Warga Jogja yang sedang patah hati, jangan lewat tiga ruas jalan ini karena malah bikin tambah galau.
Saya sempat bertanya kepada beberapa teman, tempat yang biasanya mereka kunjungi kalau situasi hati sedang kurang enak. Entah itu karena galau patah hati atau hal lainnya. Salah seorang teman mengatakan Jalan Kaliurang hingga Pakem adalah rute terbaik untuk mengobati sakit hati. Udaranya yang sejuk dan kondisi aspalnya yang terbilang mulus cukup menjadi alasan mengapa daerah ini sering dia kunjungi.
Saya juga kerap membaca teori bahwa memutari jalur Ring Road sampai muak adalah cara mengobati patah hati terbaik bagi anak muda di Jogja. Atau, jika kamu adalah warga Bantul, banyak juga yang menyarankan untuk bepergian melalui jalur arah ke Goa Selarong. Jalannya yang naik-turun dan berkelok, dihiasi tebing tinggi dan pepohonan katanya bisa menyegarkan pikiran kembali.
Namun sejauh yang saya ketahui, belum ada yang memberikan opsi jalan-jalan mana saja yang sebaiknya dihindari oleh mereka yang sedang galau. Nah, untuk itu saya coba mendata beberapa ruas jalan di Jogja yang sebaiknya tidak dilalui oleh mereka yang sedang dilanda patah hati.
Daftar Isi
#1 Waktu yang lama untuk mengingat momen bersama di Perempatan Pingit
Masyarakat Jogja pasti sudah nggak asing dengan persimpangan jalan satu ini. Ya, persimpangan yang terkenal dengan lampu merahnya yang lama ini jelas sudah nggak masuk kriteria untuk dijadikan opsi jalan melepas kegalauan. Gimana mau melepaskan rasa galau kalau disuruh diam di persimpangan ini selama hampir tiga menit? Duh, yang ada malah teringat momen-momen sebelum asing!
Selain itu, polusi suara di Perempatan Pingit itu tinggi kadarnya. Nah, klakson yang berkumandang dari sisi kanan-kiri ini bukannya menimbulkan perasaan lega, tapi malah menambah emosi dan membuat pekak telinga.
#2 Fokus menyelamatkan diri di Jalan Godean Jogja
Selanjutnya saya juga menobatkan Jalan Godean sebagai jalan yang nggak cocok untuk dijadikan opsi melepas galau di Jogja. Meskipun masih terhitung dekat dengan Ring Road Selatan yang jalurnya sering digunakan muda-mudi untuk melepas galau malam-malam, tapi agaknya ketika memasuki Jalan Godean, agenda tersebut lenyaplah sudah.
Kondisi ruas jalan ini terbilang buruk, penuh lubang di sisi kanan dan kiri. Aspal jalan juga nggak rata tinggi. Belum lagi penerangan di ruas jalan Jogja ini minim. Padahal jalan ini selalu ramai oleh kendaraan yang lewat. Hal ini tentu cukup menjadi alasan untuk mengurungkan niat menyembuhkan patah hati ketika melintas di sini. Saya yakin kalian nggak akan sempat memikirkan soal patah hati yang baru saja terjadi, lha wong mikir cara selamat dari lubang jalan ketika melintas di sini saja sulit!
#3 Sekitar Pabrik Gula Madukismo
Saya mengakui kalau kondisi jalan di dekat Pabrik Gula Madukismo itu cukup rata dan halus, tapi tidak untuk aromanya. Iya, aroma menyengat hasil kegiatan penggilingan tebu memang nggak mengenakkan di hidung. Saya yang sering lewat di daerah ini saja masih susah berdamai dan menahan aromanya, apalagi yang memang memiliki tempat tinggal di area ini, duh, rispek setinggi-tingginya.
Nah, karena hal inilah jalan di sekitar Pabrik Gula Madukismo itu nggak saya sarankan untuk menjadi lokasi pelepas rasa galau warga Jogja. Saya khawatir para pengendara yang belum terbiasa melintas di sini malah jadi banyak mengumpat dan kurang fokus menyetir.
Itulah tiga ruas jalan di Jogja yang tidak saya rekomendasikan untuk dilalui mereka yang sedang dilanda patah hati. Pasalnya, aktivitas meredakan sakit akibat patah hati itu haruslah dibersamai dengan kondisi pikiran yang tenang, kalau lewat tiga ruas jalan tadi, saya yakin malah pikiran orang-orang yang sedang galau makin semrawut. Duh, cari opsi jalan lain saja, ya!
Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Jalan Raya di Jogja yang Istimewa Ambyarnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.