UMR kecil, klitih, dan tanah mahal, saya rasa itu adalah tiga besar keluhan warga yang tinggal maupun OTW tinggal di Jogja. Memang benar itu fakta yang nggak bisa dimungkiri. Jadi, saya juga nggak akan menyangkalnya.
Meski demikian, kalau melihat dari sisi lebih luas, saya malah menganggap Jogja sebagai tempat yang paling layak ditinggali untuk jangka panjang. Ada lima alasannya.
Daftar Isi
#1 Fakta harga tanah di Jogja
Banyak orang bilang harga tanah di Jogja mahal. Memang bener. Nggak salah. Tanah Jogja itu mahal, pakai banget. Tapi, khususnya di pusat kota. Kalau Jogja agak minggir nggak mahal-mahal amat, kok. Mau harga berapa? Kalau 2-3 jutaan ada banyak tuh di daerah agak pinggiran. Agak pinggiran lho ya, nggak jauh-jauh banget sama kota.
Masih kemahalan? Tenang, ada juga yang satu jutaan. Seperti sekitar daerah Gamping. Kebetulan saya dan istri 1,5 tahun ini tinggal di Balecatur, Gamping. Tanah di sini pasarannya sekitar sejutaan. Masih murah, kan?
Selain itu daerah sini masih cukup ramai. Indomaret dan bestienya, Alfamart, nggak cuma satu dua biji, RS besar ada seperti PKU Gamping, toserba juga ada WS, kampus pun ada kayak UMY sama Mercu Buana. Jadi, meski agak jauh—sekitar 30 menitan dari pusat kota—masih sangat layak ditinggali.
Bukankah harga tanah sejutaan adalah harga yang bisa dikatakan rata-rata di setiap kota? Dan harga tanah sejutaan di Jogja masih ada. Jadi, fakta harga tanah Jogja mahal itu memang bener, tapi nggak semuanya.
#2 Bisnis dan ekonomi
Potensi Jogja adalah pendidikan dan wisata. Sehingga rugi rasanya nggak nyemplung minimal di salah satu dari dua bidang tersebut. Anda akan semakin menderita dan ngelus dada kalau cuma fokus UMR-nya.
Sejak 2019, saya dan istri memiliki bisnis jasa psikologi. Layanan seperti konseling, seminar, hingga workshop psikologi bisa dikatakan oke. Alhamdulillah. Saat pandemi menyerang, bisnis offline seperti mati suri. Namun, karena Jogja merupakan kota pendidikan, kelas online pun tetap ramai. Meski online, 60-70% peserta kebanyakan masih didominasi mahasiswa Jogja. Sisanya baru kota lain.
Artinya apa? Artinya minat belajar dan berkembang mahasiswa-mahasiswa di sini sangat besar.
Bagi Anda yang ingin tinggal jangka panjang di Jogja, meski Anda PNS atau pekerja swasta, mempertimbangkan bisnis dalam bidang pendidikan dan wisata bisa membuat Anda makin hidup sejahtera dan betah di Jogja.
#3 Jogja Kota Pelajar, pendidikan anak terjamin di sini
Jogja Kota Pelajar. Julukan tersebut sudah tersemat dari dulu sampai sekarang. Meski ada beberapa orang ngomong kalau Bandung atau kota lain lebih layak menyandang julukan Kota Pelajar, fakta bahwa Jogja punya beberapa kampus negeri dan puluhan kampus swasta adalah realita yang tak terbantahkan.
Coba bayangkan jika Anda yang bukan orang asli Jogja memutuskan membeli rumah di sini. Bayangkan dulu apa saja benefitnya. Pasti banyak. Seperti banyaknya sekolah berkualitas dari jenjang TK-kuliah. Lengkap. Bahkan untuk SMA, ada beberapa SMA yang langganan meluluskan siswanya masuk universitas negeri di Jogja. Sampai muncul guyonan lolos negeri karena zonasi. Hihihi.
Dan ketika Anda punya anak yang akan masuk kuliah, Anda cukup fokus pada SPP kuliah anak Anda. Anda nggak perlu repot-repot mikirin biaya kos dan uang makan bulanan anak. Pasti lebih hemat, kan? Berlaku kelipatan jumlah anak Anda, lho. Hihihi.
Ya memang nggak ada jaminan anak Anda pasti kuliah di Jogja sekalipun Anda menetap di sini. Tapi, paling nggak 80-90% peluangnya anak Anda kuliah di sini. Secara pilihan kampus negeri ada beberapa, kalau misal nggak masuk universitas negeri pun, puluhan kampus swasta siap menampung. Aman.
#4 Wisata di Jogja banyak, healing bisa kapan saja
Mau gunung? Ada. Pengin ke pantai? Banyak. Candi? Wah, melimpah ruah. Jogja adalah salah satu kota yang wisatanya paling lengkap. Bayangin saja tiap minggu Anda bisa menjajal satu di antara ratusan destinasi wisata di sini.
Percuma kan tinggal di kota besar lain, finansial oke, tapi healing-nya perlu ke Jogja dulu. Perlu bayar tiket transportasi, hotel, belum lagi beliin oleh-oleh buat temen kerja dan tetangga untuk menjaga reputasi. Hehehe.
Kalau Anda sudah menjadi warga Jogja, nggak perlu mikirin wisata ke mana dan bujet berapa. Tinggal tunjuk saja dan gas. Murah meriah, healing nyata, stres pun mereda.
#5 Nggak ribut soal politik
Provinsi sekaligus kota apa satu-satunya di Indonesia yang warganya nggak perlu repot-repot mikirin pilgub? Jelas the one and only, DIY. Masyarakat nggak perlu repot-repot bikin kubu ini lah, kubu itu lah, buat mendukung calon gubernurnya. Nggak perlu ribut-ribut sama temen atau keluarga karena beda pilihan. Dan pastinya nggak perlu gegeran mikiran serangan fajar cagub.
Bagi saya, hal ini privilese, lho. Cukup satu pintu, simple, dan efisien.
Gimana? Sekarang sudah sadar kan kalau Jogja memang tempat paling layak untuk ditinggali sampai pensiun nanti? Menurut Anda gimana?
Penulis: Jelang Hardika
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.