ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Fenomena Baader-Meinhof: Metode Memasarkan Produk dengan ‘Teror’ Terus-menerus Terhadap Pelanggan

Firdaus Al Faqi oleh Firdaus Al Faqi
22 Juni 2021
A A
baader-meinhof marketplace ecommerce mojok.co

marketplace ecommerce mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya masih nggak habis pikir dengan dunia pemasaran sekarang ini. Waktu kuliah pemasaran dulu, saya hanya diajari beberapa hal umum di mata kuliah manajemen pemasaran seperti definisi, fungsi, tujuan, tugas, juga konsep dari pemasaran. Setelah didalami lebih lanjut, ternyata ada hal yang sama sekali baru dan juga agak gila bagi saya. Apalagi kalau bicara metode pemasaran kiwari. Sebelumnya, ada dua metode pemasaran yang sudah ditulis: scarcity dan decoy effect. Keduanya, ternyata masih belum se-menyebalkan metode yang kali ini bakal dituliskan, yakni Fenomena Baader-Meinhof.

Secara istilah Baader-Meinhof ini mengacu pada Fraksi Tentara Merah yang beroperasi di Jerman dari tahun 1970-1998 dan mengusung ideologi anti-fasisme, anti-imperialisme, dan beberapa ideologi “melawan” lainnya. Salah satu program kerjanya, yakni meneror Jerman yang bertanggung jawab atas banyak industrialis, jaksa, bahkan sopir dan pengawal pribadi. Tentang cerita lebih lengkapnya, silakan baca sendiri.

Dari fenomena ini, ada seorang profesor linguistik dari Stanford dan Universitas Negeri Ohio yang menelitinya. Pada fenomena tersebut, dikatakan bahwa setelah memperhatikan sesuatu untuk pertama kalinya, ada kecenderungan untuk memperhatikannya lebih sering, dan membuat seseorang percaya bahwa itu memiliki frekuensi tinggi.

Ternyata, fenomena ini tak luput dari sasaran para tenaga ahli pemasaran yang puinter. Mereka menggunakannya untuk menawarkan produk lebih sering dari biasanya.

Kalian pernah kan, sesaat liatin barang-barang tertentu di marketplace yang kalian install, folder di gawai, galeri, tempat memutar musik, website yang dikunjungi, bakal langsung menampilkan link dan tampilan yang berisi barang-barang yang sebelumnya kalian cari. Misalkan, kalian lagi iseng-iseng cari laptop, setelahnya, di beberapa folder pada gawai kalian, ada aja kotak iklan yang ditampilkan. Dan isinya, ya, tak lain dan tak bukan penawaran tentang laptop yang dicari dan dari marketplace yang digunakan.

Beranjak sedikit dari folder satu dan pindah ke folder lainnya. Kotak iklan itu muncul lagi dan menawarkan barang-barang sejenis. Mengunduh game dari playstore, tanpa beli fitur premium, pasti yang muncul saat iklan adalah iklan dari marketplace yang sama dan menawarkan produk yang sebelumnya dicari. Nah, fenomena ini, dalam pemasaran disebut dengan fenomena Baader-Meinhof.

Kalau nggak salah, fenomena ini memanfaatkan data yang sebelumnya kalian masukkan ke dalam suatu marketplace ataupun website tertentu. Misal deh, di marketplace oren ataupun ijo, di situ kan ada form yang harus dilengkapi untuk bisa melakukan transaksi jual-beli, setelah dimasukkan, ia akan menjadi data yang digunakan untuk melacak entah itu alamat IP, alamat sebenarnya, dan tak lupa, pihak marketplace telah mendapatkan nomor telepon pribadi.

Dari data yang didapatkan, dengan kecanggihan algoritma suatu marketplace dan dukungan teknologi yang nggak tahu gimana dan saya yakin canggih banget lalu terhubung dengan program yang ada dalam gawai, pihak marketplace tersebut bakal “masuk” ke dalamnya, dalam rangka memasarkan produknya.

Tujuannya? Ya untuk “meneror” pelanggan sekalian. Teror yang digunakan bukan dengan mengancam seperti kasus pinjaman online yang belakangan sangat meresahkan itu. Terornya dengan terus saja menawarkan produk sejenis dan serupa agar kalian tetap ingat dan mau nggak mau nantinya merasa, “Oh iya, sekarang waktunya saya beli barang ini”. Dan, ya, mereka berhasil buat dapat untung dari njenengan sekalian.

Misalnya lagi deh. Paling gampang itu di Instagram. Algoritmanya agak mudah kebaca. Ketika ada satu pengguna Instagram ads yang produk jualannya muncul di feed lalu kalian nge-klik iklan tersebut, algoritma pada Instagram njengenan sekalian akan langsung berubah pada sesuatu yang nggak jauh-jauh dari produk yang iklannya tadi di klik. Beranda kalian, nantinya akan penuh oleh penawaran dari beragam kompetitor dari suatu produk. Dan itulah, yang meneror kalian setiap harinya.

