Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Percayalah, Ditolak Internship Rasanya Amat Menyakitkan

Ade Tegar Irsandy oleh Ade Tegar Irsandy
28 Agustus 2022
A A
Percayalah, Ditolak Internship Rasanya Lebih Sakit

Percayalah, Ditolak Internship Rasanya Lebih Sakit (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bulan ini adalah bulan kesekian saya menganggur semenjak lulus wisuda dari salah satu universitas swasta di Yogyakarta. Rasanya sungguh nano-nano karena, meskipun sudah melewati beberapa tes wawancara, sampai saat ini belum ada kabar baik yang setidak-tidaknya bisa membuat saya senyum sumringah.

Lantaran kebuntuan itulah saya memutuskan untuk melamar internship atau magang. Pikir saya, mungkin dengan cara inilah saya bisa mendapatkan pengalaman sekaligus memahami bidang yang ingin saya geluti. Memang debatable sih, tapi buat saya, magang nggak dibayar pun tak apa. Asalkan beban kerjanya sepadan dan tidak dikerjai ya. Lagipula esensi dari internship adalah untuk merasakan rasanya bekerja tapi versi lite. Namun ternyata, daftar magang pun saya masih saja kena tolak!

Kalau ditolak bekerja fulltime sih saya masih bisa legowo dan sadar diri karena kemampuan dan skillset saya memang masih perlu tambalan di sana-sini. Saya juga mengerti kalau nantinya kandidat yang diterima akan menjadi tulang punggung perusahaan. Maka sudah selayaknya perusahaan mencari kandidat yang memang mempunyai skillset lengkap dan pengalaman yang mumpuni. Tapi, lain cerita dengan internship. Perasaan kecewa yang meluap saat ditolak internship nyatanya jauh lebih menyakitkan.

Gagal saat melamar magang terasa seperti dituntut untuk “pintar dan berpengalaman” terlebih dahulu sebelum belajar. Padahal, tujuan belajar adalah mengubah mereka yang tidak mengerti menjadi mengerti, ya kan? Lha, kalau sudah pintar mah ya ngapain belajar? Eh nggak gitu. Maksud saya, kalau sudah pintar dan berpengalaman, ya mending cari kerja fulltime langsung kan, ngapain repot-repot internship.

Toh sebelum melamar, pasti sudah ada kualifikasi tertentu yang bikin kita tak bisa sembarangan apply. Misal dengan melampirkan portofolio atau hal-hal yang mendukung di posisi yang kita kehendaki. Sehingga sudah pasti nggak basic-basic amat.

Dan yang sepatutnya perusahaan sadari adalah, sudah barang tentu kandidat-kandidat yang melamar magang akan banyak kekurangan. Nggak mungkin akan sempurna. Untuk itulah mereka atau saya melamar internship dan bukan langsung ke pekerjaan fulltime. Kalau internship saja kena tolak, secara logika, bagaimana halnya kalau melamar ke pekerjaan fulltime? Berapa besar peluang untuk bisa diterima? Semakin kecil kan?

Inilah bagian yang membuat relung batin saya remuk redam. Ya tapi mau nggak mau saya masih harus tetap semangat dan tidak putus asa sih, seperti halnya template pesan di dalam email-email penolakan ataupun di website SBMPTN. Hanya saja, saya jadi bertanya kepada diri saya sendiri, apakah saya memang tidak sekompeten itu ya?

Padahal hari-hari menganggur sudah saya isi dengan mengembangkan diri. Saya juga sempat ikut pelatihan di salah satu bootcamp yang kemarin sempat berseteru itu. Singkat cerita, saya juga nggak pasrah-pasrah amat dengan keadaaan ini dan memutuskan untuk apply di setiap lowongan—yang saya anggap sesuai dengan kualifikasi saya—di portal lowongan kerja. Tapi tetap saja buntu.

Baca Juga:

3 Istilah dalam Dunia Kerja yang Patut Diwaspadai karena Punya Makna Berbeda dari Pikiran Karyawan

Cari Kerja Memang Susah, tapi Bertahan di Lingkungan Kerja Toxic Juga Nggak Ada Gunanya

Saya jadi nggak ngerti mesti ngapain lagi selain terus berusaha dan meningkatkan kualitas diri. Kenapa ya kebanyakan perusahaan tidak mencantumkan evaluasi ke setiap kandidat yang ditolak? Kalau itu dilakukan kan, kandidat jadi tahu di mana kekurangan mereka. Atau minimal mereka tahu bahwa mereka punya kekurangan di kualifikasi A yang seharusnya dimiliki untuk bisa internship di posisi B, misalnya.

Kalau sudah begini kan saya jadi overthinking sendiri. Malah sepuluh kali lebih overthinking ketimbang ditolak ketika melamar pekerjaan fulltime. Saya sih tak bermaksud menyalahkan perusahaan kok. Bagaimana pun persoalan diterima atau tidaknya seseorang dalam sebuah pekerjaan atau internship itu kompleks.

Selain masalah kemampuan, ada porsi soal keberuntungan, rezeki, dan doa ibu yang mengalir. Belum masalah kesan pertama, sikap, dan pembawaan dari si kandidat. Bahkan, ada juga faktor orang dalam. Kesemuanya tak bisa dinafikan. Hanya saja mungkin perusahaan bisa mempertimbangkan untuk memberi tahu kekurangan si pelamar, walau saya tahu bahwa yang melamar dan ditolak bukan cuma saya seorang, melainkan bisa puluhan hingga ratusan kandidat lainnya.

Saya rasa sebagian besar dari kami yang melamar internship juga tak pernah berpikir muluk-muluk selain meniatkan diri untuk belajar. Ketika pelamar sudah sedemikian menurunkan ekspektasinya atas nama pengalaman yang berharga, bisakah perusahaan melakukan hal yang sama dengan sekurang-kurangnya memberikan evaluasi kepada mereka yang gagal?

Penulis: Ade Tegar Irsandy
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Eksekusi Hukuman untuk Koruptor Versi Film Unbaedah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Agustus 2022 oleh

Tags: fulltimeInternshipkerja
Ade Tegar Irsandy

Ade Tegar Irsandy

Generalis yang gagal.

ArtikelTerkait

Fresh Graduate Solo Culture Shock Kerja di Jakarta, Cukup Jadi Pengalaman Sekali Seumur Hidup Aja Mojok.co

Fresh Graduate Solo Culture Shock Kerja di Jakarta, Cukup Jadi Pengalaman Sekali Seumur Hidup Aja

30 Maret 2024
uang tip terminal mojok

Tunjangan PNS Memang Gede, tapi Nggak Segede Itu

15 September 2021
Nyatanya, Bekerja di Jepang Tak Seindah yang di Angan

Nyatanya, Bekerja di Jepang Tak Seindah yang di Angan

11 Januari 2022
hobi resign dari tempat kerja alasan ragu cara memutuskan menyesal mojok.co

4 Alasan yang Sering Membuat Orang Ragu-ragu Resign dari Tempat Kerja

31 Maret 2020
Konsep Kerja Pandji Pragiwaksono Emang Nggak Salah, tapi kok Gitu Amat? terminal mojok.co

Konsep Kerja Pandji Pragiwaksono Emang Nggak Salah, tapi kok Gitu Amat?

25 Januari 2021
Bersyukurlah ASN Muda yang Dipindah ke IKN

Bersyukurlah ASN Muda yang Dipindah ke IKN

22 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.