UT atau Universitas Terbuka merupakan perguruan tinggi negeri di Indonesia yang menganut sistem pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Selain itu, UT juga menganut sistem pembelajaran yang mandiri dan terbuka.
Mandiri artinya mahasiswa atau mahasiswi tidak harus hadir di dalam kelas. Sedangkan terbuka artinya siapa pun bisa kuliah di UT tanpa batasan umur, selama ia sudah lulus SMA/SMK/sederajat.
Tidak hanya itu saja, jika menjadi mahasiswa UT kamu akan mendapatkan kebebasan. Eits tunggu dulu, kebebasan yang dimaksud bukan kebebasan untuk berbuat semaunya selama kuliah ya, tetapi kebebasan cara kuliah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Berikut ini beberapa kebebasan yang bisa didapatkan oleh mahasiswa Universitas Terbuka:
#1 Kebebasan memilih mata kuliah dan jumlah SKS
Umumnya perguruan tinggi di Indonesia tidak memberi kebebasan mahasiswanya untuk memilih mata kuliahnya sendiri, karena sudah ada pakemnya. Atau bisa bebas baru setelah semester tiga. Berbeda halnya dengan Universitas Terbuka yang mempersilahkan mahasiswanya untuk memilih mata kuliah sesuai yang diinginkan.
Tidak ada paksaan jika mahasiswa belum ingin mengambil mata kuliah wajib di semester 1, bisa diambil di semester selanjutnya jika sudah siap. Tidak hanya itu saja, UT juga memberikan kebebasan memilih jumlah SKS.
Karena jumlah SKS sangat mempengaruhi biaya perkuliahan di UT, maka mahasiswa bisa mengambil sedikit SKS supaya mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Jika mahasiswa ingin bebas memilih mata kuliah, pastikan memilih layanan non paket semester (non sipas) bukan paket semester (sipas).
#2 Kebebasan memilih metode perkuliahan
Mahasiswa Universitas Terbuka diberi kebebasan memilih metode perkuliahan sesuai keinginan mahasiswanya sendiri. Saat ini ada 4 mode perkuliahan yang ditawarkan oleh UT yaitu TTM (Tutorial Tatap Muka), Tuton (Tutorial Online), Tuweb (Tutorial Webinar), TMK (Tugas Mata Kuliah), masing-masing sudah pernah saya jelaskan pada artikel sebelumnya ya.
Bahkan Universitas Terbuka juga mempersilahkan mahasiswanya untuk belajar mandiri secara otodidak jika memang terlalu sibuk dengan pekerjaan. Loh, memang bisa ya? Ya pada faktanya memang bisa, bagi mahasiswa yang belajar mandiri tidak perlu mengikuti perkuliahan, bisa langsung mengikuti UAS.
Namun dengan catatan, mahasiswa tersebut tidak mengisi form persetujuan mengikuti perkuliahan dan nilai akhirnya pasti bergantung pada nilai UAS-nya.
Kalau ada orang-orang yang mengatakan belajar di UT hanya jarak jauh saja itu kurang tepat ya. Setiap semesternya kamu bisa berganti-ganti metode perkuliahan sesuai keinginan dan kebutuhan.
#3 Kebebasan menentukan lama studi
Lama atau tidaknya mahasiswa Universitas Terbuka bisa lulus kembali lagi bergantung kepada mahasiswanya. Universitas Terbuka memberikan kebebasan kepada mahasiswanya untuk menentukan lama studi selama perkuliahan di Universitas Terbuka.
Apabila ingin lulus cepat, setiap semesternya kamu bisa mengambil jumlah SKS maksimal (20 + 20 + 24 + 24 + 24 + 24 + 24) sehingga dalam waktu 7 semester kamu sudah mengambil 160 SKS, dengan catatan tidak ada mata kuliah yang mengulang ya. Jumlah tersebut sudah melebihi syarat kelulusan yaitu 145 SKS (bahkan beberapa jurusan ada yang hanya 144 SKS).
Atau jika kamu tidak ingin lulus terlalu cepat, juga bisa kok. Caranya cukup dengan tidak mengambil banyak SKS dalam satu semester. Misal cukup mengambil 18 SKS setiap semesternya, maka dalam waktu 8 semester alias 4 tahunan kamu bisa membuat karya ilmiah sebagai tugas akhir.
Lagipula di UT tidak ada kebijakan DO (Drop Out) sehingga bukan masalah jika mahasiswa kuliah sampai 12 semester.
Nah itulah dia kebebasan yang bisa kamu dapatkan apabila menjadi mahasiswa Universitas Terbuka. Semua mahasiswa yang atur sendiri, UT yang menyediakan wadah untuk belajar, berkarya, dan mendapatkan gelar sarjana.
Penulis: Firdaus Deni Febriansyah
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 6 Hal yang Cuma Ada di Universitas Terbuka