Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

4 Rekomendasi Aplikasi Baca Fan Fiction

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
27 Desember 2020
A A
fan fiction situs baca mojok

fan fiction situs baca mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Menjadi seorang fan atau penggemar dari sebuah film, buku, atau figur publik adalah keputusan hidup dan aktivitas yang paling membahagiakan. Ada banyak hal yang dapat kita apresiasi dari kegemaran terhadap idola, termasuk dengan fiksi penggemar atau fan fiction.

Fan fiction adalah salah satu cara menunjukkan rasa cinta sekaligus menelurkan kreativitas kita lewat rangkaian kata. Membayangkan karakter idola berada dalam sebuah dunia yang kita ciptakan dan memfantasikan mereka dengan sifat, situasi, dan fisik yang kita bangun atas kuasa kita sendiri.

Selain mengabdikan diri sebagai penulis fiksi penggemar, saya juga gemar membaca karya-karya penulis lain. Beberapa tahun mondar-mandir di beberapa situs penyedia karya fiksi penggemar, saya menemukan adanya banyak perbedaan, baik dari fitur hingga kultur. Ini dia beberapa perpustakaan fiksi penggemar yang paling sering saya sambangi.

WordPress

Sebelum aplikasi yang memudahkan kita untuk memublikasikan karya secara mandiri mulai naik daun, WordPress adalah tempat paling enak buat duduk bersila dan menggulir layar HP buat membaca fan fiction. Saya sering main ke sini sekitar tahun 2013. WordPress khusus didedikasikan untuk suatu fandom tertentu. Biasanya, tiap fandom punya alamat WordPress mereka sendiri, misalnya penggemar EXO dan BTS punya situs fan fiction WordPress mereka sendiri.

Saya dulu memilih buat sering mampir ke WordPress karena cerita-ceritanya yang “aman”. Tulisan-tulisan di sini sistemnya mirip dengan Terminal Mojok. Penulis mengirimkan karyanya lewat halaman tertentu atau email admin, lalu admin akan menyeleksi dan menayangkan karya yang dianggap layak. Lantaran sudah dipilah sebelumnya, mayoritas tulisan di WordPress sudah bagus. Minimal tulisannya sesuai kaidah EBI dan pakai bahasa baku gitu.

Di WordPress, penulis juga harus menyertakan cover lengkap dengan panjang tulisan, genre, rating, dan summary di bagian awal. Ini wajib dilakukan biar pembaca bisa mengetahui cerita yang dibaca akan seperti apa nantinya.

Tapi, di WordPress banyak ketentuan yang ketat buat para penulis. Ada banyak batasan, misalnya rating cerita nggak boleh NC (No Children) atau 19+ ke atas. Ini nih yang bikin cerita monoton karena penulis nggak bisa mengeksplor genre yang lebih luas karena takutnya nanti berimbas pada rating cerita. Di WordPress, ada kecenderungan penulis yang aktif cuma itu-itu saja. Kalau mau jadi penulis, beberapa situs menganjurkan agar jadi anggota dulu.

Wattpad

Agaknya semua umat kenal deh sama aplikasi berlogo oranye ini. Saya pun paling lama stay di Wattpad, tapi saya angkat kaki setahun yang lalu.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Akun Affiliate yang Jualan Numpang Tragedi Itu Biadab, dan Semoga Nggak Laku!

Wattpad semakin lama semakin kapitalis dengan banyaknya iklan dan sistem perkoinan. Dulu aplikasi Wattpad itu kayak ubin masjid, nyaman dan bikin pengin tinggal lebih lama. Baca cerita apa pun bebas dan nggak ada eksklusivitas bagi yang punya koin saja. Penulis dan pembaca pun sangat ramah dan saling dukung. Dulu saya sampai takut kecanduan Wattpad gara-gara semua kenyamanan ini.

Fitur yang dipunyai Wattpad pun sebenarnya cukup lengkap dan enak. Cerita bisa kita simpan untuk dibaca secara offline. Komentar pun bisa diberikan pada paragraf tertentu secara khusus. Penulis juga bisa menambahkan tagar yang memudahkan pembaca untuk mencari cerita yang sesuai dengan keinginannya.

Sayangnya Wattpad sudah berubah, kawan. Kualitas cerita, berdasarkan pengamatan saya, semakin menurun dengan alur monoton dan klise. Banyak pula bertebaran konten porno tanpa seni. Wattpad juga punya hukum bahwa banyaknya views nggak menjamin kualitas cerita. Tapi, Wattpad itu memang kayak Jogja, ngangeni. Walaupun sudah lama hiatus, ada rasa pengin menyambanginya lagi suatu saat.

