Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

5 Manfaat Kecanduan Drakor yang Tak Perlu Diperdebatkan

Margaretha Lina Prabawanti oleh Margaretha Lina Prabawanti
1 Desember 2021
A A
5 Manfaat Kecanduan Drakor yang Tak Perlu Diperdebatkan terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Bila kaum beriman percaya bahwa dalam hidup ini “semua akan indah pada waktunya”, maka pemuja drakor punya jargon serupa, “semua akan drakor pada waktunya”.

Saya dulu sebenarnya anti-drakor, namun Reply 1988 dan Itaewon Class membuat saya seperti mendapat wangsit untuk tak lagi menatap drakor dengan sebelah mata karena kecanduan drakor pun ada manfaatnya.

Berkat kesetiaan saya nonton drakor, saya bisa meningkatkan kualitas hidup saya yang sebelumnya kurang berkualitas ini. Jadi, buat kalian kaum rebahan penggemar drakor on going, santai saja, Cynnn… Kecanduan drakor itu berfaedah juga, kok.

#1 Jadi ikutan terbiasa makan hidangan lengkap dengan gizi seimbang

Apa bedanya hidangan lengkap ala korea dengan hidangan lengkap ala rumah makan Padang? Jelas lebih enak makanan Padang lah. Gulai tunjang, rendang daging kerbau, gulai otak, hmmm… memang nggak ada yang menyaingi kelezatannya. Tapi, itu duluuu… sebelum saya sering merasa tegang, tapi lokasinya di leher belakang. Yang enak-enak dari rumah makan Padang memang harus dikurang-kurangi dulu.

Hidangan lengkap ala Korea paling cocok diaplikasikan buat kalian yang sedang menyalakan mode diet. Meskipun yang dimakan daging bakar, cara makan ala drakor yang dibungkus pakai daun selada membuat makanan yang dimakan akan lebih banyak sayurannya ketimbang lemak. Belum lagi ditambah kimchi dan sup sayuran yang nyaman di perut dan rendah kolesterol.

Meskipun orang Korea juga makan nasi, nasi hanya menjadi pelengkap dan porsinya satu mangkuk kecil saja. Nggak perlu makan nasi sebakul seperti di warung makan Sunda yang meskipun masakannya sama sehatnya dengan masakan Korea, tapi nambah nasinya nggak nahan. Apalagi kalau ketemu pepes ikan peda. Beuuuh.

#2 Jadi ikutan terbiasa memilah sampah untuk daur ulang

Seandainya sampah rumah tangga di Indonesia sudah dipilah-pilah sebelum dilempar ke truk sampah setiap hari, mungkin gunungan sampah di Bantargebang atau TPA lainnya nggak sampai pada level membahayakan. Pernah dengar berita soal pemulung yang meninggal karena tertimbun sampah di Bantargebang, kan?

Adegan memilah sampah daur ulang dalam drakor bahkan bisa terlihat seksi dan terkadang romantis berkat para main lead yang bertemu gebetannya untuk pertama kali ketika sedang memilah sampah.

Melihat oppa-oppa berwajah rupawan yang ternyata juga peduli lingkungan memang menggemaskan. Namun, imajinasi itu bisa langsung tiarap begitu teringat abang-abang pengepul barang bekas dan gerobaknya yang setiap saat bersliweran di jalanan ibu kota. Di Indonesia, meskipun memilah sampah daur ulang memang nggak seseksi adegan dalam drama, sampah daur ulang masih laku dijual sehingga kebiasaan mendaur ulang tetap perlu dilestarikan untuk menambah pemasukan.

#3 Jadi ikutan terbiasa jalan kaki ke manapun pergi

Melihat adegan eonni-eonni berkaki panjang jenjang dengan high heels dua belas senti dengan santainya berlari-lari menyeberang jalan (biasanya karena mengejar oppa-oppa ngambek yang sudah menyeberang duluan), yang ada di benak saya adalah jalan kaki itu capek sehat.

Indah sekali meyaksikan adegan berlari dengan high heels itu dalam slow motion. Apalagi kalau diiringi musik cadas romantis di tengah rintik hujan yang turun perlahan membasahi bumi.

Meskipun ketika merekonstruksi ulang adegan itu dengkul saya seperti mau copot, badan memang terasa lebih bugar setelah lebih sering berjalan kaki. Tapi, ya itu… pas jalan kaki high heels-nya dilepas dulu atau ditenteng saja. Bukan apa-apa, pembangunan trotoar di Indonesia masih banyak yang nggak rata pembagian jatahnya, eh, konturnya.

#4 Jadi ikutan nggak baperan meski diuji beragam penderitaan

Tokoh utama dalam drakor pada awal-awal episode sering kali digambarkan sebagai orang yang menderita dan bernasib sial. Seiring waktu berlalu, keberuntungan pun mulai beruntun menghampiri sebagai imbalan dari semesta atas ketabahannya menanggung derita.

Bila di dunia nyata kita juga mengalami hal serupa, nggak perlu sampai baper apalagi minder. Dimaki-maki orang di bandara pun tak perlu dibesar-besarkan hingga perlu mengundang media. Percayalah, ketangguhan kita menghadapi masalah sulit akan selalu diganjar dengan keberuntungan.

Namun bila hasil yang diharapkan itu belum juga datang, sabarlah sebentar. Mungkin Tuhan sedang sangat sibuk sehingga antrean penerima reward dari atas sana masih cukup panjang. Toh, menjadi pribadi tangguh saja dalam menghadapi cobaan sebenarnya sudah merupakan imbalan.

#5 Jadi ikutan memperhatikan penampilan

Sebagai penikmat drakor, bila metode pemilihan serial drakor yang akan saya tonton hanya berdasarkan penampilan pemerannya, sudah dipastikan akan sulit menentukan pilihan. Jarang sekali ada drakor yang diperankan oleh si muka butek yang memandangnya sekilas pun bisa merusak mata.