Metode Baader-Meinhof ini bagi saya amat bikin ngeri. Tiap hari disodorin sesuatu yang bahkan jarang disadari. Beragam metode jualan agar lebih laris, makin lama makin baru. Orang-orang diarahkan untuk jadi semakin konsumtif. Kita diarahkan menuju keputusan untuk membeli barang-barang yang terkadang amat sangat tidak dibutuhkan. Tapi mau begimana lagi, itulah realitas yang terhampar abad ini~

BACA JUGA Memahami Strategi Decoy Effect agar Nggak ‘Tertipu’ untuk Beli Produk dengan Harga Paling Mahal dan tulisan Firdaus Al Faqi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2021 oleh

Tags: baader-meinhofGaya Hidup TerminalIklanmarketplacestrategi pemasaran
Firdaus Al Faqi

Firdaus Al Faqi

Sejak lahir belum pernah pacaran~

ArtikelTerkait

3 Alasan Banyak Orang Suka Baca Prediksi Skor Bola terminal mojok.co

3 Alasan Banyak Orang Suka Baca Prediksi Skor Bola

29 Juni 2021
Momen-momen Zaman Sebelum Segalanya Pakai Internet yang Bikin Kangen terminal mojok

Momen-momen Zaman Sebelum Segalanya Pakai Internet yang Bikin Kangen

31 Mei 2021
pembaruan update iphone fitur baru ios 14 mojok.co

4 Karakter Orang yang Nggak Cocok Pakai iPhone

13 Agustus 2021
Pengusaha UMKM Kini Makin Mudah Go National dengan Layanan Ini! Terminal Mojok.co

Pengusaha UMKM Kini Makin Mudah Go National dengan Layanan Ini!

10 Juni 2022
Dilema Tanggal Cantik_ Sayang Promonya, tapi Nggak Mau Bikin Kantong Bolong terminal mojok

Dilema Tanggal Cantik: Sayang Promonya, tapi Nggak Mau Bikin Kantong Bolong

10 Oktober 2021
5 Tips Berdebat di Media Sosial agar Terhindar dari Debat Kusir terminal mojok

5 Tips Berdebat di Media Sosial agar Terhindar dari Debat Kusir

6 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
nama unik orang kampung zaman dulu mojok

Mempertanyakan Falsafah di Balik Nama Unik Orang Kampung Zaman Dulu

ppkm darurat rakyat jogja harus memaklumi sultan perihal lockdown mojok

Rakyat Jogja Wajib Memaklumi Sultan yang Inkosisten Perihal Lockdown

satpol pp ukulele dirusak mojok

4 Barang yang Bisa Dirusak Pak Satpol PP Pontianak selain Ukulele

Terpopuler Sepekan

Benarkah Mahasiswa UNY Adalah (Calon) Mahasiswa yang Terbuang dari UGM? Iya, tapi Nggak Juga Jogja kuliah di UGM warung makan sekitar UGM seleksi masuk ugm jurusan s1 UGM

4 Jurusan S1 UGM yang Underrated, Prospek Kerjanya Luas tapi Namanya Tak Tersebar Luas

11 Mei 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

8 Mei 2025
Jeglongan Sewu: Daya Tarik Malang yang Nggak Masuk Brosur Wisata

Jeglongan Sewu: Daya Tarik Malang yang Nggak Masuk Brosur Wisata

9 Mei 2025
Honda HRV : Simbol Status Anak Muda Masa Kini yang Dihujat oleh Kaum Mendang-Mending. Overhated?

Honda HRV : Simbol Status Anak Muda Masa Kini yang Dihujat oleh Kaum Mendang-Mending. Overhated?

14 Mei 2025
Jangan Bikin Purwokerto Jadi Jogja Kedua! Kami Butuh Hidup Tenang, Bukan Trending

Jangan Bikin Purwokerto Jadi Jogja Kedua! Kami Butuh Hidup Tenang, Bukan Trending

14 Mei 2025
Cerita Pahit 25 Tahun Hidup di Kabupaten Ngawi yang Aneh  Mojok.co

Cerita Pahit 25 Tahun Hidup di Kabupaten Ngawi yang Aneh 

9 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_ns1MCy_8lA

DARI MOJOK

  • Setelah Tidak Pernah Naik Bus, kini Saya Menyesal Mencoba Naik Sleeper Bus Sinar Jaya Suite Class
  • Upaya Merawat Candi Borobudur agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi
  • Tongseng Enthog Pak Badi Kudus, Kuliner Warisan Bapak untuk Anak yang Suka Touring
  • Ojol Jogja-Jateng Tolak Merger Grab dan GoTo karena Bisa Kurangi Pendapatan Driver dan Sebabkan Ledakan Pengangguran
  • Tak Mudah Jadi Orang dengan KTP Malang, Susah Payah Berbuat Baik tapi Rusak karena Aremania
  • Jadi Mahasiswa UIN Merasa Rendah Diri karena Kena Banyak Label Menyebalkan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.