Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Pemda Hobi Bangun Masjid, Demi Amankan Suara Mayoritas? 

Fatimatuz Zahra oleh Fatimatuz Zahra
7 Januari 2023
A A
Pemda Hobi Bangun Masjid, Demi Amankan Suara Mayoritas Terminal Mojok

Pemda Hobi Bangun Masjid, Demi Amankan Suara Mayoritas (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, jadi topik pembahasan utama di lini masa media sosial. Perkaranya adalah keputusannya menghabiskan APBD hingga 1 triliun rupiah untuk membangun sebuah masjid megah yang terletak di Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.

Warganet, khususnya warga Jawa Barat, pun berang. Tentu bukan karena pembangunan masjidnya, melainkan karena keputusan sang gubernur yang seolah menutup mata dengan banyaknya permasalahan di Jabar yang bisa diatasi dengan APBD 1 triliun tersebut.

Kekesalan warganet pun tumpah. Sejumlah masalah di Jabar diutarakan di media sosial, mulai dari ketiadaan sarana transportasi umum, minimnya ruang terbuka untuk publik, macet, hingga banjir tahunan yang rutin menyambangi wilayah Jabar.

Kemarahan warnanet itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, dilansir dari katadata.id, per Mei 2022, Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah masjid terbanyak di Indonesia. Selain itu, kritik yang dialamatkan kepada sang gubernur juga tampak dimentahkan dengan membawa nama-nama kota dan negara lain yang memiliki masalah lebih banyak dibanding Jabar.

Sebenarnya kalau kita lihat lebih lanjut, pemimpin daerah yang membangun masjid itu nggak cuma Kang Emil. Kalau kita googling, hampir di setiap daerah ada saja berita tentang pembangunan masjid oleh kepala daerah.

Salah satu yang teranyar dan cukup meriah juga adalah pembangunan masjid megah di Kota Solo. Kota yang saat ini dipimpin oleh anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming. Bedanya, yang di Solo ini pembangunannya menggunakan dana hibah dari UEA. Tapi, fakta dari mana uang pembangunannya, tak mengubah kenyataan bahwa Solo juga bukan kota yang kekurangan masjid.

Kota-kota lain di Indonesia pun demikian. Hampir setiap radius 5 kilometer kita bisa menemukan masjid (yang sepi dan kosong itu). Wajar, karena data juga mencatat bahwa jumlah masjid di Indonesia per Mei 2022 sudah mencapai 290.161. Ini belum termasuk musala yang di tiap gang pasti ada itu lho, ya. Bahkan, dilansir dari Sindonews, Indonesia menempati posisi pertama negara dengan masjid terbanyak di dunia.

Lha, terus para pemimpin daerah ini ngapain ya, kok sampai segitu semangatnya untuk membangun masjid? Sudah barang tentu bukan karena desakan kebutuhan, dong, ya. Ini bisa dilihat minimal dari betapa masjid-masjid yang dibangun tersebut menonjolkan gaya arsitektur yang unik demi lomba mewah-mewahan dengan masjid lain.

Baca Juga:

Saya Muslim, tapi Saya Enggan Tinggal Dekat Masjid dan Musala

Banjir Kendal Persoalan yang Sudah Lama Ada dan Pemda Selalu Gagap Mengatasinya

Setidaknya ada dua kemungkinan yang muncul di kepala saya saat menyaksikan para pejabat daerah ini semangat memperbanyak masjid.

Pertama, demi ceruk suara. Nggak usah sok denial, politik identitas, khususnya berbasis agama itu laku keras di negara kita. Maka, membangun masjid adalah shortcut yang taktis untuk mengambil hati para pemeluk agama mayoritas. Nggak peduli apakah setelah itu masjidnya akan dimakmurkan dan membawa dampak sosial sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, atau malah hanya akan jadi pajangan dan menyedot APBD dengan angka fantastis demi perawatannya.

Kedua, kalau bukan demi suara, barangkali para pemimpin daerah ini ingin punya peninggalan yang hampir nggak mungkin ditolak masyarakat. Apalagi kalau bukan masjid? Yah, meskipun demi asa egois itu, dana yang dihabiskan nggak sedikit dan justru kerap kali berujung mandeknya infrastruktur lain yang lebih penting.

“Yaudah sih nggak usah dijulidin. Kayaknya benci amat sama pembangunan masjid,” begitu kira-kira kata warganet. Ah, coba saja kawan-kawan minoritas di negeri ini bisa juga ngomong kaya begitu saat akan membangun rumah ibadah yang belum tentu di tiap kota/kabupaten ada. Mereka sih boro-boro nilep APBD untuk pembangunan rumah ibadah, nggak dirisak pas beribadah di rumah dan nggak was-was meninggal karena dibom saja sudah bersyukur.

Lagi pula, memberi kritik terhadap hal-hal yang dimotori oleh pemerintah itu mestinya nggak perlu dipandang sebagai julid. Hal tersebut justru perlu, mengingat bahwa mandat pemerintah adalah sebagai pelayan publik.

Kita sebagai publik berhak tahu sudah diapakan saja uang dan kepercayaan kita semua oleh mereka-mereka yang berkuasa. Jangan-jangan saat banyak akses pendidikan atau transportasi sulit, mereka malah saling adu gengsi untuk meninggalkan legacy via masjid elite? Atau bahkan, jangan-jangan saat kita lengah, uang negara dipakai buat beli gorden puluhan juta demi rumah dinas yang elok dan elite~

Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Nostalgia 6 Janji Politik Paling Absurd yang Pernah Saya Dengar.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2023 oleh

Tags: Kanal Pemilu MojokMasjidmayoritaspemdapemilu 2024Suara Politik Perempuan
Fatimatuz Zahra

Fatimatuz Zahra

Sedang belajar tentang manusia dan cara menjadi manusia.

ArtikelTerkait

Suka Duka Pakai Sandal Swallow 05 D, Sandal Sejuta Umat terminal mojok.co sandal jepit sehun exo

4 Tips agar Sandal Aman Ketika Salat Tarawih di Masjid. #TakjilanTerminal14

19 April 2021
5 Alasan Survei Elektabilitas Capres Udah Dibahas H-3 Tahun Pemilu terminal mojok.co

5 Alasan Survei Elektabilitas Capres Udah Dibahas H-3 Tahun Pemilu

24 Oktober 2021
Gempa Cianjur yang Membuat Masjid Tercinta Kini Tersisa Puing-Puing (Foto milik penulis)

Kesedihan Melihat Masjid Cianjur Tercinta Kini Tersisa Puing-Puing

18 Januari 2023
Bayaran Mahal Partai Golkar untuk Skakmat Jalur Emil Jadi Presiden

Bayaran Mahal Partai Golkar untuk Skakmat Jalur Emil Jadi Presiden

25 Januari 2023
Solo Safari Zoo, Alat Pencitraan Brilian dari Gibran Rakabuming Terminal Mojok

Solo Safari Zoo, Alat Pencitraan Brilian dari Gibran Rakabuming

31 Januari 2023
Beragam Keanehan Pertimbangan Hakim dalam Kasus Korupsi Terminal Mojok.co

Mantan Narapidana Korupsi Jadi Ketum Parpol Adalah Bukti Bobroknya Sistem Demokrasi Indonesia

16 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.