Tokoh-tokoh di SpongeBob SquarePants ini punya ideologi berbeda yang mereka anut
Nggak ada orang yang tanpa menganut suatu ideologi dalam hidupnya. Bahkan, mereka yang menganggap nggak ngikut ideologi apa pun dan berada di pihak tengah sekalipun sebenarnya itu sudah berideologi, moderatisme namanya. Ada orang yang berideologi manut pemerintah, ada yang kontra dengan pemerintah. Ada yang ideologinya nyari untung pribadi, ada yang ideologinya demi kepentingan bersama. Pada intinya semua orang berideologi.
Oke, semua orang berideologi, begitupun dengan SpongeBob beserta kawan-kawannya yang juga memiliki ideologi masing-masing. Selama bertahun-tahun, saya atau mungkin juga kalian ketika menonton kartun SpongeBob SquarePants belum begitu menyadari bahwa setiap tokoh dalam kartun tersebut memiliki ideologi masing-masing.
Namun, sebenarnya semenjak Stephen Hillenburg memperkenalkan tokoh-tokoh dalam kartun SpongeBob, maka sejak saat itu pula Stephen Hillenburg juga memperkenalkan ideologi-ideologi yang dianut masing-masing tokoh. Setiap tokoh memiliki karakter yang berbeda-beda, melalui karakter itulah sebenarnya menunjukkan ideologi yang dianut dari masing-masing tokoh di kartun SpongeBob SquarePants.
Melalui tulisan ini saya akan mencoba menganalisis dan menjabarkan ideologi-ideologi yang dianut oleh SpongeBob beserta kawan-kawannya, agar kita ketika menikmati kartun ini nggak hanya ketawa saja, melainkan juga mencermati realitas sosialnya.
#1 Tuan Krabs, kapitalisme klasik
Saya tidak memulai dari tokoh utamanya, yakni SpongeBob, melainkan saya akan memulai dari yang paling menonjol dan setiap orang dapat mengiranya sejak awal, yakni Tuan Krabs alias Eugene Harold Krabs. Ketika melihat karakter Tuan Krabs, maka seketika itu juga saya mengetahui bahwa Tuan Krabs ini berideologi kapitalisme. Namun, lebih tepatnya kapitalisme klasik.
Prinsip dasar kapitalisme klasik di eranya Adam Smith ini yakni memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian. Prinsip ini sangat dianut oleh Tuan Krabs, bahkan saking kapitalnya, dalam episode “Born Again Krabs”, Tuan Krabs sampai ingin menjual patty basi, karena memang ia nggak mau rugi sepeser pun dengan membuang patty tersebut secara cuma-cuma.
#2 Plankton, kapitalisme global
Jika kita membincangkan Tuan Krabs, kurang lengkap rasanya nggak membincangkan rival abadinya juga, yakni Plankton, alias Sheldon James Plankton. Plankton sebenarnya nggak jauh berbeda dengan Tuan Krabs yang juga menganut ideologi kapitalisme dengan restoran Chum Bucket-nya, meskipun nggak selaku Krusty Krab.
Namun, kapitalisme yang dianut oleh Plankton ini sedikit berbeda dengan Tuan Krabs, ia menganut kapitalisme global. Ia nggak hanya mencari untung, melainkan ia juga berusaha ingin menguasai dunia. Plankton sangat berambisi untuk menguasai kota Bikini Bottom dengan prinsip kapitalnya.
Salah satu ambisinya ini dapat dilihat pada episode “Walking Small”, di mana Plankton ingin menguasai pantai Goo Lagoon dengan membangun Mega Bucket. Bahkan dalam episode “Welcome to the Chum Bucket”, Plankton sukses mengontrol dan menguasai warga Bikini Bottom melalui alat temuannya yakni “Mind Control Bucket Helmet”.
Ideologi-ideologi yang dianut oleh Plankton inilah yang berusaha ditentang oleh kalangan penganut neo-marxis. Pasalnya, dalam ideologi ini, manusia benar-benar dikuasai oleh kapital, nggak hanya dalam ekonomi saja, melainkan juga perilaku konsumtifnya pula.
