Banyak hal mengejutkan di UNS ~
Setiap kampus punya keunikan sendiri yang kadang bikin mahasiswanya berpikir, “Ah, pasti di kampus lain juga begini.” Ternyata, nggak selalu lho. Yang di kampus A dianggap wajar, bisa jadi aneh bin ajaib bagi mahasiswa kampus B.
Nah, Universitas Sebelas Maret (UNS) juga punya banyak hal yang tampak normal bagi warganya. Tapi, coba ceritakan ke mahasiswa kampus lain, dijamin mereka bakal cengo sambil bilang, “Hah, serius kamu?” Ini dia lima hal yang lumrah di UNS, tapi bikin mahasiswa kampus lain melongo.
#1 Bus Kampus UNS yang lebih cocok disebut mitologi ketimbang fasilitas
Di kampus tetangga seperti Unnes atau Undip, shuttle bus jalan teratur kayak TransJakarta. Ada jadwal, ada kepastian, mahasiswa tinggal tunggu di halte. Di UNS? Bus kampus itu lebih mirip legenda urban.
Secara resmi, bus kampus UNS ada dan beroperasi setiap Senin-Jumat. Halte juga tersebar di delapan titik, dari UNS Inn sampai Agrobudaya. Tapi, kenyataannya? Mahasiswa semester lama lebih sering lihat hantu daripada lihat bus kampus lewat.
Bus kampus memang ada, tapi terparkir rapi di garasi. Kebanyakan cuma nganggur daripada beroperasi, entah apa alasannya. Kalau pun jalan, biasanya cuma buat antar-jemput penghuni asrama atau muncul dadakan pas Hari Bebas Emisi.
Makanya, mahasiswa UNS lebih percaya pada sepeda gratis atau motor pribadi. Bus kampus? Itu cuma mitos yang disebutkan pas PKKMB buat maba biar keliatan keren.
#2 Ada kampus cabang di Madiun dan Kebumen
Jangan langsung mengira semua mahasiswa UNS itu pasti kuliah di kampus Kentingan, Solo. Bisa jadi, mereka kuliah di Pabelan, Madiun, atau bahkan Kebumen.
Asal tahu saja, UNS punya delapan kampus cabang yang tersebar di berbagai lokasi, diantaranya Ngoresan, Jebres, Mesen, Manahan, Kleco, Pabelan, Madiun, dan Kebumen. Bayangkan, UNS sampai punya cabang di luar Surakarta. Ini kayak franchise warung kopi, tapi versi kampus.
Tapi jangan salah, nasib mahasiswa kampus cabang dan kampus pusat itu beda jauh. Mahasiswa kampus cabang sering telat dapat info penting. Misalnya, pengumuman beasiswa baru nyampe sehari sebelum deadline. Alhasil, mahasiswa kewalahan ngurus berkas dan akhirnya batal daftar.
Dari segi fasilitas juga? Kampus pusat Kentingan udah megah dengan gedung-gedung baru, laboratorium lengkap, dan kantin luas. Sementara kampus cabang? Seadanya. Gedung lama, kantin sempit, bahkan beberapa masih beralaskan paving berlumut yang bikin deg-degan kalau hujan.
Jadi, kalau dengar ada yang kuliah di UNS, tanya dulu, “UNS yang mana?”
#3 Hari bebas emisi yang bikin motor harus nginep di luar kampus
Kampus lain mungkin punya car free day sesekali. Tapi, UNS? Punya Hari Bebas Emisi yang rutin tiap Jumat minggu pertama setiap bulan. Dan, ini bukan main-main. Motor dan mobil berbahan bakar fosil dilarang keras masuk area kampus mulai pukul 06.00 sampai 17.00 WIB.
Kalau tetap nekat bawa motor? Siap-siap parkir jauh di area LPPM, SPMB, atau stadion. Terus jalan kaki atau naik sepeda gratis kampus ke fakultas masing-masing. Capek? Ya begitulah harga menjadi bagian dari kampus green.
Awalnya program ini cuma sebulan sekali. Tapi karena UNS ambisius, sempat ditambah jadi dua kali sebulan. Mahasiswa langsung heboh di kolom komentar Instagram @uns.official. Ada yang pro, tapi banyak juga yang kontra dengan berbagai kritik dan sarkasme.
Yang bikin lucu, Hari Bebas Emisi ini kan katanya buat kurangi emisi. Tapi motor cuma pindah parkir di luar kampus, asapnya tetap kemana-mana. Kayak ada yang bilang, “Emangnya di atas sana ada satpam buat penghalang asap motor biar nggak masuk kampus?”
Untuk kampus lain yang belum pernah merasakan jalan kaki 500 meter cuma buat ke kantin? Welcome to UNS Hari Bebas Emisi.
#4 Musim gugur ala UNS, bunga angsana berguguran seperti di film drama Korea
Kalau di Eropa ada musim gugur dengan daun-daun maple yang berguguran, UNS punya musim gugur versi tropis dengan bunga angsana berguguran. Setiap Oktober-November, jalanan kampus UNS dipenuhi lautan bunga kuning cantik dari pohon angsana yang berguguran.
Pemandangan ini jadi momen paling ditunggu-tunggu mahasiswa UNS. Sepanjang jalan Fakultas Teknik, FEB, FISIP, FH, sampai area Danau UNS semuanya berubah jadi spot foto estetik. Mahasiswa, dosen, bahkan karyawan sampai rela datang pagi-pagi buat hunting foto sebelum bunga dibersihkan petugas.
Bunga angsana ini cuma bertahan sehari dari mekar sampai gugur. Itu mengapa, waktu terbaik buat foto adalah pagi hari atau sore hari sebelum layu. Vibes-nya mirip seperti di Jepang saat musim sakura, tapi versi UNS lebih humble, lebih kuning, dan lebih bikin Instagram story penuh.
Mahasiswa kampus lain yang belum pernah lihat? Pasti menganggap ini cuma editan atau filter. Padahal nyata, dan gratis, dan setiap tahun datang dengan setia.
#5 Punya 6 tempat ibadah untuk semua agama
Hal terakhir yang jarang banget ditemui di kampus lain adalah UNS punya enam tempat ibadah lengkap untuk semua agama di Indonesia. Di sana ada masjid Nurul Huda untuk Islam, Gereja Katolik, Gereja Protestan, Pura Bhuana Agung Saraswati, Vihara Bodhisasana, dan Klenteng Sinar Kebajikan.
Kebanyakan kampus paling cuma punya masjid dan gereja. Tapi UNS? Lengkap. Keenam tempat ibadah ini letaknya berdekatan dalam satu kompleks, jadi mahasiswa dari berbagai agama bisa beribadah dengan nyaman tanpa harus keluar kampus. Ini cerminan nilai toleransi yang diterapkan UNS secara nyata, bukan cuma jargon.
Nah, itulah lima hal lumrah di UNS yang bikin mahasiswa kampus lain melongo. Kalau di kampusmu ada keunikan serupa atau bahkan lebih aneh, pasti juga jadi cerita menarik buat dibanggakan atau ditertawakan pas lulus nanti. Sebab, nilai A atau B bisa cepat terlupakan. Tapi, pengalaman absurd, unik, dan membekas di kampus? Itu yang bakal jadi bahan cerita berulang-ulang sampai tua nanti.
Penulis: Alifia Putri Nur Rochmah
Editor: Kenia IntanÂ
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















