Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Hal Nggak Menyenangkan di Malang yang Bikin Wisatawan Kapok Datang

Iqbal AR oleh Iqbal AR
5 November 2025
A A
4 Hal Nggak Menyenangkan di Malang yang Bikin Wisatawan Kapok Datang

4 Hal Nggak Menyenangkan di Malang yang Bikin Wisatawan Kapok Datang (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau sudah memasuki akhir pekan atau musim liburan, Malang sudah dipastikan akan ramai dikunjungi wisatawan. Maklum, Malang memang sudah lama terkenal menjadi tujuan berwisata. Banyak orang yang sampai menjadikan Malang (dan sekitarnya) tujuan wisata atau liburan yang rutin. Maka pemandangan jalan penuh kendaraan adalah hal yang mutlak terjadi.

Malang memang jadi kota favorit untuk liburan. Perpaduan hawa yang sejuk, pilihan destinasi wisata yang banyak, serta harga yang cukup terjangkau jadi alasan mengapa banyak orang yang memilih berlibur ke Malang. Bahkan banyak dari mereka yang sudah berencana tinggal di sini nanti. Mungkin mereka berpikir buat liburan aja enak, apalagi buat ditinggali. Mereka nggak tahu aja kalau kenyataannya nggak begitu.

Namun, terlepas dari banyak orang yang menjadikan Malang sebagai tempat favorit untuk liburan, ada juga orang-orang yang sudah kapok berkunjung ke Malang untuk berwisata. Mereka merasa kapok ke Malang karena biasanya punya trauma tersendiri, pernah mengalami hal-hal yang nggak mengenakkan. Seperti beberapa hal di bawah ini.

#1 Malang macet dan potensi banjir di musim hujan

Macet masih jadi salah satu masalah terbesar di Malang. Bahkan di hari biasa, bukan hari liburan, Malang kadang masih macet. Makin hari masalah macet ini entah mengapa makin semrawut. Ini diperparah (atau malah justru disebabkan?) oleh tata kota yang jelek. Sekarang bayangkan, gimana macetnya Malang kalau weekend atau musim liburan? Menjijikkan banget macetnya.

Melihat dan merasakan kemacetan di sini tentu bikin wisatawan pusing. Para wisatawan yang niatnya pengin menyegarkan pikiran dengan liburan ke Malang, malah menjumpai kemacetan yang justru bikin kepala makin mumet. Nggak heran kalau banyak orang yang kapok berkunjung ke Malang dengan alasan macet.

Tambah lagi jelang akhir tahun seperti sekarang, di musim hujan, macet bukan satu-satunya masalah. Ada masalah lain yang bikin wisatawan makin kapok berkunjung ke sini. Ya, banjir. Malang, macet, dan banjir itu sudah satu tarikan napas. Sekarang bayangkan kalian berkunjung ke sini untuk liburan akhir tahun, lalu kalian mendapati kemacetan yang parah dan banjir. Kalian pasti kapok, kan, berkunjung ke sini?

#2 Parkir liar dan berantakannya sistem parkir di Malang

Selain macet dan banjir, parkir juga masih menjadi momok di Malang. Masalah parkir, baik tentang parkir liar atau sistem parkir yang berantakan, sudah miliaran kali disinggung. Tapi entah mengapa, pemerintah daerah kayak nggak menggubris, nggak menganggap ini sebagai hal yang serius. Bahkan masalah parkir ini malah kayak “dipelihara” oleh mereka.

Masalah parkir ini nggak hanya meresahkan warlok, para wisatawan juga resah dengan masalah parkir. Di beberapa tempat wisata (terutama wisata kota) di Malang, cari tempat parkir memang agak tricky. Apalagi kalau musim liburan, lebih susah lagi.

Baca Juga:

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mau parkir di tempat yang resmi tapi sudah penuh (dan kapasitasnya nggak banyak). Mau parkir di tempat parkir liar nantinya digetok harga mahal dan takut apes kena tilang. Kayak bingung, serba salah aja gitu. Siapa coba yang nggak capek menghadapi situasi kayak gini? Jelas bikin capek, bikin kapok.

