Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

7 Dosa dan Larangan Saat Makan Gudeg

Grantino Gangga Ananda Lukmana oleh Grantino Gangga Ananda Lukmana
25 Februari 2022
A A
7 Dosa dan Larangan Saat Makan Gudeg Terminal Mojok.co

7 Dosa dan Larangan Saat Makan Gudeg (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Gudeg memang mempunyai cita rasa yang manis. Sehingga bagi orang yang tidak mempunyai selera terhadap makanan manis, wajar kalau nggak tertarik dengan gudeg. Nggak sedikit orang yang blas nggak mau mencicipinya. Ya maklum saja, selera orang memang berbeda-beda.

Sementara untuk kalian yang tertarik dengan rasa manis dan para pecinta gudeg, berikut adalah beberapa dosa dan larangan bagi kalian saat makan gudeg. Saya menyarankan untuk tidak melakukan hal ini, apalagi di depan umum, ya.

#1 Makan di tengah jalan

Sudah jelas dan pasti bahwa hal ini dapat membahayakan keselamatan diri sendiri. Nikmatilah gudeg di tempat yang sudah disediakan. Semisal ada meja, ya gunakan meja tersebut untuk makan. Memakan gudeg di tengah jalan jelas akan mengganggu pengguna jalan lain yang sedang lewat.

#2 Tidak menggunakan sendok

Makan gudeg dengan sendok dan garpu (Shutterstock.com)

Untuk beberapa makanan tradisonal, mungkin memang lebih enak untuk dinikmati dengan menggunakan tangan secara langsung. Namun, khusus untuk menikmati gudeg, saya sarankan agar lebih baik menggunakan sendok. Walaupun dibayangan kalian gudeg adalah makanan kering yang tidak mengandung kuah, tapi tetap saja hal ini nggak layak. Lagipula, gudeg juga nggak terlalu kering-kering banget. Lha wong kadang juga ditambah dengan campuran kuah opor, kok.

#3 Gibah

Ini memang “dosa terenak” setelah zina, menenggak minuman keras, dan makan babi yang sering dilakukan banyak orang. Ketika kalian makan gudeg, alangkah baiknya kalian fokus saja untuk menikmatinya. Namun, kalau kalian tetap memaksa melakukannya, itu artinya bangkai saudara kalian adalah tambahan lauk dalam gudeg yang sedang dinikmati. Jadi, istigfar, Kawan.

#4 Kasbon

Mungkin untuk satu atau dua kali kasbon, menurut saya nggak masalah. Akan tetapi kalau berkali-kali, itu namanya sudah nggak tahu diri. Tolonglah, mereka para pedagang gudeg itu jualan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka bukan berjualan untuk memenuhi kebutuhan perutmu saja.

#5 Menambahkan kecap

Semangkuk kecap (Shutterstock.com)

Pada dasarnya, gudeg itu sudah manis dan nggak perlu embel-embel perasa seperti saus, cuka, apalagi kecap. Bagi yang suka kecap, tidak usah menambahkan perasa tersebut ke dalam gudeg. Lagipula, para penjual gudeg juga nggak akan menyediakan kecap di warungnya. Kalau ingin lebih terasa manis, ya ngajak gebetan atau pasangan kalian saja.

#6 Menggunakan Masker

Dalam situasi seperti ini, masker masih sangat diperlukan dan diwajibkan bagi setiap orang. Bahkan menggunakan masker sudah menjadi kebiasaan kita sehari-hari. Namun saat makan gudeg, lebih baik dilepas saja maskernya. Gimana mau menikmati? Lha wong mulut kalian tertutup masker.

Baca Juga:

Saya Semakin Muak dengan Orang yang Bilang Jogja itu Nggak Berubah Padahal Nyatanya Bullshit!

Gudeg Sagan: Gudeg Jogja yang Ramah bagi Lidah Wisatawan

Memang pemerintah mewajibkan kita untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker. Tapi, kalau mau makan ya tolong dilepas maskernya. Kalau memang merasa nggak nyaman dan aman, ya jangan makan di warung. Tolong, gudegnya dibungkus dan dimakan di rumah saja.

#7 Tidak berdoa sebelum dan sesudah makan

Berdoa sebelum makan (Shutterstock.com)

Sudah sepantasnya bagi kalian yang mempunyai agama untuk bersyukur kepada Tuhan karena telah diberikan rezeki makanan enak berupa gudeg. Berdoa sebelum makan dan berdoa setelah selesai makan akan menambah kenikmatan dan rezeki yang diberikan oleh Tuhan.

Itulah ke-7 dosa dan larangan saat makan gudeg. Alangkah baiknya kalian menikmati hidangan kuliner khas Jogja ini dengan sewajarnya. Fokuslah terhadap rasa, bukan fokus terhadap harga. Sebab ada rasa, sudah jelas ada harga. Bukankah begitu?

Penulis: Grantino Gangga Ananda Lukmana
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2022 oleh

Tags: gudegYogyakarta
Grantino Gangga Ananda Lukmana

Grantino Gangga Ananda Lukmana

Bisa disapa di twitter @GrantinoG.

ArtikelTerkait

Wajah Baru Jalan Mranggen-Ungaran Tiap Menjelang Pemilu, Pengendara Ikut Full Senyum Mojok.co

Wajah Baru Jalan Mranggen-Ungaran Tiap Menjelang Pemilu, Pengendara Ikut Full Senyum

5 Desember 2023
wedang jowo

Wedang Jowo dan Segala Filosofinya

22 Juni 2019
3 Makanan Khas Jogja yang Menyimpan Bahaya apalagi jika Kamu Punya Riwayat Penyakit Tertentu

3 Makanan Khas Jogja yang Menyimpan Bahaya apalagi jika Kamu Punya Riwayat Penyakit Tertentu

24 November 2023
es teh angkringan

Nggak Hanya Gudeg, Aset Jogja adalah Es Teh Angkringan

5 September 2019
Culture Shock Orang Surabaya Meski Sudah Menetap di Jogja (Unsplash.com)

Culture Shock Orang Surabaya Meski Sudah 4 Tahun di Jogja

11 Agustus 2022
catatan perjalanan bandung ke yogyakarta MOJOK.CO

Catatan Perjalanan Naik Motor dari Bandung ke Yogyakarta: Berawal dari Pembangkangan

8 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.