Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Menyusuri Sejarah Panjang Arak Pribumi, Cina, dan Eropa

Yoggi Bagus Christianto oleh Yoggi Bagus Christianto
11 Juli 2021
A A
sejarah arak cina arak pribumi arak eropa mojok

sejarah arak cina arak pribumi arak eropa mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Mabuk-mabukan bukanlah perilaku yang tiba-tiba ada, bahkan kerap dinilai sebagai budaya yang negatif karena ketika orang mabuk kurang lengkap jika tidak mengamuk. Sejak abad XX, minuman keras sudah melekat dalam lingkungan masyarakat. Di samping mendukung pertumbuhan ekonomi di tanah Hindia Belanda, juga sebagai kebutuhan hidup, bahkan standar hidup. Seseorang yang dapat membeli arak dengan harga yang mahal biasanya akan berperilaku sombong dan menganggap bahwa mereka kaum elit.

Kelompok masyarakat Eropa pada abad XIX merupakan orang-orang elite yang tentu memiliki status yang tinggi di Hindia Belanda. Pada 1870, kelompok Eropa bekerja di dinas pemerintah, perdagangan, pertanian, berbagai industri, dan kantor-kantor swasta. Sudah menjadi kebudayaan para pejabat Eropa untuk meminum arak dengan alkohol yang tinggi, biasanya yang dikonsumsi adalah anggur, cognac, atau whisky yang diimpor dari Paris. Kebiasaan ini ditiru oleh pribumi baik dari kaum elit bangsawan hingga lapisan masyarakat di bawahnya. Meniru kebiasaan ini membuat mereka merasa punya status sosial yang sama dengan kaum Eropa.

Berbeda dengan orang Cina, mereka tidak mengadopsi gaya hidup ini, setidaknya alasannya berbeda dengan pribumi. Sebagai “Raja Kecil di Kongsi Dagang”. Orang-orang Cina menguasai medan perdagangan, tujuan mereka adalah memperoleh uang sebanyak-banyaknya dengan pengeluaran modal yang sedikit. Pekerjaan yang ditekuninya ialah sebagai pemborong, termasuk pemborongan arak. Hal ini dirasa mudah karena orang Cina lebih ahli bergaul dengan orang pribumi. Pada 1827, ditemukan delapan penyulingan arak di Batavia yang setiap tahun mampu memproduksi 1200 botol arak.

Gaya hidup kaum elit yang diadopsi oleh buruh dan petani pribumi bikin mereka terpaksa melakukan banyak cara agar bisa memenuhi keinginan mereka. Akhirnya, orang-orang pribumi kemudian berinisiatif untuk membuat arak di rumah dengan menggunakan alat sederhana kemudian dijual di warung Cina, warung Arab, rumah makan Eropa, kafe, bahkan dijual keliling.

Di Batavia memiliki tiga jenis minuman arak yakni arak Eropa, arak pribumi (arak pantai), dan arak Cina (tsjiu/ciu). Arak pribumi terbuat dari bahan tengguli-gula yang diencerkan dengan air (tetes). Kemudian dibubuhi dengan ragi dan nasi supaya meragi. Setelah lengkap, kemudian dikukus sehingga akan menciptakan uap. Kemudian uap tersebut didinginkan dan ditampung di wadah. Maka air tersebut yang disebut sebagai arak.

Semula orang pribumi membuat arak di rumah dengan peralatan sederhana, namun karena perkembangan teknologi, pemerintah menuntut untuk menerapkan standar pembuatan arak. Semula penjualan arak dapat langsung dengan orang-orang Cina namun kemudian ada peraturan yang mengatur untuk membayar cukai. Penjual keliling pun berinovasi dengan menggunakan wadah yang terbuat dari batang bambu dengan panjang 25 cm serta di bagian tengah wadah tersebut dilobangi dan dibersihkan sebagai tempat arak. Kemudian digotong untuk dijual keliling.

