Butuh rekomendasi hotel di sekitar Gedung Sate? Cek rekomendasi berikut!
Bandung adalah kota yang punya nilai sejarah tinggi. Ini terbukti dari banyaknya bangunan bersejarah di beberapa titik di Kota Bandung. Salah satunya yang paling terkenal adalah Gedung Sate. Bangunan yang punya ciri khas ornamen tusuk sate pada bagian puncak ini didirikan pada 1920 dan pernah digunakan sebagai kantor pusat pemerintahan Hindia Belanda. Saat ini, Gedung Sate digunakan sebagai kantor Gubernur Jawa Barat sekaligus destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri.
Buat kamu yang penasaran dan pengin banget berkunjung ke Gedung Sate, cus saja langsung ke Jalan Diponegoro. Untuk masalah tempat menginap, kamu nggak perlu khawatir. Ada banyak hotel bertebaran di sekitaran Gedung Sate ini, mulai dari yang paling mahal sampai yang murah meriah. Kalau mau yang mahal, kamu tinggal menyeberang jalan saja dari Gedung Sate. Ada dua hotel berbintang yang letaknya berdampingan di situ, yaitu Pullman Bandung Grand Central dan Ibis Styles Bandung Grand Central.
Tapiii, kalau kamu mau cari hotel yang murah meriah di sekitaran Gedung Sate, ini saya kasih list-nya, ya.
#1 Hotel Bumi Asih
Hotel ini hanya berjarak 240 meter di sebelah barat Gedung Sate, tepatnya di Jalan Cilamaya. Dengan mempertahankan bangunan lama, suasana hotel ini lebih mirip rumah biasa dengan gaya klasik. Hampir semua sudut hotel, mulai dari lobi, restoran, sampai kamar, dipenuhi dengan ornamen kayu. Agak spooky sih, tapi buat kamu yang suka dengan gaya klasik pasti betah untuk menginap di sini.
Meski tergolong hotel bintang tiga, harga yang ditawarkan cukup terjangkau, kok. Untuk kamar yang paling murah ada di harga 257 ribu rupiah per malam. Gimana, murah kan?
#2 Vio Hotel Cimanuk
Hotel yang beralamat di Jalan Cimanuk ini letaknya tepat di samping Taman Lansia. Kalau dari Gedung Sate, jaraknya hanya 290 meter ke arah tenggara. Dengan menggabungkan desain arsitektur klasik dan minimalis, hotel ini lebih terlihat fresh. Meski parkiran dan ruangan hotel terkesan sempit, tapi suasananya lumayan nyaman kok.
Vio Hotel Cimanuk ini tergolong hotel bintang tiga dengan tawaran harga kamar yang ekonomis. Untuk kamar paling murah, hotel ini memasang harga 254 ribu rupiah per malam. Berminat?
#3 Amaris Hotel Cimanuk
Hotel ini letaknya berdekatan dengan Vio Hotel Cimanuk tadi dan masjid yang cukup terkenal di Bandung, yaitu Masjid Istiqamah. Kalau dihitung dari Gedung Sate, hotel ini berjarak sekitar 300 meter ke arah tenggara. Hotel bergaya minimalis ini terkesan ceria karena banyak ornamen khas Hotel Amaris, yaitu warna-warni di setiap sudut ruangan.
Untuk harga kamar, hotel bintang dua ini memasang harga paling murah di 269 ribu rupiah per malam. Kalau harga ini sesuai dengan budget kamu, langsung tancap gas saja ke hotel yang beralamat di Jalan Cimanuk ini, ya.
#4 Serela Riau Bandung Hotel
Hotel ini berjarak 440 meter ke arah selatan dari Gedung Sate, tepatnya di Jalan LLRE Martadinata alias Jalan Riau. Letaknya strategis dan berada di kawasan factory outlet. Buat kamu yang doyan belanja, khususnya belanja fesyen, hotel ini cocok untuk dijadikan tempat menginap.
Meski hotel ini tergolong hotel bintang tiga dan letaknya yang strategis, kamu nggak perlu khawatir untuk harga kamarnya. Untuk harga kamar yang paling murah ada di 208 ribu rupiah per malam.
#5 Tebu Hotel Bandung
Ada dua hotel di Jalan LLRE Martadinata yang namanya mirip-mirip, yaitu Tebu Hotel Bandung dan Grand Tebu Hotel. Nah, hotel yang dekat Gedung Sate itu adalah Tebu Hotel Bandung. Jaraknya dari Gedung Sate sekitar 460 meter dan bersebelahan dengan Serela Riau Bandung Hotel tadi.
Dibanderol dengan harga paling ekonomis di 280 ribu rupiah per malam, hotel bintang tiga ini cukup banyak juga diminati wisatawan. Meski parkiran dan lobi hotelnya sempit, tapi lokasinya yang strategis sepertinya jadi pilihan para wisatawan untuk menginap di hotel ini.
Itulah lima hotel murah meriah yang ada di sekitaran Gedung Sate. Semoga saja informasi ini bermanfaat buat kamu yang pengin berkunjung ke Gedung Sate dengan versi low budget. Saya paham, di zaman serba mahal ini segala sesuatu harus dihemat. Tapi, meski hidup harus serba-hemat, bukan berarti nggak boleh liburan, kan?
Penulis: Andri Saleh
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 3 Stereotip Anak Laut yang Nggak Berlaku buat Saya yang Tinggal Dekat Laut