Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Di Daerah Saya, Ketupat Tidak Disajikan di Momen Idulfitri, Melainkan Saat Tradisi Kupatan

Mohammad Maulana Iqbal oleh Mohammad Maulana Iqbal
13 Mei 2021
A A
Di Daerah Saya, Ketupat Tidak Disajikan di Momen Idulfitri, Melainkan Disajikan di Tradisi Kupatan terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Jika pada umumnya dalam konteks masyarakat muslim Indonesia menyajikan ketupat saat Idulfitri, maka rutinitas tersebut tidak berlaku bagi masyarakat Jawa di daerah saya yang beragama Islam.

Ketupat bukanlah makanan khas dan identik yang disajikan di momen Idulfitri dalam konteks masyarakat Jawa di daerah saya, tepatnya di daerah Gresik perbatasan Mojokerto dan Lamongan.

Begitupun saat sebelum Idulfitri datang, masyarakat di daerah saya nggak ada yang disibukkan dengan keriwehan membuat ketupat. Paling mentok riweh dengan jajanan Lebaran, plus berburu pakaian dan THR-an.

Justru kebanyakan masyarakat di daerah saya ini, ketika Idulfitri tiba malah menyajikan makanan yang berstatus makanan umum dan biasanya disajikan di hari-hari biasa. Beberapa makanan tersebut seperti bakso, ayam bumbu bali, soto, rawon, bahkan tahu tek pun ada. Bukankah makanan tersebut merupakan makanan yang sering kita temui di keseharian kita biasanya?

Bahkan di daerah saya, jika seseorang berprofesi sebagai pedagang makanan, maka ketika Idulfitri dia akan menyajikan makanan yang dijualnya. Misalnya, nih, seperti orang tua saya yang merupakan penjual bakso, maka saat Lebaran, mereka akan menyajikan bakso pula. Begitupun dengan tetangga saya yang berprofesi sebagai penjual tahu tek di Surabaya, ketika Lebaran tiba, dia akan menyajikan tahu tek.

Sedangkan bagi mereka yang nggak berprofesi sebagai pedagang makanan, maka biasanya mereka menyajikan makanan yang umum dimakan sehari-hari, seperti ayam bumbu bali dan lain sebagainya.

Lah, lantas gimana dengan ketupatnya?

Untuk masyarakat Jawa di daerah saya, ketupat nggak disajikan saat Idulfitri. Paling mentok nasi putih pada umumnya, sebagai teman berbagai sajian makanan. Masyarakat Jawa di daerah saya hanya menyajikan ketupat ketika tradisi kupatan berlangsung. Tepatnya di momen Lebaran ketupat yang jatuh pada 8 Syawal atau seminggu setelah Idulfitri.

Baca Juga:

Bukan karena Rasanya Enak, Biskuit Khong Guan Dibeli karena Bisa Memberi Status Sosial

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

Di hari itu, seluruh masyarakat berbondong-bondong menyajikan ketupat secara serentak dengan lauk yang beragam. Bahkan nggak hanya ketupat, beberapa masyarakat juga menyajikan lepet dan lontong untuk menemaninya dalam momen tradisi kupatan.

Setahu saya, asal muasal kupatan atau Lebaran ketupat ini dilakukan pertama kali oleh Sunan Kalijaga. Jadi, beliau memperkenalkan kepada masyarakat dua momen perayaan Lebaran. Pertama, “Bakda Lebaran” atau biasa disebut juga Lebaran tepat pada tanggal 1 Syawal. Kedua, “Bakda Kupat” atau yang dalam istilah di daerah saya yakni tradisi kupatan, yang diselenggarakan seminggu setelah Lebaran, tepat 8 Syawal.

Jadi, setelah melakukan silaturahmi dan saling meminta maaf di hari Idulfitri, maka dilanjutkan dengan tradisi membuat ketupat dan menyajikannya tepat pada tanggal 8 Syawal dalam tradisi kupatan.

Untuk tradisi di daerah saya sendiri, biasanya ketupat, lontong, lepet, dan lain sebagainya telah dimasak dan telah matang di malam 8 Syawal. Di malam kupatan tersebut, tepat setelah salat magrib, biasanya ketupat dan kawan-kawannya akan dibawa ke musala atau masjid. Kemudian, di sana akan dilakukan doa bersama di malam 8 Syawal.

Setelah doa bersama dilakukan, maka ketupat, dkk. akan dibawa kembali pulang dan akan disantap bersama keluarga. Nah, inilah sebuah aturan tradisi yang menurut saya cukup unik, yakni ketupat beserta kawan-kawannya hanya boleh dimakan setelah dilakukan doa bersama di musala atau masjid di malam 8 Syawal. Sebelum itu, makanan-makanan tersebut nggak boleh dimakan oleh siapa pun, termasuk keluarga sendiri.

Oleh karena itu, menurut tradisi ini, maka di hari Idulfitri, masyarakat di daerah saya nggak ada satupun yang menyajikan apalagi memakan ketupat sebelum tanggal 8 Syawal. Mereka baru memakan ketupat ketika tradisi kupatan telah tiba.

Sumber Gambar: YouTube CNN Indonesia

BACA JUGA Tradisi Hari Raya Ketupat di Kota Bitung Sebagai Solusi Mempersatukan Masyarakat dan tulisan Mohammad Maulana Iqbal lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: ketupatLebaranMomen Lebarantradisi
Mohammad Maulana Iqbal

Mohammad Maulana Iqbal

Terkadang sedikit halu.

ArtikelTerkait

Suasana Ramadan di Kampung Saya yang Zona Merah. #TakjilanTerminal25

25 April 2021
pak tua

Pak Tua itu Lebaran di Penjara

5 Juni 2019
Menginap di Pelabuhan, Kiat Mudik Ekonomis Sedikit Miris

Menginap di Pelabuhan, Kiat Mudik Ekonomis Sedikit Miris

20 April 2023
4 Tradisi Kondangan di Desa yang Bikin Heran Orang Kota Terminal Mojok ngawi

4 Tradisi Kondangan di Desa yang Bikin Heran Orang Kota

4 Desember 2022
Lebaran Ketupat di Jawa: Momen Penghiburan untuk Arwah Anak-anak

Lebaran Ketupat di Jawa: Momen Penghiburan untuk Arwah Anak-anak

22 April 2023
Begini Rasanya Nggak Pernah Mudik Lebaran Sejak Lahir

Begini Rasanya Nggak Pernah Mudik Lebaran Sejak Lahir

23 April 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.