Kesalahan membuat alis nomor berapa yang sering kalian lakukan?
Alis adalah bingkai wajah. Begitulah yang dipercaya oleh banyak orang, khususnya mereka yang mencintai dunia tata rias. Anggapan ini jelas tidak berlebihan. Pasalnya, bentuk alis akan sangat memengaruhi ekspresi seseorang. Alis yang berbentuk menurun akan memberikan tampilan wajah sedih dan kuyu. Sebaliknya, alis yang lurus, tajam, dan terlalu naik di ujung akan menggambarkan rupa galak.
Saking pentingnya peran alis dalam menorehkan kesan pada wajah seseorang, jasa pembentukan alis pun menjamur di tengah masyarakat. Mulai dari threading alis yang cocok bagi mereka yang memiliki rambut alis lebat, hingga sulam alis yang sesuai bagi pemilik alis tipis dan berambut alis jarang. Cara lain yang lebih mudah, tidak terlalu menyakitkan, dan tentunya jauh lebih hemat adalah dengan menggambar alis sendiri saat mengaplikasikan makeup.
Alat yang digunakan untuk menggambar alis pun bervariasi. Mulai dari yang berbentuk pensil, gel, sampai powder. Sayangnya, masih banyak perempuan yang melakukan kesalahan membuat alis. Bukannya terlihat cantik, alis mata jadi terlihat aneh. Berikut beberapa kesalahan membuat alis yang kerap dilakukan.
#1 Tidak menyisir dan merapikan rambut alis terlebih dahulu
Kesalahan membuat alis yang pertama adalah tidak menyisir dan merapikan rambut alis terlebih dulu. Tahap awal ini sebenarnya cukup krusial mengingat helaian rambut alis yang kurang rapi bisa membuat alis tampak berantakan. Ketidakteraturan ini khususnya akan tampak jelas ketika hendak melakukan sesi foto.
Kalian bisa menyisir alis menggunakan spoolie atau sikat alis, baik yang berbentuk bundar seperti aplikator maskara maupun yang menyerupai sisir mini. Sedangkan merapikan alis bukan berarti mencukur habis rambut alis, ya, melainkan mencukur rambut yang berada di luar batas tersebut saja. Mencukur alis hingga botak justru dapat membuat tampilan akhir makeup jadi tidak natural dan terkesan dipaksakan.
#2 Malas membingkai alis
Kesalahan membuat alis selanjutnya yang kerap dilakukan perempuan adalah malas membingkai alis. Lantaran pengin cepat selesai karena diburu waktu, banyak perempuan yang melewatkan tahapan ini. Alih-alih membuat pola alis dengan pensil, kita biasanya langsung mengisi alis dengan alat yang dipunya. Hayo ngaku, siapa yang begini?
Kalau alis kita sudah disulam sih tidak masalah, Ladies. Tinggal menebalkan jejak sulamnya saja. Lha, tapi kalau alis kita belum ada bentuknya sama sekali bisa-bisa bikin alis kita tidak presisi. Misalnya ujung alis antara kanan dan kiri jadi tidak sama, atau bagian pangkal dan ujung lebarnya hampir sama. Waduh, kalau sudah begini sih waktu yang kita butuhkan untuk mengoreksi alis malah jadi lebih lama, kan?
Oleh karena itulah sebaiknya bingkai alis terlebih dulu dengan pensil alis kayu yang benar-benar runcing. Hindari menggunakan pensil putar untuk membuat bingkai lantaran ujung alis biasanya tidak akan berbentuk lancip sempurna. Setelah terlihat garis pola alis, baru isi alis dengan alat makeup apa pun dengan warna bergradasi di mana semakin ke pangkal, warnanya akan semakin pudar.
#3 Menggunakan stensil atau cetakan alis
Suatu alat sejatinya memang diciptakan guna mempermudah pekerjaan manusia. Namun, saat membuat alis, ada baiknya pendapat ini dipertimbangkan kembali. Alat cetak alis memang sudah banyak dijual di pasaran dan peminatnya cukup banyak. Namun, mengaplikasikan makeup alis dengan memanfaatkan cetakan atau stensil merupakan dosa besar yang tak termaafkan dalam dunia tata rias.
Alasannya, cetakan alis tersebut ibarat template yang sudah pasti guratan garisnya. Padahal bentuk wajah manusia itu berbeda antara satu dengan yang lain sehingga template alis tersebut tidak akan cocok ke setiap orang secara sama rata. Di samping itu, penggunaan cetakan alis cenderung membuat orang langsung mengisi alis sesuai pola stensil tanpa membingkainya. Akibatnya alis yang tergambar justru tampak kaku dan terlalu tebal sehingga akan mengingatkan kita pada alis Nohara Shinosuke alias Shinchan.
#4 Memilih warna yang kurang sesuai
Kesalahan membuat alis yang kerap dilakukan berikutnya adalah tidak memilih warna pensil alis sesuai warna rambut. Aturan dasar dalam makeup alis adalah menyamakan warna alis dengan warna rambut. Makanya kalau rambut kita dicat cokelat atau pirang, sebaiknya pilih warna pensil lais yang senada. Menggunakan warna yang kontras akan membuat kita seperti mengenakan wig atau rambut palsu.
Meski begitu, jangan pakai warna hitam walau warna rambut kita juga hitam, ya. Penggunaan warna hitam akan memberi kesan galak. Sebaliknya, pilih warna keabuan agar wajah jadi terlebihat lebih lembut. Warna alis hitam hanya diperkenankan dipakai saat upacara pernikahan dengan adat tradisional yang lumrahnya masih menaati pakem tertentu dalam tata rias pengantin.
#5 Terlalu mengikuti mode yang belum tentu cocok
Sebagaimana industri fesyen, industri kecantikan juga mengalami pasang surut tren termasuk dalam model alis. Kalau di era tahun 90-an dulu alis yang dianggap cantik adalah yang memiliki bentuk tipis dan menukik, maka di tahun 2000-an alis tebal, bold, dan sleek menjadi dambaan hampir semua orang. Baru beberapa tahun belakangan ini alis serat ala Thai Makeup yang menonjolkan helaian alami rambut alis menjadi patokan kecantikan, terutama di Asia Tenggara.
Meskipun definisi alis sempurna kadang dikendalikan oleh tren, kita juga perlu mengingat bahwa tidak semua tren cocok untuk semua orang sebagaimana halnya fesyen. Alis serat pantas bagi mereka yang secara natural memiliki rambut alis cukup lebat, tetapi tidak cocok bagi pemilik alis nyaris gundul. Begitu pula alis tebal tidak akan sesuai bagi empunya wajah kecil karena makeup alis akan sangat mendominasi wajah. Oleh karenanya, seperti apa pun model alis yang tengah naik daun, kita tetap kudu memperhatikan kesesuaian dengan bentuk dan karakter wajah.
Di antara kesalahan membuat alis di atas, nomor berapa yang masih sering kalian lakukan? Yuk, mulai sekarang berlatih membuat alis yang baik dan benar. Sebab, di masa yang masih mewajibkan pemakaian masker ini, bentuk alis kalian lah yang bakal dilihat orang pertama kali, bukan apa warna lipstik kalian hari ini.
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Menggunakan Maskara.