#3 SpongeBob, altruis-sosialis
Berbeda dengan tokoh-tokoh sebelumnya, SpongeBob Squarepants justru sangat bertolak belakang dengan Tuan Krabs dan Plankton. SpongeBob sangat menganut altruisme dan sosialisme dalam kehidupannya. Beberapa waktu, SpongeBob kerap kali berbeda pendapat dengan Tuan Krabs. Misalnya dalam episode “Born Again Krabs” tentang patty basi, SpongeBob sangat altruis-sosialis, ia sangat peduli dan nggak mau pelanggan memakan patty basi tersebut.
Contoh lain juga ketika Stanley S. SquarePants, sepupu SpongeBob yang sedang mencoba kerja di Krusty Krab. SpongeBob selalu melindungi dan menutupi kesalahan Stanley, karena ia nggak mau Stanley gagal dalam usahanya tersebut. SpongeBob dalam hal ini sangat altruis-sosialis yang peduli dengan siapapun.
Selain itu, ketika bergaul dan berteman dengan siapapun, khususnya kepada Patrick, SpongeBob tidak pernah mengunggulkan diri, ia selalu berusaha setara dengan kawan-kawannya tanpa ada kelas di antara mereka. SpongeBob memang merupakan seorang altruis-sosialis sejati.
#4 Patrick, lumpenproletariat
Awalnya, saya sedikit bingung dengan Patrick perihal ideologi yang dianutnya. Namun, setelah saya cermati lagi, saya akhirnya paham bahwa Patrick ini merupakan lumpenproletariat.
Dalam Marxisme, ada kelompok yang termasuk dalam Lumpenproletariat. Kelompok ini tidak memiliki kontribusi apa-apa, nggak berkarya, luntang-lantung, bahkan nggak memiliki keinginan untuk mengubah realitas. Nah, inilah Patrick, yang nggak memiliki kontribusi dalam mengubah dunia.
Saya jadi teringat dengan ungkapan Patrick, “Habis bangun tidur, makan, tidur, bangun lagi, makan, tidur, bangun, makan dan tidur seumuh hidupku tanpa istirahat. Aku butuh istirahat dari kesibukan keseharianku. Ini sangat melelahkan.” Ungkapan ini menunjukkan bahwa kehidupan Patrick ya cuma gitu-gitu doang, nggak lebih, yang menjadi contoh seorang lumpenproletariat.
#5 Squidward, konservatif dan marxis
Saya melihat Squidward Tentacles maka saya melihat ada dua ideologi yang sedang bersemayam dalam pola pikirnya, yakni konservatif dan marxis. Oke, saya bahas yang konservatif dulu. Squidward merupakan tokoh yang sangat mendukung keteraturan, kestabilan, atau apa pun yang dianggap “normal”. Bahkan dalam episode “Not Normal” ia sangat keras menentang perilaku-perilaku tidak normal yang dilakukan oleh SpongeBob. Sehingga dalam hal ini ia sangat konservatif dengan apa yang dipahaminya, bahwa individu yang ideal adalah sosok dirinya dan menolak seluruh konsep yang bertentangan dengan pola hidupnya.
Namun, dalam episode “Squid on Strike”, memperlihatkan bagaimana sosok Squidward yang sangat terilhami oleh gagasan-gagasan Marx. Ia sangat menentang kelompok kapital dalam hal ini Tuan Krabs yang melakukan kesewenang-wenangan kepada buruhnya yakni Squidward dan SpongeBob, bahkan menggaji mereka dengan upah yang minim. Squidward adalah sosok revolusioner berideologi Marxis yang menjadi penggerak gerakan buruh yang bekerja di Krusty Krabs.
Terkesan kontradiktif? Well, ini Squidward.
#6 Sandy, liberal
Sandy Cheeks bisa dibilang ilmuwannya dunia Bikini Bottom. Dia bergerak demi kebebasan, dan selalu bergerak maju menembus batas. Sains banget orangnya. Dan yang cocok ya, menurut saya loh, liberal.
Itulah enam tokoh SpongeBob SquarePants beserta ideologinya. Kenapa Gary nggak saya masukin di sini? Ya nggak apa-apa. Lagian ngapain gangguin siput satu itu. Biarkan ia tidur dengan tenang.
Penulis: Mohammad Maulana Iqbal
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Memborong Rumah untuk Investasi: Cuan bagi Pengusaha, Bencana bagi Rakyat Jelata