Archive Of Our Own (AO3)

Bertemu AO3 itu bagaikan ketemu jodoh. Dengan perkenalan yang singkat, saya bisa langsung jatuh hati. Mayoritas karya-karya di AO3 adalah yang paling berani dan inovatif dengan konflik setajam silet. Variasi tulisannya nggak monoton macam WordPress atau sembarang porno seperti Wattpad. Pairing-nya pun kadang ngga terbayangkan alias antimainstream. Di sini bebas banget, mau memasangkan karakter orang dengan tumbuhan, benda dengan benda, semua bisa.

Cerita di AO3 pun bisa diunduh, jadi pembaca bisa menghemat kuota dan mengulang-ulang cerita favoritnya. Trik ini saya pakai buat belajar bahasa Inggris dengan highlight kata-kata yang asing bagi saya dan akan saya pelajari arti sekaligus konteks penggunaannya. Sejauh ini pun saya belum pernah menemukan iklan yang mengganggu selama menggunakan AO3.

Minusnya dari AO3 ini adalah tampilan yang cenderung nggak menarik karena satu halaman full dengan tulisan, nggak ada cover cerita atau gambar yang bisa ditambahkan penulis di setiap bagian tulisannya. Padahal cover dan gambar ini cukup penting buat membantu pembaca membayangkan narasi dari penulis.

Twitter

Twitter sejatinya adalah media sosial, tapi beberapa saat belakangan ini banyak pengguna yang menjadikan Twitter sebagai tempat menyalurkan ide kreativitas mereka lewat fan fiction. Di Twitter, mereka menyebutnya alternate universe atau AU. Sementara di WordPress dan dunia fiksi penggemar secara umum, AU dikategorikan sebagai genre tulisan. Tapi, ya sudahlah.

Menggunakan Twitter sebagai media publikasi menurut saya berbeda dari peran masing-masing. Kalau dari segi penulis, karya kita bakal lebih gampang dilirik orang. Tapi, dari segi pembaca, saya tidak menyarankan Twitter sebagai tempat membaca karya karena basis FF atau AU di Twitter itu gambar. Selain boros kuota dan tenaga, kita jadi lebih capek.

Kita harus bookmark atau retweet secara manual untuk menandai bagian terakhir dari cerita yang kita baca. Beda sama Wattpad dan AO3 yang dapat menyimpan secara otomatis. Dan di Twitter, kita akan lebih rawan kena spoiler, apalagi jika kita ikut membaca AU yang lapaknya ramai.

Saya pernah mengalami hal tragis gara-gara AU yang sedang saya baca ternyata banyak diminati oleh orang lain juga. Satu timeline membahas akhir cerita dari AU tersebut dan jadilah trend. Ini malah bikin saya males lanjut karena sudah tahu ending-nya, padahal saya masih baca bagian awal, huhuhu.

Sebenarnya masih ada situs lain kayak FFN, AsianFanfics, dll, tapi saya ngga sering mampir ke sana. Saya sudah kadung jatuh cinta sama AO3. Kalau kalian paling suka yang mana?

BACA JUGA Tips Belajar Bahasa Korea Budget Minim dan Anti Stres dan tulisan Noor Annisa Falachul Firdausi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Desember 2020 oleh

Tags: fan fictionTwitterwattpad
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

Kasta Media Sosial Itu Semu, Berhenti Berdebat Soal Siapa yang Paling Asyik terminal mojok.co TikTok alay Twitter darkjokes

Facebook dan 3 Stigma yang Dilekatkan kepada Anak Muda yang Masih Menggunakannya

30 Juni 2020
julid

Julid Online: Maraknya Auto Base Twitter yang Mewadahi Julid Together

7 Oktober 2019
Susu Kotak Diberi Label Punya Mamah di Twitter Apa Salahnya Seorang Ibu Punya Keinginan?

Perkara Susu Kotak Diberi Label “Punya Mamah” di Twitter, Apa Salahnya Seorang Ibu Punya Keinginan?

28 Maret 2023
Revina VT dan Pendapat Influencer yang Sebaiknya Kita Abaikan body positivity fat acceptance terminal mojok.co

Revina VT dan Pendapat Influencer yang Sebaiknya Kita Abaikan

4 September 2020
Hilangnya Fitur Story Twitter alias Fleet Merupakan Kabar yang Menggembirakan terminal mojok

Hilangnya Fleet Membuat Saya sebagai Pengguna Setia Twitter Wajib Merasa Bahagia

5 Agustus 2021
Koch justin netizen indonesia @txtdaricoachy ted lasso coach justin pendapat opini assist mojok

Ngomongin tentang Coach Justin bareng Akun @txtdaricoachy

9 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.