Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kecantikan

Menguji Keampuhan Sabun Kojie San pada Kulit Anti Kemapanan yang Punk-Punkan

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
29 Juni 2021
A A
Menguji Keampuhan Sabun Kojie San pada Kulit Anti Kemapanan yang Punk-Punkan terminal mojok.co

Menguji Keampuhan Sabun Kojie San pada Kulit Anti Kemapanan yang Punk-Punkan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Mbok kamu pakek ini” seru kekasih saya dengan nada gemas. Awalnya saya pikir saya disuruh pakai outfit yang sedikit “nggenah” dan beradab. Atau mungkin pakai hati ketika nyinyir ke pemerintah. Ternyata bukan, kekasih saya sedang menunjuk ke foto sabun Kojie San.

“Lha apa tho bedanya?” sanggah saya. Sabun yang ditunjukkan memang terlihat khusus kecantikan. Kotak putih dengan desain minimalis membuat saya yakin, ini produk kecantikan. Namanya sabun Kojie San. Sangat Nippon, meskipun sabun ini tidak terlihat wibu dan berbau bawang.

“Itu lho biar kamu nggak belang,” jawab kekasih saya si Mbak Han ini. Doi menyorot kulit saya yang belang karena malas pakai jaket. Ya gimana lagi, ada gimmick yang harus saya jaga. Kaos hitam dengan vest ramones serta celana denim dengan rantai dan bandana sudah jadi trademark saya sehari-hari. Meskipun panas terik, ada style yang harus saya pertahankan.

“Pokoknya aku pesenin, kalau sampai kamu pakai ya,” tekan kekasih saya tegas. Okelah, kalau dia sudah memaksa seperti ini sebaiknya saya turuti. Ingin hati ini tetap berargumen untuk mengabaikan produk kecantikan itu. Dan ingin betul mulut ini menjawab “punk kok pakai skincare.”

Singkat cerita, kekasih saya menyerahkan sabun yang dia beli secara online. Yah barang sudah sampai, jadi tidak mungkin mengelak. Apalagi saya memang susah berbohong kalau berhadapan dengan mata nanarnya.

Tapi jujur, saya tidak yakin kalau diri ini akan rajin memakai sabun Kojie San itu. Demi semesta, bukankah sabun Lifebuoy merah saya itu sudah cukup buat seluruh tubuh? Dari atas sampai bawah bisa bersih, kok. Tapi saya teringat quote Mahatma Gandhi yang saya temukan di medsos, “Punk yo punk tapi yo adus!”

Sepertinya quote tadi hoaks. Tapi nggak apa-apa untuk dipercaya. Toh, sebagai warga Indonesia yang ngumumi memang harus percaya hoaks, apalagi urusan pandemi. Skip dulu untuk urusan itu karena ada sabun baru yang merepotkan waktu mandi saya.

Sabun tadi saya keluarkan dari kotaknya. Terlihat sabun berwana orange berbentuk balok. Literaly berbentuk balok dengan ujung tepat bersudut 90 derajat. Saya sedikit kecewa sekaligus bersyukur. Kecewa karena bentuk yang kelewat biasa, bahkan mirip batako. Bersyukur karena bentuknya tidak aneh-aneh dan tidak melunturkan mentalitas pang-pangan saya.

Baca Juga:

Anak SD Zaman Sekarang Sudah Punya Skincare Routine Lengkap dan Tampilan Layak Selebgram: Padahal Saya Pas Bocah Bangga Punya Kaos Sablon dari Pasar Malam

Kalau Kosmetik Punya Zodiak, Viva Itu Capricorn. Nggak Banyak Gaya, tapi Bisa Diandalkan

Balik ke kotaknya, desainnya memang minimalis. Bahkan bisa dibuat pakai Canva. Ada desain wajah khas geisha Jepang, bukan Momo. Separuh wajah geisha ada di sisi depan dengan mata terbuka, separuh lagi ada di samping dengan mata tertutup. Seperti berkedip genit. Yah, cuma itu saja sih yang menarik dari desainnya.

Desain belakang lebih membosankan. Hanya tulisan panjang tentang produk serta komposisi. Ngomong-ngomong, koji adalah hasil samping dari pengolahan sake. Dipercaya asam koji mampu mencerahkan kulit. Nah, karena manfaat ini maka asam koji menjadi bahan utama dari sabun Kojie San ini. Lha namanya saja Kojie, masak bahan utamanya keringat influencer yang sok paling susah hidupnya.

Kembali ke sabun yang seperti batako ini, saya coba hirup aromanya. Tercium aroma jeruk yang segar dan masam. “Yungalah kenapa bau buah,” keluh saya. Baunya kurang garang untuk saya. Coba kalau baunya white musk, sandalwood, atau bau busuk korupsi dana bansos. Itu kan lebih Prabs.

“Potong-potong dulu kalau mau pakai, biar irit,” seru kekasih saya waktu menyerahkan sabun jeruk ini. Untung saya ingat pesan tadi, dan saya potong jadi 4 balok memanjang. Saya pikir kenapa harus pelit sampai harus dipotong-potong dulu? Memang harganya lebih mahal sedikit dari sabun harian saya. Tapi, jawabannya saya temukan setelah saya pakai.