Orang Korea memang terkenal sangat memperhatikan penampilan, sehingga jalanan Korea rasanya penuh dengan manusia rupawan yang ke manapun memandang mata ini serasa dimanjakan. Menonton drakor jadi ibarat melihat peragaan busana di catwalk raksasa saking modisnya penampilan mereka.

Seandainya semua orang di Indonesia juga peduli dengan penampilan seperti orang Korea dalam drakor, tak pelak dokter mata di Indonesia akan banyak kehilangan job karena jumlah mata orang Indonesia yang sehat terawat akan berlipat-lipat.

Bila memang sebanyak itu manfaat yang bisa didapatkan oleh pencandu drakor, tak perlu diperdebatkan lagi soal pasanganmu adalah penguasa remote Netflix yang hobinya menunggu penayangan drakor on going.

Lebih baik temani saja dia rebahan sambil sesekali mengomentari penampilan eonni yang tengah berlari dengan sepatu berhak dua belas senti yang ditinggalkan pacarnya di seberang jalan pada saat hujan turun dengan lebatnya.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Desember 2021 oleh

Tags: drama koreamanfaat
Margaretha Lina Prabawanti

Margaretha Lina Prabawanti

Mantan pemburu diskon yang masih gemar melamun.

ArtikelTerkait

siwon bahasa indoneisa, kabinet kasih sayang

Kabinet Kasih Sayang untuk Indonesia yang Lebih Halu

27 Oktober 2019
5 Drama Korea yang Wajib Ditonton Minimal Sekali Seumur Hidup Terminal Mojok

5 Drama Korea yang Wajib Ditonton Minimal Sekali Seumur Hidup

4 Juli 2022
My Name: Drakor Laga yang Tampilkan Image Lain dari Han So Hee terminal mojok.co

My Name: Drakor Laga yang Tampilkan Image Lain dari Han So Hee

24 Oktober 2021
ending the world of the married episode 16 sinopsis review spoiler komentar mojok

The World of the Married Episode 16: Sinopsis dan Komentar

18 Mei 2020
5 Drama Korea Fantasi Terbaik Sepanjang Masa Terminal Mojok

5 Drama Korea Fantasi Terbaik Sepanjang Masa

15 Juni 2022
Little Women, Memikat Sejak Dua Episode Pertama Terminal Mojok

Little Women, Memikat Sejak Dua Episode Pertama

5 September 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
4 Buku yang Cocok Dibaca Saat Patah Hati terminal mojok

4 Buku yang Cocok Dibaca Saat Patah Hati

france football ballon d'or

Gelar Striker Terbaik, Akal-akalan France Football di Gala Ballon d‘Or 2021

Ubah Jalan Wahid Hasyim Jombang Jadi kayak Malioboro Itu Nggak Penting terminal mojok.co

Ubah Jalan Wahid Hasyim Jombang Jadi kayak Malioboro Itu Nggak Penting

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Barang yang Haram Ada di Dalam Rumah Subsidi 14 Meter

5 Barang yang Haram Ada di Dalam Rumah Subsidi 14 Meter

16 Juni 2025
4 Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan ke Mahasiswa Universitas Terbuka mahasiswa UT kuliah di UT

Kuliah di UT Itu (Kadang) Menyebalkan: Penuh Singkatan, Modulnya Bikin Mual, Plus Daftar Wisuda Serasa War Tiket Konser!

14 Juni 2025
Ternak Lele tanpa Ilmu, Berujung Penyesalan dan Rasa Malu (Unsplash)

Ternak Lele Berujung Penyesalan, Tersiksa karena Bau Busuk Kolam dan Rasa Malu ketika Teman Berkunjung

13 Juni 2025
Pusing Mikir Tesis, Guru Besar UGM Malah Bahas Masuk Angin (Unsplash)

Saya Nggak Pernah Kepikiran Masuk Angin Bisa Dibahas Serius di Pidato Guru Besar UGM, Padahal Saya Udah Pusing Setengah Mati Nyari Topik Tesis yang Dianggap Ilmiah

14 Juni 2025
Banjarnegara, Daerah “Pendiam” yang Saking Diamnya Tenggelam oleh Ketenaran Dieng

Banjarnegara, Daerah “Pendiam” yang Saking Diamnya Tenggelam oleh Ketenaran Dieng

13 Juni 2025
4 Ciri Nyentrik Mahasiswa Jurusan Hukum yang Membuat Mereka Begitu Mudah Dikenali Mojok.co

4 Ciri Nyentrik Mahasiswa Jurusan Hukum yang Membuat Mereka Begitu Mudah Dikenali

17 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Sepatu Rusak: Saksi Bisu dari Atlet Sepak Bola Putri di Jogja yang Penuh Nyali dan Nilai Mahal yang Mereka Pelajari
  • Anak Jadi PNS Bikin Ortu Suka Pamer Pencapaian, Padahal Sang Anak Tersiksa karena Gaji Kecil dan Sering “Dipalak” Teman
  • Tinggalkan Skripsi Gara-gara Urusan Asmara, Berujung DO dan Sakiti Ibu hingga Susah Cari Kerja
  • Nyesel Ikuti Perintah Ibu Kuliah Jurusan Guru, Setelah Lulus Jadi Susah Cari Kerja
  • Coba-coba Boker di Toilet Bus Patas, Niat Legakan Perut Malah Dibikin Waswas hingga Repot saat Cebok
  • Saya Resah Melihat Palembang ketika Budaya Bodoh Bernama Sound Horeg dan Organ Tunggal Dianggap Pesta Rakyat Seperti Lomba Perahu Bidar

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.