh Firdaus Deni Febriansyah
6 Juni 2023

Healing di Stasiun Patukan yang Sama dengan Melanggar Aturan

Healing di Stasiun Patukan yang Sama dengan Melanggar Aturan

oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
8 Juni 2023

Mempertanyakan Pembangunan Terminal Sritanjung Banyuwangi: Terminal kok Jauh dari Pusat Kota dan Ekonomi, buat Apa?

Mempertanyakan Pembangunan Terminal Sritanjung Banyuwangi: Terminal kok Jauh dari Pusat Kota dan Ekonomi, buat Apa?

oleh Fareh Hariyanto
9 Juni 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=lzHUMXKyXus

DARI MOJOK

  • Darah Mengalir di Pondok Pesantren AS
  • PO Sumber Alam, Pionir Bus di Jateng yang Eksis Sejak 1970-an
  • Penderitaan Mereka yang Fotonya Dicuri Akun Open BO dan Bokep
  • Perkawinan Anak Berdampak Buruk bagi Kesehatan Mental Perempuan
  • Pentingnya Perempuan Pilih Caleg Perempuan di Pemilu 2024
  • Segini Biaya Kuliah Kedokteran di Kampus Jogja, Terkenal Jurusan Paling Mahal
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!