Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Setahun Bencana Palu, Tagar #KitaKuat Masih Terpatri di Hati

Suci Fitrah Syari oleh Suci Fitrah Syari
27 September 2019
A A
setahun bencana palu

setahun bencana palu

Share on FacebookShare on Twitter

Jumat, 28 September 2018 silam, adalah hari yang tak mungkin dilupakan oleh masyarakat kota Palu, Sulawesi Tengah. Hari dimana teriakan, tangisan dan ketakutan menghiasi setiap hati waktu itu, bahkan hari ini. Puing-puing kenangan itu masih membekas, bagi mereka yang menjadi saksi hidup bencana maha dahsyat, yang kami pikir adalah hari berakhirnya dunia. Pernyataan itu tidak berlebihan, sungguh. Karena apa yang kami rasakan, seperti apa yang dilukiskan dalam Qur`an.

Guncangan itu meluluh-lantakan semuanya, tak ada tempat aman tuk berlindung, karena bumi secara serempak menunjukkan keganasannya. Kami melarikan diri ke dataran tinggi, namun justru bumi mengeluarkan isi berupa cairan lumpur dari atas sana, ingin kembali ke dataran rendah, ada tsunami yang siap menerjang, ingin menetap di tanang lapang, namun justru tanah itu terbelah hanya untuk menelan semua yang ada di atasnya, lalu menutup kembali.

Guncangan itu membuat bangunan-bangunan roboh, bahkan tenggelam, jalanan terputus, bahkan berpindah, aspal retak, bahkan terangkat ke atas, pohon dan tiang listrik juga ikut tumbang. Orang-orang panik menyelamatkan dirinya, hingga seorang ibu terpisah dengan anaknya, seorang suami terpisah dengan istrinya, seorang kakak terpisah dengan adiknya, seorang teman terpisah dengan teman-teman yang lain. Bukankah seperti itu gambaran ‘kiamat’ dari kitab suci?

Yang terlintas saat itu hanyalah wajah keluarga, teman-teman, dan rekaman kemaksiatan yang pernah dilakukan, bersiap untuk menghadapi kepulangan, jika memang sudah saatnya untuk pulang. Namun ternyata, belum saatnya. Kami yang menjadi saksi hidup persitiwa itu, masih diberi kesempatan kedua tuk memperbaiki diri dan berbagi kisah ini, agar dapat menjadi peringatan, bahwa ketika Dia bekata ‘kun faya kun’, maka terjadilah saat itu juga. Ya, semuanya terasa begitu cepat. Rasanya baru saja kami saling bercengkrama dan bercanda bersama kawan, baru saja kami menonton televisi bersama keluarga, baru saja kami makan makanan enak dan tidur di tempat nyaman. Namun semuanya bisa begitu cepat terbalik, karena guncangan 7,4 SR. Hanya hitungan detik semuanya luluh-lantah. Hanya hitungan detik semuanya hilang. Semudah itu bagi-Nya. Namun sayang, kita sering lupa kalimat bijak ‘di atas langit masih ada langit’ sehingga merasa angkuh berpijak di bumi ini.

Setelah teriakan histeris dan minta tolong, hari-hari pasca bencana menjadi hari-hari berat tuk dilalui. Teriakan-teriakan terus bergema setiap hari, tak peduli siang ataupun malam, setiap orang berjalan menyususri tenda-tenda pengungsian, berteriak memanggil nama keluarga dan teman mereka. Jelas sekali dalam ingatanku, bagaimana wajah orang tua- orang tua itu, mencari keberadaan anak-anaknya. Kutahu mereka lelah, tapi kaki mereka terus saja melangkah. Bahkan, setelah berhari-hari mencari keberadaan anaknya, seorang bapak paruh baya pernah berkata dengan lirih, “saya hanya ingin melihat anakku, dalam keadaan hidup ataupun tidak, saya hanya ingin membawanya pulang.” Tenda-tenda pengungsian, menjadi tempat haru pertemuan keluarga, namun bisa juga tempat duka dan pengharapan semu.

Besok, 28 September 2019, bertepatan satu tahun bencana Palu. Hingga hari ini, kilasan peristiwa itu masih terbayang dengan jelas, mungkin hingga akhir hayat. Ada begitu banyak kesedihan dan kehilangan. Namun, kami tahu ‘show must go on’. Sepahit apapun duka itu, hidup masih harus tetap dilanjutkan. Selama setahun, Palu terus berbenah. Tagar #KitaKuat dan #PaluBangkit terus digaungkan. Setiap orang mencoba bangkit, saling membantu satu-sama lain, tak hanya masyarakat palu, berbagai bantuan datang dari penjuru Nusantara dan Mancanaegara. Pasar kembali dibuka, pusat perbelanjaan diperbaiki, perkantoran aktif kembali, anak-anak mulai masuk sekolah, program-program sosial dan lingkungan terus berjalan hingga kini. Hari ini Palu ramai kembali. Setelah sebelumnya dilabeli akan menjadi kota mati dan tenggelam, namun semuanya bisa terbantahkan dengan bukti.

Meski masih ada begitu banyak ‘Pekerjaan Rumah’ yang harus dibenahi, juga masih ada duka yang mesti dilepaskan, setelah setahun berlalu, kita tahu #KitaKuat masih terpatri dalam-dalam di lubuk hati. Kita adalah orang-orang yang masih diberi kesempatan hidup untuk kedua kalinya, tentu bukan karena Tuhan salah memilih, tapi memang kita mampu melaluinya. (*)

BACA JUGA Aksi Mahasiswa Belum Selesai, Tergantung Sebebal Apa DPR dan Pemerintah atau tulisan Suci Fitra Syari lainnya.

Baca Juga:

Pengalamanku sebagai Warga Lokal Jepang Merasakan Langsung Sistem Siaga Bencana di Jepang: Jauh Lebih Siaga Menghadapi Bencana, Jauh ketimbang Indonesia

Hanya PNS yang Bisa Masuk Surga

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Februari 2022 oleh

Tags: bantuan pemerintahbencana palugempa bumipasca bencanasetahuntsunami
Suci Fitrah Syari

Suci Fitrah Syari

ArtikelTerkait

Sebaiknya Bantuan Sosial dari Pemerintah Dihentikan Saja terminal mojok.co

Di Daerah Saya, Ngumpulin Massa Buat Sosialisasi Kondom Dianggap Mau Bagi-Bagi Bantuan

25 April 2020
Statistik Gempa Bumi di Indonesia yang Jarang Orang Ketahui terminal mojok

Statistik Gempa Bumi di Indonesia yang Jarang Orang Ketahui

15 Desember 2021
Kesaksian Korban Gempa Cianjur Maaf, Kami Terlambat Membawamu ke Rumah Sakit Terminal Mojok

Kesaksian Korban Gempa Cianjur: Maaf, Kami Terlambat Membawamu ke Rumah Sakit

24 November 2022
Cerita Prihatin yang Mungkin Dipahami Pedagang Pinggir Jalan Ketika Hujan terminal mojok.co

Berharap Dapat Bantuan dari Pemerintah Itu Lemah

9 September 2020
Mahasiswa Biadab Mengusir Pengungsi Rohingya di Aceh (Unsplash)

4 Pertanyaan tentang Aceh yang Selalu Bikin Orang Aceh Geleng-geleng. Nggak, Kita Nggak Mengisap Ganja Tiap Hari!

24 Januari 2024
Suka Duka Tinggal di Daerah Pesisir yang Termasuk dalam Kawasan Rawan Tsunami terminal mojok.co

Suka Duka Tinggal di Daerah Pesisir yang Masuk Kawasan Rawan Tsunami

25 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.