Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

5 Tipe Konsumen Apotek yang Menghiasi Hidup Apoteker

Z. Mahanani Pramudyaningrum oleh Z. Mahanani Pramudyaningrum
20 September 2022
A A
5 Tipe Konsumen Apotek yang Menghiasi Hidup Apoteker (Unsplash.com)

5 Tipe Konsumen Apotek yang Menghiasi Hidup Apoteker (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pada dasarnya, berkunjung ke apotek tidak memerlukan etika atau keahlian khusus. Sama saja dengan ketika seseorang pergi ke sebuah toko. Bedanya, selain menjual barang (obat, alat kesehatan, dan sebagainya), apotek juga menyediakan jasa (pelayanan kefarmasian). Jasa pelayanan kefarmasian ini melekat erat dengan barang yang disediakan oleh apotek dan ditangani oleh apoteker.

Sebagai apoteker yang pernah bekerja di beberapa kota, sebut saja Sleman, Surabaya, dan Bandung, saya mengamati bahwa terdapat beberapa kesamaan perilaku konsumen apotek. Apa saja? Mari saya jelaskan.

#1 Tipe penurut

Konsumen tipe penurut adalah idaman para apoteker dan staf apotek. Sesuai namanya, konsumen dengan tipe ini cenderung patuh, manut, dan memahami apa yang disampaikan. Namun, di sisi lain, dia sendiri juga paham apa yang dia mau.

Sebagai contoh, seseorang datang ke sebuah apotek membawa selembar resep dokter dan hendak menebus obat. Setelah ditelaah oleh apoteker, resep dokter tersebut diberi harga. Tanpa ba-bi-bu, sang konsumen setuju dengan jumlah, jenis, dan harga. Inilah yang disebut sebagai konsumen penurut.

Contoh lainnya, konsumen datang ke apotek mencari sebuah multivitamin. Oleh staf apotek, ditunjukkan beberapa merek multivitamin dengan kandungan yang sama atau nyaris sama. Konsumen langsung memilih. Transaksi selesai dan konsumen pulang dengan perasaan lega. Semua pihak pun bahagia.

#2 Tipe tebak-tebakan

Namanya juga tebak-tebakan, pasti ada pertanyaan yang harus dijawab dengan benar. Biasanya, konsumen tipe tebak-tebakan ini datang ke apotek sudah punya bayangan akan beli apa. Namun, dia clueless dengan keinginannya itu.

Sebagai contoh, sebagai apoteker, saya menyambut seorang calon konsumen yang datang ke apotek. Dia bermaksud untuk membeli obat antinyeri yang minggu lalu diresepkan oleh seorang dokter gigi. 

Ketika ditanya soal merek obatnya, si calon konsumen tersebut mengaku lupa. Yang diingatnya hanyalah bentuknya lonjong dan warnanya kekuningan. Dia juga lupa warna bungkus obatnya. 

Baca Juga:

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

4 Rekomendasi Minuman Indomaret yang Mengandung Vitamin biar Stamina Nggak Gampang Ngedrop

Ketahuilah, obat antinyeri yang bentuk tabletnya lonjong dan warna kekuningan itu banyak. Masalahnya adalah, yang dari pabrik mana dan dengan nama dagang apa yang dimaksudkan, di sinilah letak tebak-tebakannya.

Obat yang beredar di Indonesia itu namanya sangat banyak. Dan biasanya, obat dengan kandungan yang sama, warnanya juga bisa jadi mirip, walau tidak selalu. Nah, untuk memudahkan, sebaiknya kita mengingat nama obatnya. 

Lebih bagus lagi kalau kita punya catatan obat. Hal ini akan memudahkan dokter jika perlu meresepkan kembali dan bikin mudah kehidupan apoteker. Satu hal penting, jika kelak terjadi reaksi alergi atau efek tidak diinginkan, kami dapat mengetahui nama obat yang menyebabkan alergi atau efek tidak diinginkan tersebut.

#3 Tipe ingin mengobati sendiri

Tipe yang ingin mengobati sendiri ini dapat dibedakan menjadi dua. Pertama, konsumen yang sakitnya memang bisa diobati sendiri (swamedikasi). Kedua, konsumen yang sakitnya sesungguhnya tidak bisa diobati sendiri (harus ke dokter terlebih dahulu untuk ditegakkan diagnosisnya). 

