Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan

5 Tips Nonton Jathilan biar Nggak Kesurupan

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
7 Juni 2022
A A
5 Tips Nonton Jathilan biar Nggak Kesurupan

Jathilan (Faizal Afnan via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, dunia hiburan Gunungkidul dihebohkan dengan aksi seorang pria yang tiba-tiba berjoget-joget di atas genteng rumah warga. Aksi tersebut berhasil terekam kamera handphone milik warga sekitar. Pria itu nekat berlenggak-lenggok di atas genteng rumah lantaran kesurupan saat menyaksikan pertunjukan jathilan.

Diduga kesurupan saat menonton jathilan, pria ini nekat naik genteng. pic.twitter.com/mVv375Juxy

— Jevi Adhi Nugraha (@JeviAdhi) June 6, 2022

Jathilan sendiri merupakan pertunjukan tari yang terdiri atas laki-laki maupun perempuan. Biasanya, para penari akan berjingkrak-jingkrak sambil memegang jaran kepang. Konon, kesenian tradisional ini menceritakan tentang perjuangan Raden Patah dalam menyebarkan agama Islam.

Terlepas dari itu, pentas jathilan memang selalu lebih meriah jika ada pasukan goyang di sisi panggung. Tanpa kehadiran penonton seperti ini, pertunjukan jathilan memang kurang greget. Namun, jika ada penonton yang tiba-tiba loncat ke atas genteng, lalu berjoget-joget, tentu ini berlebihan dan cukup membahayakan.

Pemandangan penonton kesurupan saat pentas jathilan kerap terjadi di kampung saya, Gunungkidul. Hal ini yang kemudian membuat sebagian orang takut untuk menonton kesenian ini. Padahal, sebenarnya para penonton tidak perlu khawatir akan terjadi peristiwa kesurupan asal tahu trik dan tipsnya.

Nah, bagi Anda penonton pemula yang ingin menyaksikan pentas jathilan, tetapi takut kesurupan, berikut tips nonton biar nggak kesurupan, antara lain:

#1 Hindari ndomblong

Syarat nonton jathilan yang paling utama adalah hindari ndomblong atau pikiran kosong. Banyak penonton yang tiba-tiba jungkir jumpalitan kesurupan karena terlalu tegang, deg-degan, dan keringat dingin. Hal ini yang kemudian membuat tubuh kaku dan akhirnya kesurupan.

Untuk menghindari pikiran kosong, sebelum berangkat nonton, pastikan perutnya diisi terlebih dahulu. Kalau bisa, konsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah-buahan. Hal ini sangat membantu agar tubuh tetap fit dan pikiran tetap terjaga selama pentas berlangsung.

Baca Juga:

3 Tempat Wisata Gunungkidul yang Layak Dikunjungi Berkali-kali

Kasihan Solo, Selalu Dibandingkan dengan Jogja, padahal Perbandingannya Kerap Tidak Adil!

Selain itu, hindari untuk berdiri nggejejer saja. Selama pertunjukan, Anda bisa jalan-jalan di sekitar lokasi pertunjukan. Cara ini dianggap cukup efektif untuk menjaga agar tubuh tetap rileks dan tidak ndomblong.

#2 Atur jarak dengan pagar bambu

Tips nonton jathilan agar nggak kesurupan selanjutnya, yaitu atur jarak dengan bambu pembatas. Dalam setiap pertunjukan, ada pagar pembatas bambu yang disebut kalangan. Pagar ini berfungsi untuk membatasi antara penari dan penonton agar tidak terjadi gesekan saat pentas berlangsung.

Sebagai penggemar seni jathilan kelas berat, tidak jarang saya melihat ada penonton yang kesrawu, kesikut, dan bahkan kesurupan karena menonton terlalu dekat. Nah, bagi para pemula, hindari bersikap sok berani dengan menonton paling depan. Selain meningkatkan risiko kesurupan, Anda juga rentan diteriaki ibu-ibu yang biasanya berdiri paling belakang karena dianggap mengganggu pemandangan.

#3 Hindari terlalu menghayati suara gamelan

Setiap ada pentas jathilan, akan selalu ada penonton yang berjoget ria di samping panggung. Sambil menghisap sebatang rokok, biasanya mereka bergoyang dengan asoy. Tentu, hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman dalam dunia perjathilan.

Berbeda bagi penonton pemula, yang belum terlalu mengerti konsep nonton jathilan, tentu berjoget-joget seperti ini, sebaiknya dihindari. Pasalnya, terlalu larut dalam suara gamelan bisa meningkatkan risiko kesurupan. Meski awalnya terdengar enak, tetap kalau terlalu dihayati, lama-lama bisa bikin kepala pusing, serius.

