Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Cinta Apa Adanya Itu Sesat, Cinta Ada Apanya Baru Masuk Akal

Adi Sutakwa oleh Adi Sutakwa
30 Januari 2021
A A
Panduan Mendampingi Pacar Joobseeker terminal mojok.co

Panduan Mendampingi Pacar Joobseeker terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah menjalani pernikahan lebih dari tiga tahun dan tentu saja akan saya pertahankan agar tetap jalan, menurut saya ungkapan cinta apa adanya itu benar-benar sesat. Kata-kata yang sok puitis itu kedengarannya saja romantis, padahal sebenarnya penuh dengan pembodohan dan pembohongan publik. Saya curiga, siapa sih yang pertama kali mempopulerkan ungkapan cinta apa adanya ini? Jangan-jangan antek teori konspirasi ya?

Soalnya begini, sebagai manusia kita semua terikat pada kesadaran kodrati dan sosial. Fakta kodrati yang tidak bisa ditolak sejak lahir sebagai manusia adalah perkara fungsi tubuh, gender, dan bentuk fisik. Fakta sosialnya berupa orang tua, lingkungan bertetangga, lingkaran pertemanan, sekolah, kuliah, hingga hiruk pikuk pekerjaan. Dan tentu saja sangat wajar kalau cinta memang sudah seharusnya tidak dilepaskan dari pakaian kodrati dan sosial itu.

Dari situlah pentingnya cinta ada apanya, bukan cinta apa adanya. Saya tidak menantang siapa pun yang menikah dengan tenang dalam berbagai kekurangan. Saya berkali-kali menyaksikan sendiri pasangan hidup yang berumah tangga dari kondisi fisik yang berbeda, si istri difabel tunanetra, si suami normal. Atau lihat saja contoh artis yang bertubuh kecil, kalau tidak mau disebut, mohon maaf, kerdil. Peter Dinklage satu yang paling sukses di dunia, pemeran Tyrion Lannister di Game of Thrones dan Eitri di Avengers: Infinity War.

Ini bukan soal itu, cinta ada apanya yang saya maksud bukan tentang tidak menerima kekurangan fisik. Justru lebih mendalam lagi, tentang manajemen risiko dalam pernikahan. Apalagi di Indonesia, mau apa pun agamanya, di negara ini kita hidup sebagai makhluk yang sangat religius. Semua perkara di negeri ini bisa dihukumi dengan fatwa dan teks-teks agama.

Makanya, pembahasan soal cinta ada apanya lebih dititikberatkan pada sifat dan tabiat pasangan, serta kompleksitas sosial yang saling bersengkarut didalamnya. Kan ya nggak mau dong punya pasangan hidup yang ngotot nggak mandi atau nggak gosok gigi seumur hidup? Kalau masalah pekerjaan, penghasilan, tampang, bentuk badan, kan bisa dikompromikan kemudian. Itu cuma hal kecil yang bisa dibicarakan secara berimbang, moderat, dan toleran.

Itulah mengapa saya merumuskan bahwa ungkapan cinta apa adanya adalah sebuah romantisme halu. Memangnya akan tetap cinta kalau pasangan melakukan domestic violence? Memangnya akan tetap cinta kalau suami cuma glundang-glundung di kasur tanpa usaha mencari penghasilan? Memangnya akan tetap cinta kalau istri hobi gaslighting sekaligus ghosting? Kalau iya, then you really need help.

Meskipun demikian, cinta juga harus didefinisikan dong, itulah gunanya konsep cinta ada apanya. Justru sama sekali tidak nge-judge pasangan, tapi malahan sejauh mana kita bisa mengenal diri kita sendiri lewat cara memahami pasangan. Ada apa dalam diri pasangan yang membuat kita cinta? Fisiknya? Uangnya? Sifatnya? Cara komunikasinya? Senyumnya? Surprise-nya? Flirting-nya? Nggak banyak omongnya? Ngeyelannya? Atau ngemongnya?

Cinta apa adanya dan “aku nggak bisa jelasin kenapa aku cinta sama kamu” adalah gombalan paling goblok yang pernah saya dengar. Kalau kalian masih blushing tersipu malu dengan ungkapan bodoh cinta apa adanya dan sejenisnya, berarti kalian sama sekali belum siap menikah. Mending nggak usah nikah lah, wong nikah itu sunnah aja lho.

