Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Sidak, Blusukan, dan Gimik Insignifikan Pejabat

Suwatno oleh Suwatno
30 Juli 2021
A A
gimmick sidak blusukan presiden jokowi mojok

gimmick sidak blusukan presiden jokowi mojok

Share on FacebookShare on Twitter

“Ya begini ini seharusnya seorang pemimpin, Di! Langsung turun ke lapangan. Sidak. Blusukan. Menggali informasi langsung dari akar rumput.” Kanapi menyodorkan gawainya kepada Pardi yang sedang duduk bersila menghadap meja karambol, memperlihatkan sebuah berita tentang sidak Presiden Jokowi ke sebuah apotek di bilangan Bogor.

Beberapa hari lalu, seperti ramai diberitakan, Presiden Jokowi memang melakukan sidak ke apotek untuk mengecek ketersediaan obat-obatan.

“Ohhh… Aku udah baca itu, Pi. Basi.” tukas Pardi sembari menebar tepung ke papan karambol di hadapannya.

“Lho…mbokyao kalau ada tindakan pejabat yang bagus tuh diapresiasi, Di. Jangan kaya netijen, apa saja yang dilakukan pemerintah kok keliatan salah terus.” Gerutu Kanapi.

“Apanya yang bisa diapresiasi, Pi? Bukannya sejak awal dulu beliau suka atraksi begitu? Ya kan, Cak?” Pardi terkekeh meminta afirmasi.

“Aku nggak melu-melu.” Cak Narto fokus menghadap kepingan pada papan karambol dan menyentilnya mantap.

“Atraksi gimana maksudnya, Mas?” tanya Solikin penasaran.

“Ya, gitu itu, Kin. Kaya masuk got, blusukan ngasih sembako, sidak pungli di pelabuhan, sidak obat di apotek, apa namanya kalau bukan atraksi?” Jawab Kanapi sambil lalu.

Baca Juga:

Nusron Wahid Keliru, Tanah Milik Tuhan dan Diberikan pada Rakyat, Bukan Negara Indonesia!

Pengalaman Saya Bikin Akta Kematian Tanpa Calo: (Dibikin) Ribet, Capek, dan Menyebalkan!

“Oohhh… itu kalau dalam dunia publisitas namanya gimmick, Mas.” Ujar Solikin mengomentari.

“Mau disebut atraksi atau gimmick, Kin, apa yang sudah dilakukan Presiden Jokowi patut diapresiasi. Dari aksi seperti itu, kan bisa ketahuan di mana letak bopeng-bopeng pelaksanaan kebijakan yang telah beliau cetuskan untuk masyarakat. Itu semacam tamparan buat anak buahnya. Ya nggak, Cak?” Kanapi kembali memancing.

“Ada dua hal, Ndes…” Cak Narto akhirnya menanggapi. “…yang terlihat dari apa yang telah dilakukan Pak Presiden lewat gimmick begitu.”

“Apa aja, Cak?” tanya Kanapi dan Solikin serempak.

“Yang pertama…” Cak Narto meraih es tebu di kursi samping dan menyeruputnya, “…blusukan-blusukan seperti itu menunjukkan bahwa ada nuansa ketidakpercayaan seorang pemimpin terhadap anak buahnya di lapangan. Dan itu kurang bagus dari segi kepemimpinan, karena menunjukkan adanya ketidakharmonisan dalam sistem pemerintahan kita.”

“Dan yang kedua, selain tidak pernah menyelesaikan permasalahan, blusukan seperti itu, menurutku, di tengah masa pandemi seperti ini, tidak penting untuk dilakukan oleh seorang presiden. Ada banyak hal lain yang bisa dilakukan oleh seorang kepala negara dengan wewenang yang begitu luar biasa.” Cak Narto meraih bungkus kretek kemudian membakarnya.

“Lha, memang dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah di lapangan banyak carut-marutnya kok, Cak? ya wajar dong kalau Pak Jokowi tidak percaya dengan anak buahnya. Itu obat yang ditanyakan waktu sidak di apotek memang sedang langka, Cak. Padahal itu obat Covid!” Tukas Kanapi berapi-api.

“Oh itu yang disidak obat Covid, Pi? Biyuhhhhh…kasihan betul Pak Presiden Jokowi. Siapa yang mbisiki beliau buat sidak nggak mutu begitu, ya?” Cak Narto menggeleng.

“Lebih kasihan lagi, menteri kesehatan, para ahli dan nakes-nakes di lapangan, Cak. Tugas mereka makin berat.” Pardi mengimbuhi.

“Nggak mutu gimana, Cak? Kasihan kenapa?” Tanya Kanapi bingung.

“Ya nggak mutu, Pi. Wong jajaran di bawahnya sibuk menginformasikan dan mengedukasi masyarakat bahwa obat-obatan yang disidak Pak Pres, yang sedang langka di pasaran itu, bukan lah obat covid, Pi. Lha ini kok malah presidennya sidak, bertanya ketersediaan OBAT COVID…” Cak Narto sedikit menyentak.