Selain itu, konon, penonton yang terlihat sok-sokan juga bisa “ditembak” pakai jurus-jerus tertentu oleh penonton jahil. Biasanya, penonton jahil itu memiliki semacam kekuatan yang bisa menransfer sebuah energi yang bisa membuat orang lain kesurupan. Untuk itu, hindari sikap paling ngerti saat menonton pertujukan yang identik dengan jaran kepang ini.

#4 Jangan pipis di area pementasan

Tips nonton jathilan biar nggak kesurupan lainnya, yaitu hindari pipis di area pementasan. Selain wagu, perbuatan pipis di area pementasan juga meningkatkan risiko kesurupan. Tidak sedikit penonton yang tiba-tiba kesurupan karena pipis sembarangan.

Biasanya, pentas jathilan digelar di area-area yang cukup sakral, salah satunya di dekat resan (pohon besar). Pohon yang biasa diikat dengan kain mori ini, dianggap mistis oleh sebagian masyarakat.

Sepanjang perjalanan saya menonton jathilan, banyak para penonton yang kesurupan karena dinganggu “penunggu” pohon resan. Apabila sudah terlanjur kesurupan karena pohon resan, sangat susah disembuhkan dan harus pakai syarat-syarat tertentu. Untuk meminimalisir risiko kesurupan, hindari perbuatan pipis sembarangan, terutama di dekat pohon besar.

#5 Jangan pakai baju merah

Penggemar berat jathilan tentu tidak akan memakai kaus atau baju berwarna merah saat menonton kesenian ini. Sebagian masyarakat masih percaya bahwa menonton jathilan pakai baju merah adalah pamali. Konon, penonton yang nekat menonton jathilan pakai baju berwarna merah akan mudah kesurupan.

Di Gunungkidul sendiri, ada sejumlah wilayah yang memang dilarang mengenakan baju merah saat pertunjukan jathilan berlangsung. Katanya, protokol ini berlaku bagi yang sudah mengetahui saja. Jadi, bagi yang belum tahu tentang larangan ini, dapat dimaklumi dan risiko kesurupan kecil.

Nah, karena Anda sudah saya beritahu, maka usahakan besok kalau nonton jathilan hindari mengenakan kaus berwarna merah, ya. Daripada Anda tiba-tiba meraung-raung seperti siluman macan kumbang, mending pakai baju selain merah, deh, ya.

Demikian sekilas info dan tips dari kami pelaku kesenian jathilan. Semoga ini bisa menjadi perhatian bersama agar tidak ada lagi penonton yang tiba-tiba menari di atas genteng. Salam budaya!

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Memahami Isi Pikiran Ibu Kita, Megawati

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Juni 2022 oleh

Tags: GunungkiduljathilanTips
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

3 Tips Berwisata ke Dieng agar Berkesan dan Nggak Zonk

3 Tips Berwisata ke Dieng agar Berkesan dan Nggak Zonk

26 Agustus 2022
4 Perpustakaan Gunungkidul yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang, Biar Mainnya Nggak ke Pantai Melulu Mojok.co

4 Perpustakaan Gunungkidul yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang, biar Mainnya Nggak ke Pantai Melulu

11 Mei 2025
Terminal Dhaksinarga Wonosari Gunungkidul: Terminal Rasa Mal dan Restoran

Terminal Dhaksinarga Wonosari Gunungkidul: Terminal Rasa “Mal” dan Restoran

7 Mei 2023
City Branding dan Istilah Jogja Lantai Dua Patut Dipertanyakan

City Branding dan Istilah Jogja Lantai Dua yang Patut Dipertanyakan

16 Februari 2020
cara main fantasy premier league bermain fpl mojok.co

12 Tips Memaksimalkan Poin FPL Musim 2020/2021

24 September 2020
Mau Meningkatkan Kemampuan Matematika_ Nih, Saya Kasih Tipsnya terminal mojok

Mau Meningkatkan Kemampuan Matematika? Nih, Saya Kasih Tipsnya

6 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Sungguh Mengganggu Keuangan Saya, Pengeluaran Semakin Boros! Mojok.co

Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Sungguh Mengganggu Keuangan Kaum Mendang-Mending

6 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • ILUNI UI Gelar Penggalangan Dana untuk Sumatra lewat 100 Musisi Heal Sumatra Charity Concert
  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.