Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

6 Tokoh di SpongeBob SquarePants Beserta Ideologinya

Mohammad Maulana Iqbal oleh Mohammad Maulana Iqbal
16 April 2022
A A
6 Tokoh di SpongeBob SquarePants Beserta Ideologinya

6 Tokoh di SpongeBob SquarePants Beserta Ideologinya (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tokoh-tokoh di SpongeBob SquarePants ini punya ideologi berbeda yang mereka anut

Nggak ada orang yang tanpa menganut suatu ideologi dalam hidupnya. Bahkan, mereka yang menganggap nggak ngikut ideologi apa pun dan berada di pihak tengah sekalipun sebenarnya itu sudah berideologi, moderatisme namanya. Ada orang yang berideologi manut pemerintah, ada yang kontra dengan pemerintah. Ada yang ideologinya nyari untung pribadi, ada yang ideologinya demi kepentingan bersama. Pada intinya semua orang berideologi.

Oke, semua orang berideologi, begitupun dengan SpongeBob beserta kawan-kawannya yang juga memiliki ideologi masing-masing. Selama bertahun-tahun, saya atau mungkin juga kalian ketika menonton kartun SpongeBob SquarePants belum begitu menyadari bahwa setiap tokoh dalam kartun tersebut memiliki ideologi masing-masing.

Namun, sebenarnya semenjak Stephen Hillenburg memperkenalkan tokoh-tokoh dalam kartun SpongeBob, maka sejak saat itu pula Stephen Hillenburg juga memperkenalkan ideologi-ideologi yang dianut masing-masing tokoh. Setiap tokoh memiliki karakter yang berbeda-beda, melalui karakter itulah sebenarnya menunjukkan ideologi yang dianut dari masing-masing tokoh di kartun SpongeBob SquarePants.

Melalui tulisan ini saya akan mencoba menganalisis dan menjabarkan ideologi-ideologi yang dianut oleh SpongeBob beserta kawan-kawannya, agar kita ketika menikmati kartun ini nggak hanya ketawa saja, melainkan juga mencermati realitas sosialnya.

#1 Tuan Krabs, kapitalisme klasik

Saya tidak memulai dari tokoh utamanya, yakni SpongeBob, melainkan saya akan memulai dari yang paling menonjol dan setiap orang dapat mengiranya sejak awal, yakni Tuan Krabs alias Eugene Harold Krabs. Ketika melihat karakter Tuan Krabs, maka seketika itu juga saya mengetahui bahwa Tuan Krabs ini berideologi kapitalisme. Namun, lebih tepatnya kapitalisme klasik.

Prinsip dasar kapitalisme klasik di eranya Adam Smith ini yakni memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian. Prinsip ini sangat dianut oleh Tuan Krabs, bahkan saking kapitalnya, dalam episode “Born Again Krabs”, Tuan Krabs sampai ingin menjual patty basi, karena memang ia nggak mau rugi sepeser pun dengan membuang patty tersebut secara cuma-cuma.

#2 Plankton, kapitalisme global

Jika kita membincangkan Tuan Krabs, kurang lengkap rasanya nggak membincangkan rival abadinya juga, yakni Plankton, alias Sheldon James Plankton. Plankton sebenarnya nggak jauh berbeda dengan Tuan Krabs yang juga menganut ideologi kapitalisme dengan restoran Chum Bucket-nya, meskipun nggak selaku Krusty Krab.

Baca Juga:

Patrick Star dalam SpongeBob SquarePants Sebenarnya Orang Kaya yang Pura-pura Bodoh demi Bisa Bahagia

Rekomendasi Tempat Liburan Nataru di Bikini Bottom yang Bisa Dinikmati Bareng Keluarga

Namun, kapitalisme yang dianut oleh Plankton ini sedikit berbeda dengan Tuan Krabs, ia menganut kapitalisme global. Ia nggak hanya mencari untung, melainkan ia juga berusaha ingin menguasai dunia. Plankton sangat berambisi untuk menguasai kota Bikini Bottom dengan prinsip kapitalnya.

Salah satu ambisinya ini dapat dilihat pada episode “Walking Small”, di mana Plankton ingin menguasai pantai Goo Lagoon dengan membangun Mega Bucket. Bahkan dalam episode “Welcome to the Chum Bucket”, Plankton sukses mengontrol dan menguasai warga Bikini Bottom melalui alat temuannya yakni “Mind Control Bucket Helmet”.

Ideologi-ideologi yang dianut oleh Plankton inilah yang berusaha ditentang oleh kalangan penganut neo-marxis. Pasalnya, dalam ideologi ini, manusia benar-benar dikuasai oleh kapital, nggak hanya dalam ekonomi saja, melainkan juga perilaku konsumtifnya pula.

Sheldon James Plankton (Pixabay.com)

#3 SpongeBob, altruis-sosialis

Berbeda dengan tokoh-tokoh sebelumnya, SpongeBob Squarepants justru sangat bertolak belakang dengan Tuan Krabs dan Plankton. SpongeBob sangat menganut altruisme dan sosialisme dalam kehidupannya. Beberapa waktu, SpongeBob kerap kali berbeda pendapat dengan Tuan Krabs. Misalnya dalam episode “Born Again Krabs” tentang patty basi, SpongeBob sangat altruis-sosialis, ia sangat peduli dan nggak mau pelanggan memakan patty basi tersebut.