“Kalau dari yang aku baca sih memang sudah benar apa yang dilakukan petugas apotek itu, Mas Pi. Obat-obatan itu semuanya obat keras, yang masyarakat nggak bisa sembarang membelinya tanpa resep dokter. Dan itu bukan obat covid.” Solikin menimpali dengan tatapan masih ke arah gawai.

“Ha gimana, Pi? Atraksi, tho? Para ahli di bawahnya sibuk mengedukasi, justru presidennya blusukan di depan sorot kamera, bertanya tentang sesuatu yang bertolak belakang dengan apa yang sudah disampaikan oleh para ahli. Hehehe” Pardi merasa menang kali ini.

“Mungkin karena pas sidak beliau nggak bawa resep dokter, Pi, makanya nggak dilayani sama petugas apotek. Hehehe.” Cak Narto terkekeh.

“Tapi, itu kan bukan berarti pelayanan publik kita baik-baik saja, Cak. Dan, sidak oleh presiden menjadi manuver yang pas untuk menemukan kesalahan dan kemudian memperbaikinya, tho?” Kanapi masih tidak terima.

“Gini, Pi…” Cak Narto membereskan papan karambol dan meletakkannya di bawah meja, “…bahwa pelayanan publik kita memang karut-marut itu fakta. Dan itu borok sistemik. Tetapi, sebagai seorang presiden yang wewenangnya begitu luar biasa, sudah bukan waktunya lagi beliau melakukan gimmick-gimmick politis seperti itu?”

“Kalau hari-hari ini adalah musim kampanye, mungkin akan terlihat masuk akal, tapi ini di situasi darurat kok menurutku kurang empan papan.”

Hening beberapa saat. Kanapi terlihat tak lagi bergairah. Pardi mesam-mesem memperbaiki duduknya.

“Gini lho, Ndes. Menjadi pemimpin itu memang tidak mudah. Selain dibutuhkan kecakapan, juga dibutuhkan kewaskitaan. Ketajaman analisis dan eksekusi. Kepekaan atas situasi dan ketegasan dalam komunikasi. Bukan kok setiap ada bisikan dari bawahannya lantas dieksekusi dengan blusukan dan gimmick-gimmick begitu. Selain kontra produktif, hal semacam itu justru menambah kebingungan di masyarakat.”

Cak Narto mengakhiri khotbahnya, melempar kretek yang sudah mendekati ujung jemari ke tanah, dan menggerusnya dengan tumit.

“Terus baiknya gimana, Cak?”

“Ya nggak tahu, kok tanya saya, hehehe. Kita ini sudah pontang-panting bertahan hidup kok ya disuruh ngajari bagaimana seorang pemimpin bersikap.” Cak Narto terkekeh, menjejak tuas motornya dan berlalu begitu saja.

***

Mereka membubarkan diri. Sore itu mendung menggantung di mega. Jalanan desa nampak lengang, beberapa orang memasukan jerami yang terjemur di pelataran rumah ke dalam kandang sapi. Angin pancaroba meniupkan sejenis rasa dingin yang aneh, menerbangkan keputus asaan.

BACA JUGA Lips Service dan Politik Abang-abang Lambe dan tulisan Suwatno lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: administrasiblusukangimikhirarki jabatankolom cak nartonegaraPojok Tubir Terminalpresiden jokowisidak
Suwatno

Suwatno

Penulis adalah bapak (muda) dengan tiga orang anak. Tinggal di Palangka Raya.

ArtikelTerkait

teori konspirasi chemtrails teluuur mojok

Alasan Teori Konspirasi Chemtrails yang Didengungkan Teluuur Bisa Dipercaya dan Diterima Banyak Orang

11 Juli 2021
racket boys drakor netizen indonesia badminton mojok

Noraknya Netizen Indonesia yang Tersinggung sama ‘Racket Boys’

20 Juni 2021
Bukan Sekretaris, tapi Tugas Bendahara Adalah yang Terberat di Masa Sekolah terminal mojok.co

Inflasi, Penyebab Negara Tidak Mencetak Uang yang Banyak untuk Mengatasi Kemiskinan

11 Juni 2021
Sebetulnya Apa yang Dicari HRD Saat Cek Akun Media Sosial para Pelamar Kerja? terminal mojok.co

Sebetulnya Apa yang Dicari HRD Saat Cek Akun Media Sosial para Pelamar Kerja?

1 Agustus 2021
baliho puan maharani branding usang mojok

Puan Maharani, Baliho, dan Branding yang Usang

29 Juli 2021
Pak Jokowi, Tolong Bikin Kunjungan ke Magelang pada Malam Hari!

Pak Jokowi, Tolong Bikin Kunjungan ke Magelang pada Malam Hari!

5 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.