#3 Kena getok harga, baik ketika beli makan atau oleh-oleh

Kalau masalah ini memang sering terjadi di daerah lain yang terkenal dengan wisatanya. Kayak sudah jadi rahasia umum aja. Dan wisatawan pasti sudah tahu (atau setidaknya sudah pernah merasakan) soal getok harga ini. Di Malang, kejadian kayak gini udah sering banget terjadi. Baik itu di tempat makan, pasar wisata, atau bahkan tempat sentra oleh-oleh.

Ada banyak cerita wisatawan yang kena getok harga ketika berkunjung ke Malang. Biasanya kejadian ini terjadi ketika mereka beli makan atau beli oleh-oleh di dekat tempat wisata, yang harganya nggak ditampilkan di depan. Let’s say, harga makanan normalnya 20 ribu. Berhubung yang beli wisatawan, mereka kena harga 30 ribu bahkan lebih. Makanan sudah telanjur dimakan, mau nggak mau ya harus dibayar.

Hal yang sama terjadi ketika beli oleh-oleh. Bahkan yang lebih parah, mereka kerap kena semacam “scam” oleh-oleh. Saya pernah nulis soal ini, soal gimana oleh-oleh (biasanya keripik buah) yang isinya kebanyakan angin alias isinya sedikit banget. Kalian bisa baca tulisan itu, dan nggak heran kalau banyak wisatawan kapok ke Malang.

#4 Pungli dan gangguan preman

Ini adalah alasan mengapa saya selalu mangkel ketika ada yang bilang bahwa Malang itu santai. Nggak. Malang itu masalahnya banyak, dan itu nggak ada santai-santainya. Dalam konteks wisatawan misalnya, Malang masih bermasalah dengan pungli. Kalian bisa cari beritanya, ada banyak wisatawan yang jadi korban pungli ketika mendatangi tempat-tempat wisata di sini. Dan masalah ini, masih terjadi sampai sekarang.

Nah, perkara pungli ini berkaitan juga dengan preman yang meresahkan. Ada beberapa (bahkan cukup banyak) tempat wisata yang daerah di sekitarnya “dikuasai” oleh preman. Dan tempat-tempat tersebut, biasanya kerap terjadi pungli. Kalau kita menolak dan melawan pungli, sudah pasti preman akan turun tangan, mengganggu dan mengancam kita. Ini yang bikin wisatawan kapok pergi ke Malang.

Sekarang bayangkan, wisatawan ini sudah kena macet dan banjir, cari parkir susah, kena getok harga, masih kena pungli dan diganggu preman pula. Siapa yang nggak kapok, coba? Makanya saya cuma bisa berharap pemerintah jangan ndelahom aja. Segera turun tangan, dan masalah-masalah ini segera dirampungkan, lah. Biar sama-sama enak gitu lho.

Penulis: Iqbal AR
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Hal Menarik di Malang yang Bikin Betah Nggak Mau Pulang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 November 2025 oleh

Tags: banjir kota malangKabupaten Malangkota malangMalangoleh-oleh malangparkir malangwisata malangwisata malang raya
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

3 Hal tentang Kota Malang yang Sering Disalahpahami dan Perlu Diluruskan Terminal Mojok

3 Hal Terkait Kota Malang yang Perlu Diluruskan

22 Juni 2022
Bahasa Mahasiswa Plat AG yang Bikin Orang Malang Bingung Sekaligus Ketawa

Bahasa Mahasiswa Plat AG yang Bikin Orang Malang Bingung Sekaligus Ketawa

7 November 2023
4 Hal Nggak Enaknya Menjadi Mahasiswa Universitas Brawijaya

4 Hal Nggak Enaknya Menjadi Mahasiswa Universitas Brawijaya

7 Januari 2022
Coba Tanya 3 Kata Lucu ke Orang Malang, Pasti Jawabannya Adalah Jembatan Suhat Banjir

Malang dan Ambisi yang Tersesat: Kampus kok Langganan Banjir, Tata Kotanya Bagaimana, sih?!

8 Januari 2025
5 Tempat di Malang yang Bikin Mahasiswa Alumni Bernostalgia Terminal Mojok

5 Tempat di Malang yang Bikin Mahasiswa Alumni Bernostalgia

7 Agustus 2022
Revitalisasi Tugu Malang, Satu Lagi Tempat di Malang yang (Dipaksa) Mirip Malioboro

Tugu Malang, Satu Lagi Tempat di Malang yang (Dipaksa) Mirip Malioboro

21 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.