Baca Juga:

Pertanyaan Kapan Nikah Itu Nggak Akan Menyebalkan, asalkan Nggak Ditanyakan Setiap Hari

Kenali Apa Itu Breadcrumbing dalam Hubungan, Lebih Parah daripada Ghosting!

Banyak lho ulama besar yang sampai mati nggak nikah, Imam Nawawi salah satunya. Idola retorika anak muda masa kini yang berulang kali trending setiap ada peristiwa politik juga belum nikah kok, tuh Bung Rocky Gerung juga. Mending gabung sama blio aja mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudra, bersama teman bertualang.

Nggak nikah itu nggak hina lho, justru kalau kalian bisa menahan diri dari segala godaan ke-uwu-an konten Instagram anak-anak muda yang udah nikah duluan, malah hebat itu. Apalagi kalau mampu bertahan dari godaan Fiki Naki dan Dayana. Artinya, kalian mencintai diri sendiri dengan sempurna dan paripurna. Tahu bahwa pikiran dan perbuatan yang dilakukan adalah keputusan pribadi yang dipertanggungjawabkan secara kodrati dan sosial.

Justru malah dengan tidak menikah itu kalian menghindari mudharat yang lebih besar kayak perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, korupsi, dan penggelapan uang perusahaan, sampai konflik dengan bapak dan ibu kandung. Nah lho, kesempatan masuk ke surga dari pintu yang ada di telapak kaki ibu justru terancam sirna karena pernikahan yang nggak bertanggung jawab.

Akhirnya, hilir dari segala persoalan cinta yang saya jlentrehkan di atas adalah tentang pembuktian bahwa tidak ada yang namanya cinta apa adanya. Ada harapan dan tuntutan kita kepada pasangan, begitupun sebaliknya. Ada hasrat fisik dan fantasi yang mesti diejawantahkan dalam perbuatan.

Ada mekanisme saling memengaruhi demi mencapai keinginan, apakah itu berupa proses atau hasil permufakatan. Ada kejelasan tentang pembagian peran dan kesepakatan hak serta kewajiban. Ada indikator ketercapaian yang dievaluasi menyesuaikan tujuan.

Pasalnya kalau cuma gitu-gitu aja ya jadinya cuma kayak sinetron Ikatan Cinta, makin nggak jelas apa endgame-nya. Mending nonton fight scene antara Kylo Ren vs Black Widow di Marriage Story yang jelas-jelas menang 50 nominasi film. Jadi “widow” beneran deh Mba Scarlett habis ngamuk bareng suaminya, eh divorcee ding ya istilahnya.

BACA JUGA Saya Bukannya Antimenikah, tapi Punya Pertimbangan yang Kompleks dan tulisan Adi Sutakwa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Januari 2021 oleh

Tags: hubungankeputusan untuk menikah
Adi Sutakwa

Adi Sutakwa

Kelas pekerja dari Pemalang yang menghabiskan separuh hidupnya sebagai perantau di Solo, Jogja, Jakarta, dan Serang. Kritis pada isu pangan, industri, pendidikan, politik, sepakbola, seni, hingga animanga.

ArtikelTerkait

Keseriusan dalam Hubungan Itu Penting, tapi Nggak Ngebet Juga!

Keseriusan dalam Hubungan Itu Penting, tapi Nggak Ngebet Juga!

26 Januari 2022
Membedah Isi Kepala Manusia yang Hobi Menggantungkan Hubungan Asmara terminal mojok.co

Kalau Orang Belum Pernah Pacaran Memangnya Kenapa?

10 Desember 2020
segera menikah punya kakak mau nikah itu mengesalkan mojok.co

Dilema Karena Diminta Segera Menikah Sekaligus Dibuat Ragu Oleh Ibu

29 Juni 2019
sakit hati

Kenapa Mudah Sekali Sakit Hati? Kasihan Hatinya

12 Juli 2019
rindu itu berat

Rindu Itu Ringan, Yang Berat Itu Kamu

26 Mei 2019
PDKT Berujung Tidur Di Masjid. Kencan Amburadul #5 terminal mojok.co

PDKT Berujung Tidur Di Masjid. Kencan Amburadul #5

14 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.