Singkat cerita, saya sudah usai membasuh tubuh dari busa sabun mandi. Waktunya saya coba sabun jeruk yang katanya mampu mengatasi belang saya ini. Saya busakan sabun ini lalu saya usapkan ke wajah dan lengan. Kekasih saya juga sudah wanti-wanti, pakai di bagian yang belang saja.

“Damput pedes banget,” umpat saya ketika busa sabun ini masuk mata. Jujur, sabun ini lebih pedas daripada sabun lain yang biasa saya pakai. Mungkin karena bahan baku yang bersifat asam. Entahlah, karena saya sibuk membasuh muka dan mata saya. Perih pedasnya mengalahkan mulut tetangga yang nyinyir dengan karier saya yang bukan PNS.

Nah, perkara harus dipotong tadi, saya temukan setelah beberapa hari. Ketika saya akan pakai lagi, si sabun Kojie San ini sudah lumer seperempat. Ternyata wadah sabun saya memang ada air menggenang. Lumernya jauh lebih parah daripada sabun harian saya. Yah kalau seperti ini, wajar saja disebut boros.

Saya usahakan untuk rutin memakai sabun Kojie San ini. Setiap mandi dan setelah dari jalan pasti saya cuci muka pakai sabun ini. Hitung-hitung prokes juga, kan? Lama-lama saya mulai menikmati aroma jeruk masam sabun ini. Jadi malah selalu ingat untuk memakai sabun ini untuk cuci muka dan tangan. Syukurlah, bau jeruknya tidak pekat setelah dibilas. Masih bisa tertutup bau parfum dan keringat saya.

Dua minggu setelah saya pakai, kekasih saya ingin mencermati hasilnya. “Nah kan jadi bersih gini,” sambil menunjuk lengan saya. Kalau dipikir-pikir, benar juga sih. Warna gosong di lengan dan telapak atas tangan saya mulai memudar. Setidaknya tidak terkesan legam dan kontras dengan bagian lengan lain.

Bagian leher saya juga terlihat lebih cerah. Kalau wajah sih memang sudah biasa memancarkan cahaya perlawanan, jadi tetap gitu-gitu saja. Tapi saya pun mengamini kalau Kojie San ini berhasil memudarkan melamin berlebih yang membuat saya gosong.

“Jangan sering-sering, ntar iritasi,” pesan kekasih saya. Lha ndlogok, setelah 2 minggu saya baru diingatkan. Ketika saya laporan seberapa sering saya pakai sabun jeruk batako ini, kekasih saya geleng-geleng. “Yang penting kamu nggak iritasi, kan?”

Saya lihat kulit tangan dan wajah saya. Memang tidak ada iritasi atau sekadar bercak merah. Saya juga tidak merasakan perih ketika memakai sabun Kojie San ini. Mungkin kulit saya kelewat anti kemapanan, jadi asam koji yang membuat kulit sensitif manja bisa iritasi tidak berdampak pada kulit saya. Ya tidak usah kaget, punk, kok!

Memang sabun ini sesuai promosinya. Kulit terbakar terik matahari ini terlihat lebih cerah. Tidak putih seperti artis Korea yang membuat fans-nya terjebak konsumerisme. Setidaknya, saya tidak terlihat lusuh dan gosong. Ya, seperti quote tadi, punk juga perlu mandi biar tidak lusuh-lusuh banget.

Secara keseluruhan, saya cocok juga dengan sabun ini. Setidaknya, sabun ini terbukti mencerahkan kulit anti kemapanan saya. Dan kalau kulit Anda setebal dan sebrengsek kulit saya, pasti aman dari ancaman iritasi. Oke, saya memang cocok. Tapi apakah saya akan beli sendiri untuk pemakaian rutin? Sepertinya tidak juga, karena saya masih percaya pada brand sabun mandi yang sudah saya pakai sejak kecil.

Sumber Gambar: YouTube Deny Ardi

BACA JUGA Mengenang Detergen Boom dan Sabun Mandi Harmony yang Bikin Saya Dikasihani dan tulisan Prabu Yudianto lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: Kecantikan TerminalSabun Kojie Sansabun mukaskincare
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

6 Bahan Utama Fermented Skincare untuk Merawat Kulit Terminal Mojok

6 Bahan Utama Fermented Skincare untuk Merawat Kulit

14 Desember 2022
5 Rekomendasi Lip Serum Terbaik untuk Bibir Hitam dan Kering. Sudah Terdaftar BPOM dan Tersertifikasi Halal

5 Rekomendasi Lip Serum Terbaik untuk Bibir Hitam dan Kering. Sudah Terdaftar BPOM dan Tersertifikasi Halal

23 November 2023
Cara Anti Mainstream biar Nggak Males Pakai Skincare terminal mojok

Cara Antimainstream biar Nggak Males Pakai Skincare

9 Juni 2021
Buzzer Skincare: Udah Bikin Rugi Konsumen, Jatuhin Brand Lagi! Terminal Mojok.co

Buzzer Skincare: Udah Bikin Rugi Konsumen, Jatuhin Brand Lagi!

2 Maret 2022
Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Acne Patch, Plester Tipis Penyembuh Jerawat terminal mojok.co

Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Acne Patch, Plester Tipis Penyembuh Jerawat 

14 Juli 2021
Julid ke Orang Burik yang Berhasil Glowing Itu buat Apa, sih? terminal mojok.co

Julid ke Orang Burik yang Berhasil Glowing Itu buat Apa, sih?

17 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.