Berbeda dengan arak pribumi dan arak Eropa, arak Cina hadir dengan harga yang lebih mahal karena pembuatannya sangat mendetail dan rumit serta menggunakan peralatan yang begitu lengkap. Pabrik penyulingan di Batavia hampir seluruhnya dikuasai oleh orang Cina. Warisan resep pembuatan arak hanya diperuntukkan keluarganya saja, bahkan arak Cina diekspor hingga ke Eropa serta ditambahi bumbu untuk dijadikan obat. Pembuatan raginya saja menggunakan bahan beras merah yang didapat semurah mungkin, kemudian olahan adonan menggunakan air tebu dari Cirebon. Arak Cina memiliki kadar alkohol hingga 66 persen

Sementara, arak Eropa juga sebanding dengan arak pantai, hanya pembuatannya dengan peralatan yang jauh lengkap daripada arak pribumi. Peralatannya menggunakan tembaga merah. Para pembuat arak Eropa biasanya menggunakan ragi buatan. Arak Eropa terbuat dari alkohol netral, bukan dari kadar alkohol yang tinggi.  Maka dari itu arak Eropa disebut arak pantai dengan pembuatan layaknya arak Batavia (arak Cina). Biasanya tiap tahun memproduksi sekitar 500 botol arak.

Baca Juga:

4 Salah Kaprah Jurusan Sejarah yang Terlanjur Melekat dan Dipercaya Banyak Orang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Pemerintah Hindia Belanda tak tinggal diam untuk menerobos keuntungan besar dari adanya arak. Penjualan arak di bawah pengawasan pemerintah Hindia Belanda. Pemerintah membuat peraturan untuk penjual keliling, apabila membawa arak lebih dari dua liter harus memiliki surat izin dari Dinas Bea dan Cukai. Jika ada pelanggaran, produknya akan disita. Sementara, pemilik warung penjual arak harus memiliki surat izin untuk menyimpan dan menjual arak apabila memiliki lebih dari 10 liter arak. Mereka harus membuat surat pemberitahuan kepada petugas Bea dan Cukai terdekat dan ditujukan kepada Kepala Pemerintahan setempat. Apabila melanggar, akan disita oleh polisi.

BACA JUGA Ilmu Titen: Sebuah Usaha untuk Memahami Alam yang Sering Dianggap Mistis dan artikel Yoggi Bagus Christianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2021 oleh

Tags: alkoholarakcinaeropaGaya Hidup Terminalhindia belandapribumisejarah
Yoggi Bagus Christianto

Yoggi Bagus Christianto

Lahir di Solo. Saat ini sedang duduk di bangku perkuliahan di UNS prodi Pendidikan Sejarah. Gemar membaca dan sudah menulis beberapa artikel

ArtikelTerkait

5 Drama Korea Adaptasi Sejarah yang Berakhir Tragis Terminal Mojok

5 Drama Korea Adaptasi Sejarah yang Berakhir Tragis

6 Agustus 2022
pungli proyek pemerintah gaji PNS kerja 10 juta pejabat digaji besar tapi solusi minta rakyat mojok

Siapa Bilang Kerja di Proyek Pemerintah Itu Enak? Situ Belum Dipalak sih

13 September 2021
Saya Tetap Senang Pakai By.U walau Sinyalnya Bikin Emosi terminal mojok.co

Saya Tetap Senang Pakai By.U walau Sinyalnya Bikin Emosi

5 Juli 2021
Betapa Sialnya Jadi Mahasiswa Jurusan Sejarah fakultas sejarah mata pelajaran sejarah nadiem makarim terminal mojok.co

Betapa Sialnya Jadi Mahasiswa Jurusan Sejarah

26 September 2020
Olahraga Sambil Menyusuri Saluran Air Kuno Magelang Boog Kotta-Leiding Mojok.co

Olahraga Pagi Sambil Menyusuri Saluran Air Kuno Magelang Seru di Awal Saja

30 November 2023
Kisah Fakboi Ken Arok yang Mampu Taklukkan Hati Ken Dedes mojok.co

Kisah Fakboi Ken Arok yang Mampu Taklukkan Hati Ken Dedes

26 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.