Tips ini berangkat dari saya yang terlahir sebagai anak terakhir nan imbas-imbis dan tidak tahu-menahu mengenai cara mengarungi samudera kehidupan. Selain tidak mengetahui keterampilan umum seperti menanak nasi, dahulu kala saya juga tidak mengetahui bahwa memilih snack atau jajan-jajan untuk hajatan ini ada aturan mainnya.
Pada mulanya, saya mengira bahwa makanan apa pun asalkan enak dan belum basi bisa dijadikan pilihan snack untuk berbagai hajatan. Ternyata saya salah. Urusan pilih-memillih snack ini tidak semudah kelihatannya.
Perkara snack untuk hajatan, ada 4 elemen penting layaknya di film Avatar: The Legend of Aang. Kalau di Avatar, hilangnya satu dari keempat elemen air, api, tanah, dan udara bisa merusak keseimbangan dunia, begitu pula dalam urusan memilih snack hajatan.
Bayangkan saja ketika sedang syahdu-syahdunya mengadakan pengajian, lalu ada simbah-simbah yang nyeletuk, “Lomboke ndi yo iki kok ra ono?” (Cabenya mana ya, kok nggak ada?) Wah, ambyar sudah. Belum lagi kalau ada air mineral, tapi tidak ada sedotannya. Mbah-mbah yang sudah tidak punya gigi ini bisa-bisa kerepotan untuk mencoblos air mineral gelas miliknya.
Nah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ketika sedang mengadakan hajatan, marilah kita memperhatikan keempat aspek penting yang harus ada ketika memilih snack.
#1 Makanan yang manis-manis
Tentu manis di sini bukan manis seperti saat melihat wajahmu sedang tersenyum, tapi ya manis pada umumnya aja gitu. Makanan yang manis ini harus ada di snack hajatan sebagai penyeimbang rasa. Sebab, kalau mau asin atau pahit semua gitu ya malah wagu. Sebuah quotes tidak bijak pernah mengatakan, “Urip wes pahit rasah ditambah pahit” (Hidup sudah pahit, tidak usah ditambah pahit). Maka tolong hadirkan snack hajatan yang seimbang dan menyenangkan hati para penikmatnya.
Perihal makanan manis di sini ada banyak pilihan dan macamnya. Ada beberapa yang sering saya temukan atau bahkan saya harap-harap kehadirannya. Seperti, ager-ager, bolu, nagasari, kue lapis, pisang godog, cente manis, dadar gulung cokelat isi pisang, dan masih buanyak lagi. Membayangkannya saja sudah menarik, bukan?
#2 Makanan yang asin-asin
Setelah ada yang manis-manis tentu tidak lengkap kalau belum ada yang asin-asin. Begitulah cara kerja kehidupan. Pahit, manis, asam, garam kehidupan kita telan semua untuk membuat kita tetap hidup. Begitu juga dengan snack.
Nah, di antara makanan yang asin-asin ini saya memiliki beberapa referensi makanan favorit saya. Di antaranya ada martabak, tahu bakso, risoles, lemper, arem-arem, lumpia, pastel, kroket, dan lain-lain. Woh lha katanya favorit, tapi kok malah saya sebutkan semua. Ya, sebab memang semuanya favorit saya, sih. Termasuk kamu.
Yang jelas, makanan-makanan di atas kalau memang harusnya sepasang sama lombok ya tolong jangan dipisahkan. Sedih, tauk.
#3 Kletikan
Mohon maaf untuk yang satu ini saya tidak tahu bahasa Indonesianya apa, tapi kamu tahu kan? Yang kalau dimakan bunyinya pating “kletik” itu. Nah, itu dia kletikan. Kata ibu saya makanan yang satu ini juga amat penting kehadirannya dalam dus snack. Hal ini tidak lain ya bertujuan untuk penyeimbang rasa itu tadi. Walaupun, biasanya mbah-mbah yang memiliki masalah dengan gigi akan memberikan makanan ini ke cucunya. Tapi, tidak apa-apa. Kalau kata orang, “Nggak ada lo nggak rame.” Demikian juga halnya pada kletikan.
Makanan kletikan yang sering saya temui itu kacang, stik keju, keripik singkong, pilus, stik balado, marning, atau kalau mau lebih ekstrem lagi potel juga bisa dijadikan pilihan.
#4 Air mineral kemasan gelas merek apa pun
Di antara keindahan perpaduan berbagai jajan itu tadi ada baiknya kita memberikan minuman penuntas dahaga di dalam dus snack. Selain untuk tombo seret, air mineral gelas juga hadir untuk basa-basi kalau kita belum mau makan snacknya di tempat acara. Biasanya ibu saya kalau pergi ke arisan hanya air mineralnya yang diminum, lalu jajannya dibawa pulang untuk saya cemilin di rumah. So sweet, bukan?
Begitulah sekiranya seni memilih snack yang ideal jika kamu hendak menyelenggarakan hajatan atau sekadar kumpul-kumpul warga seperti arisan dan rapat RT. Semoga tips ini dapat bermanfaat di kemudian hari saat pandemi telah usai. Kangen snack arisan, euy!
Photo by Riki Risnandar via Pexels.com
BACA JUGA Setiap Orang Punya Nama, Kenapa Masih Memanggil dengan Profesi? dan tulisan Yafi’ Alfita lainnya.