Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Walau Sempat Berseteru karena Warnanya Sama, Bendera Indonesia dan Monako Beda di Banyak Aspek

Salsabila Ramadhani oleh Salsabila Ramadhani
25 Februari 2021
A A
Walau Sempat Berseteru karena Warnanya Sama, Bendera Indonesia dan Monako Beda di Banyak Aspek terminal mojok.co

Walau Sempat Berseteru karena Warnanya Sama, Bendera Indonesia dan Monako Beda di Banyak Aspek terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Bendera Indonesia berwarna merah dan putih yang terbagi dua secara horizontal, merah di atas dan putih di bawah. Namun, ada negara lain yang juga memiliki warna yang sama. Sebuah negara di Eropa Barat bernama Monako memiliki warna bendera yang sama persis dengan Indonesia, yaitu merah dan putih. Hal ini bahkan sempat membuat Monako meminta Indonesia untuk tidak menggunakan warna yang sama.

Sebenarnya apa yang membedakan antara bendera Indonesia dan bendera Monako? Apa pula yang membuat pendiri negara ini kekeh tidak mengganti warna bendera walau Monako sudah lebih dulu memakainya?

Secara fisik, perbedaan bendera Indonesia dan bendera Monako dapat terlihat dari dimensi rationya. Bendera Indonesia memiliki perbedaan lebar dan panjang sebesar 2:3, sedangkan bendera Monako memiliki perbedaan lebar dan panjang 4:5. Ini membuat bendera Indonesia terlihat lebih panjang dan ramping sedangkan bendera Monako terlihat lebih lebar dan mendekati bentuk persegi.

Selain secara fisik, makna kedua bendera pun berbeda walaupun memiliki warna yang sama.

Pada bendera negara kita, warna merah berarti keberanian dan tubuh manusia, sedangkan warna putih melambangkan kesucian dan jiwa manusia. Kedua warna tersebut dianggap saling melengkapi dan menyempurnakan Indonesia. Menurut Soekarno, kedua warna itu berasal dari penciptaan manusia. Warna merah berasal dari darah wanita dan warna putih berasal dari sperma pria. Menurutnya pun tanah Nusantara berwarna merah, sedangkan getah tumbuhan berwarna putih dan orang Jawa sudah menyajikan bubur merah putih sejak ratusan tahun lalu.

Bahkan bendera merah dan putih sudah digunakan sejak zaman kerajaan. Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur menggunakannya sebagai lambang kebesaran pada abad ke-13 sampai abad ke-16. Bendera Majapahit saat itu disebut dengan Sang Saka Getih-Getah Samudra atau sering disebut juga Sang Saka Gula Kelapa. Kala itu, Sang Saka Getih-Getah Samudra dikibarkan sebagai panji kemenangan pasukan Raden Wijaya (putra pertama Majapahit) dalam pertempuran pertama melawan dinasti Yuan dari Tiongkok.

Sedangkan pada bendera Monako, warna merah dan putih identik dengan keluarga Grimaldi yang dipakai sejak 1339. Grimaldi sendiri merupakan keluarga yang berperan dalam sejarahnya mendirikan Monako. Mereka menjadi penguasa pertama Monako sejak 1297, namun bukan penguasa permanen. Baru setelah membeli Monako pada 1419, Grimaldi menjadi penguasa resmi Monako.

Merah dan putih diklaim mencerminkan nilai-nilai positif seorang manusia. Merah berarti daging dalam tubuh manusia dan putih berarti kemurnian dan spiritual manusia. Warna merah dan putih itu juga diambil dari bendera Genoa yang merupakan salib St. George.

Baca Juga:

4 Salah Kaprah Jurusan Sejarah yang Terlanjur Melekat dan Dipercaya Banyak Orang

Dari Sekian Banyak Jurusan Pendidikan, Pendidikan Sejarah Adalah Jurusan yang Tidak Terlalu Berguna

Bendera Monako awalnya mirip dengan benderanya yang sekarang, namun dengan simbol di tengahnya dan digunakan sejak awal kerajaan berdiri. Namun, bentuk sederhananya atau bentuk yang sekarang diresmikan sejak 4 April 1881 adalah tanpa logo. Peresmian tersebut dilakukan di bawah pemerintahan saat itu, yaitu Pangeran Charles III. Berbeda dengan bendera Indonesia yang baru diresmikan 17 Agustus 1945.

Warna bendera yang sama menjadi perdebatan keduanya. Di masa lalu, Monako tidak setuju dengan pemilihan warna bendera Indonesia yang sama persis dengannya. Tidak hanya itu, Monako juga tidak mengakui bendera Indonesia dan meminta untuk diganti corak atau motif agar tidak sama persis. Pihak Monako merasa lebih berhak karena lebih dahulu mempatenkan. Namun, Indonesia tentu saja menolak karena warna merah dan putih didasarkan pada sejarah panjang negara yang telah berlangsung beratus-ratus tahun yang lalu.

Hingga akhirnya Indonesia dan Monako pun bersepakat untuk tidak berselisih lagi dan meletakkan dimensi ratio sebagai pembeda antara keduanya, bendera Indonesia dengan rasio 2:3 dan bendera Monako dengan rasio 4:5.

BACA JUGA Sedihnya, Pahlawan yang Dijadikan Nama Jalan Justru Nggak Terlalu Dikenal dan tulisan Salsabila Ramadhani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Februari 2021 oleh

Tags: benderanasionalismesejarah
Salsabila Ramadhani

Salsabila Ramadhani

Suka menulis apa saja.

ArtikelTerkait

Gedebage

Sejarah Gedebage, Daerah Pengangkutan Barang sejak Zaman Kolonial

2 Desember 2021
Sejarah Gunung Sindoro dan Misteri Suara Sinden di Jalur Pendakian

Sejarah Gunung Sindoro dan Misteri Suara Sinden di Jalur Pendakian

27 Mei 2022
Jatuh Cinta Berkali-kali pada Lasem Rembang, Kecamatan dengan Sejarah Jaringan Perdagangan Candu

Jatuh Cinta Berkali-kali pada Lasem Rembang, Kecamatan dengan Sejarah Jaringan Perdagangan Candu

13 Januari 2024
Meresapi Lagu-lagu Iksan Skuter yang Mewakili Aspirasi Anak Rantau terminal mojok.co

Bahasa-bahasa yang Perlu Dipelajari oleh Mahasiswa Jurusan Sejarah

12 November 2020
5 Kuliner Legendaris di Kota Depok: Bakso Comberan Adalah Andalan! Terminal Mojok.co sejarah depok

Keunikannya Sudah Mendarah Daging: Sejarah Depok sebagai Sebuah Negara dan Merdeka Sejak 1714

12 September 2023
sri sultan hamengkubuwana ix membuat pingsan pedagang pasar mojok.co

Saat Sultan Hamengkubuwana IX Membuat Pingsan Pedagang Pasar

6 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.