5 Kerja Sampingan yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa

5 Kerja Sampingan yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa (Unsplash.com)

5 Kerja Sampingan yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa (Unsplash.com)

Bagi yang punya semangat, kemauan, dan kemampuan mencari cuan bahkan sedari bangku perkuliahan, bagus! Pertahankan! Tidak semua mahasiswa punya itikad demikian, padahal ada banyak profesi yang bisa kita coba. Terlebih, seiring kemajuan zaman, banyak lowongan kerja sampingan yang strategis untuk mahasiswa.

Namun, ada beberapa kondisi yang membuat kerja sampingan tersebut sebaiknya dihindari oleh mahasiswa. Nah, mari, izinkan saya menjelaskannya.

#1 Driver ojol

Ojol atau ojek online bukan lagi barang asing di kota besar. Kemudahan dalam memesan, mengakses, dan biaya terjangkau membuat jasa ini jadi pilihan masyarakat. Oleh sebab itu, secara otomatis, kebutuhan akan tenaga kerja juga meningkat. Tidak sedikit mahasiswa yang mengambil pekerjaan ini. 

Namun, kerja sampingan sebagai driver ojol sebaiknya dihindari mahasiswa. Khususnya bagi mahasiswa tanpa skill berkendara mumpuni dengan jam kuliah yang terlalu mepet. Ingat, jarak tempuh orderan kadang tidak bisa diduga. Jangan sampai dapat orderan yang memerlukan waktu 30 menit perjalanan sementara 15 menit ke depan sudah masuk kelas kuliah.

#2 Guru bimbel

Kerja sampingan sebagai guru bimbel itu tidak bisa asal-asalan. Ada tanggung jawab yang lumayan besar untuk (setidaknya) mencerdaskan anak orang. Apabila memang bukan bidangnya, kerja sampingan ini sebaiknya dihindari.

Ingat, latar belakang anak masuk ke bimbel itu bermacam-macam. Ada yang tertinggal dalam konteks pelajaran, ada yang memang ambisius ingin jadi yang juara kelas, ada juga yang sekadar mengisi waktu luang supaya tidak terus-terusan main game online.

Mengajari anak yang tertinggal ini memang menyulitkan kalau kamu nggak menguasai bidangnya. Kita harus mencari metode yang berbeda dan tidak biasa supaya bisa diterima oleh si anak. Belum lagi jika si anak ini sudah malas pada dasarnya. Ini bakal menyulitkan kamu yang ternyata sebatas mencari kerja sampingan.

Beda kasus dengan anak ambisius yang pasti terlihat semangatnya ketika guru datang. Namun, kalau nggak menguasai bidangnya, kamu akan sering direpotkan oleh pertanyaan-pertanyaan khas anak pintar. Maklum, anak semacam ini pasti sudah khatam dengan materi-materi yang diajarkan gurunya di sekolah.

Oleh sebab itu, kerja sampingan sebagai guru bimbel memang tricky. Namun, kalau kamu menguasai bidangnya dan punya waktu luang, pekerjaan ini cukup menguntungkan.

#3 Barista, bagian dapur, pelayan kedai atau restoran

Sejauh yang saya perhatikan, banyak mahasiswa yang menjadikan profesi ini sebagai target kerja sampingan. Terlebih bagi mahasiswa yang suka nongki di kedai kopi atau tempat makan kekinian. Mereka merasa dekat dengan profesi tersebut.

Gaji bulanan atau mingguannya juga terbilang lumayan untuk mahasiswa, terlebih di kafe dan restoran yang namanya sudah besar. Namun, apabila niat mengambil kerja sampingan ini, kamu harus siap waktu dan tenaga. Membagi waktu part time sore sampai malam dan paginya kuliah itu berat, lho.

Belum lagi jika ada tugas atau praktikum, harus sangat teliti mengatur waktu dan mengurangi jam tidur. Selain teliti, kamu juga harus disiplin dan yang paling penting: tidak boleh sakit!

#4 Event Organizer

Ikut EO sebagai kerja sampingan memang menarik. Kalau kamu punya waktu, saya sarankan untuk sesekali mencobanya. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan 2 sampai 3 kali.

Ingat, sebuah acara itu persiapannya nggak cuma di hari H. Banyak rapat-rapat persiapan dengan waktu panjang, persiapan yang melelahkan, menangani ini dan itu, serta kegiatan-kegiatan sampingan yang cukup menyita waktu dan tenaga. Yah, ikut dalam kepanitiaan seperti ini memang menyenangkan. Kita bisa bertemu orang baru dan kemungkinan membuka peluang baru. 

Nah, buat mahasiswa yang menjadikan profesi ini sebagai target kerja sampingan, pertimbangkan juga soal kontra prestasi yang didapat. Apakah uang atau sekadar sertifikat, bahkan ada juga yang cuma “terima kasih”. Profesi ini perlu dihindari kalau nggak sesuai sama kebutuhanmu.

#5 Admin media sosial

Bagi yang mahir dan pro mengelola akun media sosial, kerja sampingan kayak gini bakal sangat cocok. Terlebih profesi ini bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. 

Namun, profesi ini perlu dihindari kalau kamu nggak bisa always on mengawal ponsel. Ingat, ada beberapa profesi admin yang menuntut kamu untuk ready di jam-jam malam. Kalau kamu nggak gercep karena nggak terbiasa begadang, lebih baik profesi ini dihindari.

Nah, akhir kata, semua profesi itu baik adanya. Kerja sampingan juga punya banyak sisi positif untuk mahasiswa. Namun, tidak semua cocok mengingat kebutuhan dan ketersediaan waktu masing-masing orang pasti berbeda. 

Kalau nggak cocok, sebaiknya jangan dipaksakan hanya karena butuh uang tambahan. Ingat, jangan sampai kuliahmu terbengkalai.

Penulis: Uli Aprilia Mukaromah

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Sebelum Memutuskan Kerja Part Time, Mahasiswa Harus Kritis Perkara Durasi Kerja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version