Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Driver Ojek Online Curhat Pernah Dicaci Maki Customer

Maria Monasias Nataliani oleh Maria Monasias Nataliani
18 Januari 2021
A A
Driver Ojek Online Curhat Pernah Dicaci Maki Customer Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Pagi itu, di depan saya seorang bapak paruh baya duduk menghadap saya. Di antara kami ada pembatas yang memang sekarang sedang marak ditemukan di berbagai fasilitas kesehatan. Meski begitu, nggak mengurangi kejelasan pandangan saya menangkap raut lelah si bapak. Beliau memakai kaus dan jaket yang saya nggak ingat betul seperti apa warnanya, seperti apa rupanya. Karena yang saya ingat dari hari pertemuan saya dengan bapak itu adalah curahan hatinya sebagai driver ojek online.

Momen itu saya alami saat sedang bekerja. Tak tersedia banyak waktu untuk berbincang lebih dalam dengan beliau. Sehingga mungkin yang akan saya tuliskan di sini terasa sepenggal-sepenggal. Atau tak terlalu lengkap dan tuntas.

Usai menulis resep untuk istri beliau yang punya penyakit diabetes dan hipertensi, beliau pun mulai menceritakan keluhan fisik yang dialaminya. Sederhana saja. Badan pegal-pegal habis kehujanan. Saya tanya beliau kerja apa. “Pengemudi ojek online,” jawab beliau. Selagi melanjutkan pekerjaan saya, beliau mulai setengah curhat.

“Sekarang apa-apa susah, Dok. Pandemi. Sampai kapan ya, Dok?”

Saya mengiakan sambil tersenyum, tanpa jawaban pasti. “Oh, iya. Bapak driver motor apa mobil, Pak?”

“Saya motor, Dok, wong nggak punya mobil. Motor saya jelek, Dok. Bukan motor keren yang dipakai anak muda zaman sekarang.”

Nyaris saja secara spontan saya sempat ingin bertanya apa motor si bapak, tapi cepat-cepat saya urungkan. Beliau pun melanjutkan bercerita.

“Saya pernah, Dok, kena komplain customer gara-gara motor saya jelek. Pernah sudah nganter sampai tempatnya, terus dikasih bintang cuma berapa itu, alasannya motor saya jelek. Pernah juga saya dicaci maki customer. Sekarang saya jarang antar orang lagi, Dok. Saya lebih pilih antar makanan.”

Hati saya mencelus mendengarnya. Untuk sepersekian detik saya bingung bagaimana menimpali curhatan beliau. “Syukurlah masih bisa jadi rezeki ya, Pak. Sekarang semua memang serba sulit, Pak.”

“Iya, Dok, sekarang saya mintanya cuma sehat.”

“Nggih, Pak,” saya pun menyodorkan kartu berobatnya yang telah selesai saya tulis. “Semoga rezeki bapak lancar, ya.”

“Amin, Dok. Sama sehat. Saya cuma berdoa itu saja. Masih bisa makan dan sehat.”

Beliau pun mengucapkan terima kasih, lalu undur diri. Punggung dan pundaknya yang pegal itu perlahan menghilang dari pandangan saya. Sesaat saya terhenyak. Membayangkan bekerja banting tulang dengan sepeda motor miliknya, fasilitas termewah satu-satunya yang beliau punya. Doanya supaya sehat itu terasa sederhana, tapi bagi saya sangat bermakna. Dengan menjadi sehat lah, beliau mampu bekerja dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak ada mimpi untuk hari esok, karena yang ada di kepala beliau sekarang adalah tekad mencukupi kebutuhan hari ini.

Kalau ingat bagaimana getir dan sedihnya beliau menyampaikan curhatannya, saya terkadang masih sering terenyuh. Masa sekarang sudah sulit, tak perlu saling mempersulit dengan mencaci. Tak perlu kita mengurangi apa yang sudah terbatas. Jika kita tak bisa membantu, setidaknya put your shoes on him. Kalau ada yang kurang, sampaikan komplain dengan bijak. Tak perlu sampai memutus rezeki orang dan menambah kesedihan. Kita tidak tahu perjuangan apa saja yang telah beliau lakukan untuk bisa bertahan hingga hari ini. Kita tidak tahu ada berapa anggota keluarga yang harus beliau hidupi. Kita tidak tahu beban-beban lain di kepalanya, pegal di pundaknya, lelah di sekujur tubuhnya di usianya yang tak lagi muda.

Selain beliau, selama menggunakan jasa ojek online, beberapa kali saya dicurhati. Tentang customer yang rewel, yang menyuruh si driver menunggu padahal customernya masih mandi, yang ketiduran tengah malam padahal pesan makanan, yang cancel pesanan di tengah-tengah perjalanan, bahkan ada customer yang menipu si driver padahal makanan sudah dibayar.

Banyak cerita yang menggambarkan “kita”, yang menunjukkan wajah-wajah kita sebenarnya. Satu kalimat dari artikel Mbak Eunike Kartini yang fenomenal itu berbunyi begini, “Pokoknya siapapun elo, attitude lo harus dijaga untuk siapa saja tanpa memandang usia atau profesi. Itu aja basic-nya.”