Contoh lain juga ketika Stanley S. SquarePants, sepupu SpongeBob yang sedang mencoba kerja di Krusty Krab. SpongeBob selalu melindungi dan menutupi kesalahan Stanley, karena ia nggak mau Stanley gagal dalam usahanya tersebut. SpongeBob dalam hal ini sangat altruis-sosialis yang peduli dengan siapapun.

Selain itu, ketika bergaul dan berteman dengan siapapun, khususnya kepada Patrick, SpongeBob tidak pernah mengunggulkan diri, ia selalu berusaha setara dengan kawan-kawannya tanpa ada kelas di antara mereka. SpongeBob memang merupakan seorang altruis-sosialis sejati.

#4 Patrick, lumpenproletariat

Awalnya, saya sedikit bingung dengan Patrick perihal ideologi yang dianutnya. Namun, setelah saya cermati lagi, saya akhirnya paham bahwa Patrick ini merupakan lumpenproletariat.

Dalam Marxisme, ada kelompok yang termasuk dalam Lumpenproletariat. Kelompok ini tidak memiliki kontribusi apa-apa, nggak berkarya, luntang-lantung, bahkan nggak memiliki keinginan untuk mengubah realitas. Nah, inilah Patrick, yang nggak memiliki kontribusi dalam mengubah dunia.

Saya jadi teringat dengan ungkapan Patrick, “Habis bangun tidur, makan, tidur, bangun lagi, makan, tidur, bangun, makan dan tidur seumuh hidupku tanpa istirahat. Aku butuh istirahat dari kesibukan keseharianku. Ini sangat melelahkan.” Ungkapan ini menunjukkan bahwa kehidupan Patrick ya cuma gitu-gitu doang, nggak lebih, yang menjadi contoh seorang lumpenproletariat.

Patrick Star (Pixabay.com)

#5 Squidward, konservatif dan marxis

Saya melihat Squidward Tentacles maka saya melihat ada dua ideologi yang sedang bersemayam dalam pola pikirnya, yakni konservatif dan marxis. Oke, saya bahas yang konservatif dulu. Squidward merupakan tokoh yang sangat mendukung keteraturan, kestabilan, atau apa pun yang dianggap “normal”.  Bahkan dalam episode “Not Normal” ia sangat keras menentang perilaku-perilaku tidak normal yang dilakukan oleh SpongeBob. Sehingga dalam hal ini ia sangat konservatif dengan apa yang dipahaminya, bahwa individu yang ideal adalah sosok dirinya dan menolak seluruh konsep yang bertentangan dengan pola hidupnya.

Namun, dalam episode “Squid on Strike”, memperlihatkan bagaimana sosok Squidward yang sangat terilhami oleh gagasan-gagasan Marx. Ia sangat menentang kelompok kapital dalam hal ini Tuan Krabs yang melakukan kesewenang-wenangan kepada buruhnya yakni Squidward dan SpongeBob, bahkan menggaji mereka dengan upah yang minim. Squidward adalah sosok revolusioner berideologi Marxis yang menjadi penggerak gerakan buruh yang bekerja di Krusty Krabs.

Terkesan kontradiktif? Well, ini Squidward.

Squidward Tentacles (Pixabay.com)

#6 Sandy, liberal

Sandy Cheeks bisa dibilang ilmuwannya dunia Bikini Bottom. Dia bergerak demi kebebasan, dan selalu bergerak maju menembus batas. Sains banget orangnya. Dan yang cocok ya, menurut saya loh, liberal.

Itulah enam tokoh SpongeBob SquarePants beserta ideologinya. Kenapa Gary nggak saya masukin di sini? Ya nggak apa-apa. Lagian ngapain gangguin siput satu itu. Biarkan ia tidur dengan tenang.

Penulis: Mohammad Maulana Iqbal
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Memborong Rumah untuk Investasi: Cuan bagi Pengusaha, Bencana bagi Rakyat Jelata

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 April 2022 oleh

Tags: ideologimarxisSpongebob squarepants
Mohammad Maulana Iqbal

Mohammad Maulana Iqbal

Terkadang sedikit halu.

ArtikelTerkait

SpongeBob SquarePants Adalah Buruh Idaman Pengusaha Culas

SpongeBob SquarePants Adalah Buruh Idaman Pengusaha Culas

21 Maret 2023
kante

Hidup Seperti Kante, Bukan Larry

20 September 2019
Andai SpongeBob Jadi Seorang HRD yang Menolak 'Orang Dalam' di Suatu Perusahaan terminal mojok.co

Kartun SpongeBob SquarePants di Mata Anak Kecil

17 September 2019
One Piece, dari Liberalisme Bajak Laut Sampai Revolusi

One Piece, dari Liberalisme Bajak Laut Sampai Revolusi

25 Januari 2020
Squidward Adalah Gambaran Orang Introvert yang Elitis dan Egois

Squidward Adalah Gambaran Orang Introvert yang Elitis dan Egois

21 Januari 2023
Patrick Star adalah Korban Dibandingkan sama Anak Tetangga dalam Perspektif Taoisme terminal mojok.co

Belajar dari Patrick Walaupun Pengangguran Tapi Banyak Akal

13 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.