Baubau mungkin belum dikenal oleh banyak orang di Indonesia. Kalian mungkin lebih mengenal Wakatobi yang sama-sama terletak di Pulau Buton. Jadi kami memaklumi kalau kalian belum mengenal nama-nama kuliner khas daerah kami.
Tapi jangan mengira kami orang Baubau tidak mengenal kuliner khas dari berbagai daerah lain di Indonesia. Kami cukup akrab dengan berbagai kuliner khas di beberapa daerah di Indonesia. Gudeg misalnya khas dari Jogja, pempek khas Palembang, dan cotonya orang Makassar.
Secara umum kuliner khas Baubau sangat sederhana. Tidak membutuhkan banyak bahan dan bumbu dapur yang sulit ditemukan dan dihafal namanya. Bahan-bahan dan bumbu dapur yang biasa digunakan dalam kuliner Baubau tidak ada yang spesial, misalnya jagung, kelapa parut, asam jawa, bawang merah, dan bawang putih. Kalau di daerah lain ada yang kulinernya identik dengan sambal dan rasa pedasnya, kuliner Baubau sebaliknya tidak begitu akrab dengan sambal.
Contohnya, waktu saya tinggal beberapa tahun di Makassar, saya dapati orang-orang Makassar sangat menggilai sambal. Bagi mereka hambar rasanya makan tidak pakai sambal. Saya biasa bilang ke teman-teman saya yang berasal dari sana, “Kami orang Baubau tidak begitu hobi dengan sambal, kami makan kalau tersedia di atas meja. Kadang juga sambalnya tidak kami sentuh walaupun ada di atas meja, kalau tidak ada sambal kami juga tidak cari-cari.”
Nah, berikut beberapa makanan khas daerah dari kota saya yang berjuluk Khalifatul Khamis ini.
#1 Kasoami
Kasoami salah satu kuliner khas yang paling masyhur dari daerah Baubau. Dia berada di jajaran atas di antara kuliner lainnya. Jika kalian bertanya kepada orang Baubau kuliner apa yang harus mereka coba khas dari Baubau, besar kemungkinan mereka akan menjawab, “Kasoami!”
Kuliner ini terbuat dari tepung singkong yang biasa kami sebut kaopi. Kaopi diolah dan dibentuk menjadi kerucut seperti bentuk tumpeng. Setelah dibentuk barulah kemudian dikukus selama 20-30 menitan. Bagi orang Baubau kasoami paling mantap jika dinikmati dengan ikan bakar.
Bagi mereka yang mencari kasoami di Baubau bisa ditemukan di pujasera sekitar Stadion Betoambari Kota Baubau.
#2 Tulituli
Jangan salah ya ini tidak ada hubungannya dengan telinga dan pendengaran. Sama seperti kasoami, kue yang memiliki nama unik ini juga terbuat dari kaopi. Bedanya dengan kasoami, tulituli tidak dikukus tetapi digoreng.
Keunikan dari tulituli adalah bentuknya menyerupai angka delapan. Jika kalian ingin mencari tulituli sangat mudah ditemukan di pedagang gorengan di pinggir-pinggir jalan di kota Baubau. Tulituli paling nikmat disantap dengan sambal.
#3 Kaholeo
Kaholeo adalah ikan teri (orang Baubau menyebutnya ikan wawokia) yang dikeringkan dengan cara diasapi. Kaholeo biasanya diolah dengan cara digoreng dengan dicampur perasan air asam atau sering juga dibikin sambal goreng yaitu mencampur kaholeo dengan tempe dan kacang goreng.
Kaholeo merupakan kuliner yang sering dibungkus para mahasiswa yang melanjutkan studi di kota lain, sebagai bekal untuk santap di kos-kosan mereka.
#4 Kapusu nosu
Kuliner khas ini terbuat dari jagung pulut yang direbus dengan santan. Proses merebusnya dilakukan hingga santan mengental. Dulu waktu saya masih sekolah tidak pernah saya dapati penjual kapusu nosu. Tapi, sekarang kapusu nosu sudah banyak dijual. Di antara bisa ditemukan di pujasera Stadion Betoambari. Kapusu pas dinikmati dengan kaholeo atau ikan bakar.
#5 Parende
Parende adalah ikan yang direbus dengan menggunakan beberapa bahan dapur sederhana seperti bawang merah, bawang putih, tomat, dan serai. Bahan lain yang tidak boleh ditinggalkan dalam olahan ikan parende adalah belimbing wuluh untuk menambah rasa asam pada kuah. Sebagai pelengkap, parende diberi perasan jeruk nipis dan bawang goreng.
Ikan yang digunakan dalam parende ini adalah ikan air asin seperti ikan kakap. Sebagai kota penghasil ikan tidak sulit kita dapati warung-warung makan di Baubau yang menjual ikan parende.
#6 Kambewe
Banyaknya penghasil jagung di Baubau dan sekitarnya membuat jagung banyak diolah sebagai kuliner khas daerah Baubau. Selain kapusu, ada pula yang namanya kambewe. Kambewe terbuat dari jagung muda yang diparut atau dihaluskan, kemudian campurkan kelapa parut dan gula merah.
Jagung muda yang sudah dihaluskan dan dicampur kelapa parut dan gula merah tersebut kemudian dibungkus dengan kulit jagung lalu dikukus hingga matang. Kambewe cukup mudah didapati di Baubau, termasuk di pasar-pasar tradisional.
Itulah beberapa kuliner khas dari daerah saya. Bagi yang ingin berkunjung, jangan lupa dihafal ya nama-nama kuliner tersebut!
Penulis: Mahardy Purnama
Editor: Rizky Prasetya