Bagi saya, momen curhat bapak ojek online itu memberi makna pada kalimat di atas. Kalau nggak bisa membantu dan mengurangi beban seseorang, sebaiknya nggak perlu pula menyusahkan.

Di doa malam, saya sisipkan, semoga Tuhan memberi beliau kaki yang kokoh dan punggung yang kuat.

“Motor jelek nggak apa-apa, Pak. Tuhan melihat hati.”

Sumber Gambar: Ekonomi.bisnis.com

BACA JUGA Rekomendasi Film Korea Selatan Terbaik Karya 3 Sutradara Perempuan dan tulisan Maria Monasias Nataliani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Januari 2021 oleh

Tags: Curhatandriver ojol
Maria Monasias Nataliani

Maria Monasias Nataliani

Harukist

ArtikelTerkait

5 Jenis Penumpang Ojol Red Flag di Mata para Driver, Bikin Istigfar Sepanjang Jalan

5 Jenis Penumpang Ojol Red Flag di Mata Driver, Bikin Istigfar Sepanjang Jalan

13 April 2024
Samsung A03S

Samsung A03S, Hape Entry Level yang Cocok untuk Admin Olshop dan Driver Ojol

16 September 2021
Menjadi Driver Ojol Adalah Jalan Ninjaku Hadapi Susahnya Cari Pekerjaan demi Wujudkan Mimpi

Menjadi Driver Ojol Adalah Jalan Ninjaku Hadapi Susahnya Cari Pekerjaan demi Wujudkan Mimpi

15 November 2024
Solo, Tempatnya Driver Ojol Ramah dan Sopan yang Susah Ditemui di Jakarta

Solo, Tempatnya Driver Ojol Ramah dan Sopan yang Susah Ditemui di Jakarta

2 Mei 2024
driver ojol Layanan GoFood Hanyalah Bentuk Kemalasan yang Menyamar terminal mojok.co

Kok Bisa sih Tega Ngasih Bintang Satu untuk Driver Ojol?

10 Januari 2020
Curhat Mahasiswa yang Nyambi Jadi Driver Ojol di Kota Malang (Unsplash)

Curhat Mahasiswa yang Nyambi Jadi Driver Ojol di Kota Malang

23 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

UNS, Kampus Terbaik di Solo yang Bikin Salah Paham (Unsplash) kampus di Solo

7 Keanehan Kampus di Solo: dari Logo yang Unik hingga Letak Kampus yang Nggak Sesuai Ekspektasi

9 Juli 2025
Customer Shopee Food yang Arogan seperti "Mas-mas Pelayaran" Memang Pantas Jadi Musuh Bersama Mojok.co

Customer Shopee Food yang Arogan seperti “Mas-mas Pelayaran” Memang Pantas Jadi Musuh Bersama

5 Juli 2025
Warga Jember Sebenarnya Nggak Butuh Bupati yang Ngantor di Desa, Warga Cuma Butuh Jalan Nggak Rusak!

Warga Jember Sebenarnya Nggak Butuh Bupati yang Ngantor di Desa, Warga Cuma Butuh Jalan Nggak Rusak!

6 Juli 2025
Kasta Tertinggi Onde-Onde Mojokerto yang Pantas Dijadikan Oleh-oleh Mojok.co

Kasta Tertinggi Onde-Onde Mojokerto yang Pantas Dijadikan Oleh-oleh

8 Juli 2025
Mulai dari Nama Besar Hingga Banyaknya Pendengar di Platform Digital, Inilah Alasan Mengapa Band Bisa Punya Rate Harga yang Mahal  

Mulai dari Nama Besar Hingga Banyaknya Pendengar di Platform Digital, Inilah Alasan Mengapa Band Bisa Punya Rate Harga yang Mahal  

6 Juli 2025
Menebak Sampo yang Dipakai Karakter Serial Upin Ipin: Si Kembar Pakai Sampo Lidah Buaya, Ehsan Pakai Sampo Organik yang Mahal

Menebak Sampo yang Dipakai Karakter Serial Upin Ipin: Si Kembar Pakai Sampo Lidah Buaya, Ehsan Pakai Sampo Organik yang Mahal

9 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Smartfren Luncurkan “Sarah”: Asisten Virtual AI yang Siap Layani Pelanggan 24 Jam Setiap Hari, Bukan Sekadar Chatbot
  • Bahu-membahu Dampingi UMKM Jawa Tengah agar Tembus Pasar Internasional
  • Festival Literasi Jogja 2025 Ajak Masyarakat Berpikir Aras Tinggi di Tengah Tantangan Literasi Indonesia di Tingkat Dunia
  • Peliknya Program KKN Kebangsaan yang Dianggap Nggak Memberikan Solusi, Malah bikin Beban untuk Warga
  • Kasus Kaca Kereta Api Dilempar Batu Adalah Pertanda Orang Indonesia Memang Belum Siap (dan Nggak Pantas) Dapat Hal-hal yang Baik
  • Riset Kampus di Indonesia Cuma Jadi Sampah Ilmiah, Alarm Serius buat Binus hingga Unair yang Masuk Daftar Red Flag

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.