Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

4 Peran yang Biasa Kita Temukan di Acara Karnaval 17-an

Riyan Putra Setiyawan oleh Riyan Putra Setiyawan
7 Agustus 2021
A A
4 Peran yang Biasa Kita Temukan di Acara Karnaval 17-an terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai siswa sekolah, saya selalu senang ketika bulan Agustus datang. KBM belum berjalan efektif, banyak jam kosong. Selain itu, ada satu hari ketika sekolah dipulangkan pagi. Hari itu bernama hari karnaval 17-an. Saya senang sekali dengan event satu tahunan ini.

Selama bertahun-tahun menyaksikan karnaval 17-an, saya jadi menyadari satu hal. Setiap sekolah ternyata memiliki kesamaan pola. Siswa-siswa yang diikutkan karnaval 17-an, ternyata memainkan peran-peran yang tak jauh berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya. Apa sajakah itu?

Pembawa bendera atau spanduk sekolah

Peran pertama adalah pembawa bendera atau spanduk. Barisan paling depan yang menunjukkan identitas sekolah. Biasanya para lelaki yang kebagian pekerjaan ini. Tugasnya sepele, cuma membawa bendera atau memegangi spanduk sekolah. Mulai start sampai finish, bendera atau spanduk yang mereka bawa jangan sampai jatuh. Cuma seperti itu saja kerjaannya, tidak ada variasi.

Akan tetapi bukan berarti sekolah bisa asal comot untuk menempatkan siswa di pos ini, lho ya. Karena identitas sekolah itu penting, siswa yang dipasrahi tidak boleh siswa sembarangan. Kalau bisa siswanya harus tinggi. Tidak ganteng tidak apa-apa, yang penting kalau mereka mau ikut seleksi POLRI, dari tinggi badan mereka tak tertolak. Minimal 165 cm-an lah. Ini penting, supaya orang-orang yang nonton karnaval mengira siswa-siswa di sekolah tersebut tinggi-tinggi, gizi tercukupi, dan juga berwibawa. Perihal fakta di lapangan menunjukkan bahwa siswanya kecil-kecil, dekil-dekil, dan matanya menyala dalam gelap, itu lain cerita.

Drumband

Drumband disebut juga Marching Band. Isinya orang-orang yang memainkan alat musik berbeda, di waktu yang sama, dan menghasilkan bunyi-bunyian yang indah. Namun sewaktu kita nonton karnaval 17-an, sering kali kita justru tidak peduli dengan permainan musik Grup Drumband. Biasanya, yang kita pedulikan justru mayoretnya, orang yang tidak pegang alat musik apa pun. Sungguh ironis. Kita justru sibuk memperhatikan wajah mayoretnya, cantik atau tidak. Kita dengarkan suaranya sewaktu menata barisan, merdu atau tidak. Kita perhatikan gerakannya mengolah tongkat, akrobatik atau tidak.  Dan lain sebagainya.

Sementara para pemain musik lainnya, sama sekali tidak kita pedulikan. Kecuali ketika mereka melakukan kesalahan, baru kita peduli. Mata kita tanpa aba-aba langsung menciring tajam ke arah sumber suara yang tidak kompak itu. Kalau yang nglokro itu peniup terompet, kita langsung perhatikan wajahnya dengan alis mengernyit. Barulah kita tahu, wajah peniup terompet itu ternyata abang-ireng, pipinya ngembang ngempis, dan air liurnya muncrat sak nggon-nggon sewaktu niup terompet itu.

Maskot karnaval

Satu hal yang hampir pasti ada di setiap karnaval adalah adanya maskot. Biasanya, setiap sekolah akan membuat maskotnya dengan wujud patung. Bisa berwujud patung hewan, tumbuhan, kendaraan, ataupun bangunan. Berbeda-beda sesuai dengan konsep yang sudah direncanakan. Nantinya, di atas patung-patung itu akan ada siswa yang menaiki. Bisa satu ataupun dua siswa, dan mereka haruslah cakep. Selain itu, mereka juga harus populer. Jadi ketika si maskot ini lewat, tanpa perlu memperkenalkan diri, sudah banyak orang yang menyoraki.

Apakah kalian pernah mendengar “dengan menjadi cakep, separuh masalah akan teratasi”? Ungkapan ini benar adanya. Setidaknya di acara karnaval 17-an, siswa cakep yang menaiki maskot sudah membuktikannya. Saya amati, saat teman-teman yang lain jalan kaki dari Alun-alun sampai sekolah hingga kemringet drodosan, ia hanya duduk manis di atas patung sambil dadah-dadah.

Baca Juga:

5 Kebiasaan Feodal di Sekolah yang Tidak Disadari dan Harus Segera Dibasmi

3 Keunggulan Sekolah di Desa yang Jarang Disadari Orang

Penari latar

Berbeda dengan pembawa bendera, yang memerankan penari latar ini umumnya para wanita. Tugas mereka menari, berlenggok sesuai dengan iringan musik. Biasanya, gerakannya tidak pernah  yang rumit-rumit. Jalan untuk karnaval saja sudah bikin kemringet, masa mau dikasih gerakan tari yang aneh-aneh? Bisa semaput mereka nanti. Paling gerakan yang mereka lakukan seperti gerakan tari di acara Dahsyat. Cuci-cuci, jemur-jemur. Begitu.

Satu yang membuat saya bisa mengenali mereka selain dari gerakannya adalah makeup-nya. Dari kejauhan, saat saya melihat anak usia belasan, memakai makeup seperti tante-tante usia 30-an, saya bisa langsung memastikan bahwa mereka adalah para penari di karnaval 17-an. Sungguh menor sekali.

BACA JUGA Ini Jadinya Kalau SobatAmbyar Ikut Lomba 17-an dan tulisan Riyan Putra Setiyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: anak sekolahGaya Hidup Terminalkarnaval 17-an
Riyan Putra Setiyawan

Riyan Putra Setiyawan

Guru SD

ArtikelTerkait

Dear Rokok Mustika yang Enak dan Murah, Kurangi Bungkus Plastiknya, dong! terminal mojok.co

Dear Rokok Mustika yang Enak dan Murah, Kurangi Bungkus Plastiknya, dong!

4 Agustus 2021
Mendapatkan 2 Lampu Hijau Sekaligus di Stopan Kiaracondong dan Buah Batu Adalah Sebuah Keajaiban terminal mojok

Mendapatkan 2 Lampu Hijau Sekaligus di Stopan Kiaracondong dan Buah Batu Adalah Sebuah Keajaiban

3 Juli 2021
juvenoia remaja orang tua mojok

Juvenoia: Sebuah Ancaman atau Kegelisahan Orang Tua Semata?

11 Juni 2021
freshcare minyak angin mojok

Freshcare, Minyak Angin Terbaik yang Pernah Ada

17 Juni 2021
peminat CASN menurun dibanding tahun sebelumnya mojok

Inilah Hal yang Membuat Pelamar CASN 2021 Menurun Dibanding Tahun-tahun Sebelumnya

3 Agustus 2021
penyembelihan hewan kurban idul adha qurban madura mojok

5 Kelompok Warga dan Tugas Mereka Saat Penyembelihan Hewan Kurban

15 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.