Pada dasarnya, bisa saja seseorang melakukan swamedikasi. Namun, swamedikasi ini hanya untuk beberapa penyakit tertentu saja, yang mana apoteker memiliki kewenangan di dalamnya. Obat yang digunakan pun amat sangat terbatas, yaitu menggunakan obat bebas. Tolong diingat, obat bebas itu terbatas.

Contohnya, ketika ada calon konsumen mengeluhkan kepada apoteker karena gatal-gatal di kulitnya. Ketika diperiksa, si konsumen kemungkinan kena masalah jamur. Maka ini masih bisa untuk dilakukan swamedikasi dengan salep. Tentu dengan beberapa ketentuan dan catatan. Namun sekali lagi, tidak semua sakit bisa diobati sendiri. Malah tambah sakit, lho.

#5 Tipe bypass

Seseorang kadang merasa bahwa dengan langsung membeli obat di apotek, dia bisa mengobati gejala sakitnya tanpa perlu ke dokter. Inilah yang dimaksud dengan tipe bypass. Ini bahaya, lho.

Banyak orang kayak gini yang melakukan diagnosa sendiri mengandalkan Google. Ada juga yang mengandalkan omongan tetangga, saudara, atau teman. Sementara itu, dia tidak memiliki kompetensi maupun kewenangan untuk mendiagnosa atau memberikan terapi. Parahnya, gejala yang dia derita harus diperiksa dahulu oleh dokter. Setelah diagnosa tegak, barulah obat bisa diberikan oleh apoteker.

Contohnya seperti yang saya alami setahun yang lalu. Ada seseorang yang datang ke apotek untuk mencari vitamin B. Sekilas tidak ada masalah, lha wong yang dibeli itu hanya vitamin. 

Namun setelah informasi digali, dia menyatakan bahwa vitamin B tersebut untuk mengobati ibunya yang sakit beri-beri. Sebagai apoteker yang perhatian, saya bertanya, apakah sudah pernah didiagnosa sakit beri-beri. Ternyata sakit beri-beri itu adalah pemikiran dia sendiri yang melihat kaki ibunya bengkak dan sulit untuk kembali saat dipencet. 

Sebagai apoteker, saya wajib mengingatkan dan memberikan informasi sejelas mungkin kepada konsumen ini. Saya menyarankan dia untuk memeriksakan ibunya ke dokter saja untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

#5 Tipe melihat dulu barangnya

Ada beberapa konsumen yang pengin melihat dulu secara fisik obat atau alat kesehatan yang ingin dibeli. Hal ini sebetulnya sah-sah aja untuk meyakinkan pembeli. Barangkali ingin sekadar melihat warna bungkus obat, membaca kandungan, atau memastikan tanggal kedaluwarsa.

Biasanya, yang paling banyak ditanyakan adalah soal alat kesehatan. Apoteker harus siap menjawab soal garansi, cara penggunaan, dan lain sebagainya. Sebagai konsumen, memang penting untuk mengetahui informasi sejelas-jelasnya. Dan sudah tugas staf apotek untuk menyediakan informasi tersebut.

Penulis: Z. Mahanani Pramudyaningrum

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Plis deh, Stop Jadi Dokter dan Apoteker Dadakan!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 September 2022 oleh

Tags: apotekapotekerresep doktervitamin
Z. Mahanani Pramudyaningrum

Z. Mahanani Pramudyaningrum

Perempuan penikmat teh manis di pagi hari.

ArtikelTerkait

Pembodohan Masyarakat dalam Obat Tanpa Kemasan terminal mojok.co

Pembodohan Masyarakat dalam Obat Tanpa Kemasan

6 November 2020
Aturan Tidak Tertulis Apotek, Sebaiknya Pelanggan Tahu supaya Tidak Merepotkan Apoteker Mojok.co jogja

3 Aturan Tidak Tertulis Apotek, Sebaiknya Pelanggan Tahu supaya Tidak Merepotkan Apoteker

4 Januari 2024
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Apoteker: Dituntut Sat-Set dan Multitalenta, tapi Minim Apresiasi jurusan farmasi

Apoteker: Dituntut Sat-Set dan Multitalenta, tapi Minim Apresiasi

27 Oktober 2023
Petunjuk Singkat Cara Membaca Lambang Obat bagi Orang Awam terminal mojok

Petunjuk Singkat Membaca Lambang Obat bagi Orang Awam

5 November 2021
Di Jogja, Apoteker Menderita Kalau Nggak Bisa Bahasa Inggris (Unsplash)

Penderitaan Apoteker yang Kerja di Jogja

4 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Mensiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.