Manchester United nggak kepikiran gitu ganti logo sebagai upaya buang sial?
Ada satu kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua kalau anaknya sering sakit-sakitan. Yup, ganti nama. Misalnya nama anaknya Muhaimin. Oleh karena sering sakit-sakitan, maka orang tuanya mengganti namanya jadi Iskandar. Yang bikin heran, ketika namanya diganti, anaknya jadi jarang sakit lagi dan sehat wal afiat. Saya termasuk orang nggak percaya hal-hal mistis, tapi ya hal-hal begitu sering banget terjadi.
Sekarang, ada satu tim sepak bola di Inggris sana yang sering banget kalah. Bahkan baru saja dibantai oleh tim papan tengah, Brighton, dengan skor telak empat gol tanpa balas. Yup, apalagi kalau bukan tim Manchester United alias MU? Seringnya tim Setan Merah ini menelan kekalahan dengan skor besar, membuat Harry Maguire dkk jadi bulan-bulanan penggemar sepak bola di Liga Premier, bahkan di seluruh dunia.
Padahal kalau mau ikut nasihat orang tua dulu yang suka mengganti nama anaknya yang sering sakit-sakitan, di Manchester United sendiri sudah banyak melakukan pergantian. Pelatih sudah diganti, formasi juga, bahkan akhir-akhir ini coach Ralf Rangnick sering mencadangkan Harry Maguire yang dituduh sebagai biang kekalahan selama ini. Sialnya, tuduhan itu ternyata nggak terbukti. Manchester United masih saja dibantai. Jadi mau ganti apa lagi? Ganti nama? Ora mungkin. Masak iya MU mau diganti nama jadi Persiman: Persatuan Sepak Bola Sekitar Manchester?
Satu-satunya yang belum dicoba adalah mengganti logo MU. Lho, memang bisa ya ganti logo? Yaaa bisa lah. Banyak kok tim sepak bola di dunia yang ganti logo. Juventus, misalnya. Logo Juventus yang awalnya terkesan klasik dan old school berubah jadi huruf J yang lebih minimalis, modern, dan futuristik. Atau nggak usah jauh-jauh deh. Tetangga sebelah, Liverpool juga sudah ganti logo sejak 2017 lalu. Terbukti setelah ganti logo, prestasi Liverpool kian moncer sampai saat ini. Yaaa itu di luar faktor teknis dan kualitas pelatih dan pemain, sih.
Sebetulnya, logo Manchester United sudah bagus. Bentuk dan strukturnya unik dan beda dengan logo tim Liga Premier lainnya. Ketika tim lain mengambil bentuk dasar lingkaran, persegi, atau segitiga, MU justru mengambil bentuk lonjong horizontal. Bentuk lonjongnya disamarkan dengan ornamen pita bertuliskan Manchester di bagian atas dan United di bagian bawah. Sampai sini, logo tersebut sudah keren dan berkharisma.
Nah, yang bikin cringe itu adalah gambar setan merah yang ada di dalam logo. Coba deh lihat dengan saksama gambar setan merahnya itu. Alih-alih terlihat garang, muka setan merah itu malah kelihatan cupu. Itu muka setannya entah lagi tertawa, senyum, atau berteriak garang. Ah, cupu deh pokoknya. Bahkan kalau dibandingkan dengan muka banteng moncong putih di logo PDI Perjuangan, masih kalah galak. Secara nggak langsung, muka setan merah yang cupu ini menunjukkan kondisi MU yang bakal jadi bahan cemoohan penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Untuk itulah, sebagai penggemar sepak bola, saya sarankan Manchester United untuk segera mengganti logonya. Cukup mengganti gambar setan merahnya itu saja. Banyak kok pilihan setan yang mukanya kelihatan garang. Setan di film Hellboy, misalnya. Atau bisa juga pinjam setan-setan lokal di Indonesia semacam genderuwo atau kuntilanak yang lebih seram.
Setidaknya, lebih menyeramkan dan mengancam ketimbang permainan MU sih wqwqwq.
Harapannya sih, prestasi MU langsung moncer ketika logo sudah diganti. Dengan logo yang terkesan garang, galak, dan seram, tim lawan bakalan gentar dan ketakutan lebih dulu sebelum bertanding. Tapi, kalau masih kalah juga meskipun sudah ganti logo, mungkin opsi ganti nama jadi Persiman itu perlu dicoba.
Atau kepikiran gitu ganti pemilik klub?
Penulis: Andri Saleh
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 3 Dosa Penggemar Manchester United yang Sebaiknya Dihentikan