Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

3 Keistimewaan Honda Supra Fit 100 cc yang Bikin Saya Betah Makenya

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
16 Juni 2020
A A
honda supra

3 Keistimewaan Honda Supra Fit 100 cc yang Bikin Saya Betah Makenya

Share on FacebookShare on Twitter

Karena belum bisa beli motor sendiri, pakai duit sendiri, atau ngutang sana-sini, saya dipinjemin motor bapak saya. Motor yang dipinjemin itu pun bukan tergolong motor mahal, malahan terbilang legend. Motor yang saya maksud adalah Honda Supra Fit 100 cc. Hah! Motor ini terlalu kuno?

Bodo amat. Pokoknya lumayanlah buat wara-wiri. Tanpa Supra Fit 100 itu, mungkin saya tak bisa ke mana-mana. Diem… aja di rumah.

Nyaris 6 tahun Supra Fit 100 menemani keseharian saya. Ke mana pun saya hendak pergi, selalu bersama dia. Mulanya, saya enjoy aja numpak Supra Fit 100. Sampai ketika masuk kuliah, saya baru menemui godaannya.

Bukan godaan sih, melainkan lebih cocok disebut cibiran. Apa boleh buat. Supra Fit 100 memang motor yang cukup lawas. Lahiran tahun 2005, yang mana waktu itu motor Honda Supra tengah naik daun.

Semakin ke sini, semakin sedikit orang yang mengandalkan Honda Supra Fit 100, bahkan untuk sekadar antar jemput anak ke sekolah. Di desa-desa pun orang-orang lebih memilih motor matic dan injeksi. Honda Supra Fit 100 pun semakin ketinggalan.

Suatu ketika, saya dan kawan-kawan hendak berlibur ke daerah dataran tinggi Dieng. Laki-laki selalu kebagian tugas buat membawa motornya masing-masing. Kawan saya langsung melirik ke arah saya, kemudian melontarkan pertanyaan menohok “memangnya motor kamu kuat?”

Duaaarrr!! Biar nggak malu-maluin, saya jawab dulu sementara dengan “mudah-mudahan kuat, kok.” Kawan-kawan saya pun seolah tak percaya. Ujung-ujungnya mereka tertawa.

Nyali saya mendadak ciut, tapi apalah hendak dikata, sebagai laki-laki tulen, saya yakin motor kebanggaan saya itu sanggup mengarungi jalan raya Pekalongan-Batang-Wonosobo. 

Baca Juga:

Supra X 125, Motor Tangguh Andalan Petani Kecamatan Ijen Bondowoso

Pengalaman Mudik Lebaran Naik Supra X 125: Pengeluaran BBM Memang Irit, tapi Punggung Menjerit

Berangkatlah saya ke ibu saya, guna meminta restu supaya membawa Supra Fit 100 berwarna biru itu. Sebelum menghadap, saya sudah punya beragam alasan agar motor tersebut bisa dipakai. Sekaligus saya juga sudah siap-siap kalau-kalau motor itu nggak bisa dipakai ke Dieng.

Hasilnya… tengtereng… nihil. Honda Supra Fit 100 yang bikin saya nyaman duduk di joknya itu tak bisa dibawa ke Dieng. Alasannya motor tersebut nggak bakalan kuat buat nanjak. Apalagi waktu saya bilang ke ibu saya kebetulan motornya belum sempat diservis.

Nggak bisa nanjak adalah alasan yang sepele. Alasan tersebut sering kali mencuat dari orang-orang yang nggak percaya kalau motor 100 cc kuat mengarungi jalan dengan kemiringan 45 derajat. Selain menghina, kawan-kawan saya menyarankan buat ganti yang lebih bagus.

Nenek saya pun pernah menawari saya buat beli motor baru. Mau dibayarin pakai uang tabungan, katanya. Honda Supra Fit 100 suruh dijual, nanti ditambahin buat beli motor yang lebih baik.

Sejujurnya itu tawaran yang menarik, tapi jauh di relung hati yang paling dalam, saya enggan berpisah dengan Supra Fit 100 itu. Meski dia secara STNK bukan milik saya.

Honda Supra Fit 100 punya 3 keistimewaan. Namanya saja keistimewaan, otomatis motor lain nggak punya dong. Sekalipun itu RX King sampai N-Max. 3 keistimewaan inilah yang membuat saya tak mau beranjak dari Supra Fit 100.

1. Irit

Kalau ada yang mengatakan Honda Beat, yang katanya motor sobat misquen itu adalah motor paling irit BBM sejagat +62, saya termasuk orang yang nggak bisa mempercayainya 100 persen. Saya pernah beradu dengan kawan saya yang memakai Honda Beat.

Saya nggak tahu persisnya gimana buat menghitung keiritan. Tetapi yang jelas, Honda Supra Fit 100 saya dengan Honda Beat kawan start di tempat yang sama, meski dengan posisi jarum indikator bahan bakar di speedometer berbeda.

Supra Fit 100 saya jarum indikatornya berada satu baris di atas huruf “E” yang sering saya asumsikan sebagai inisial “Entek” (habis). Sedangkan Honda Beat kawan saya bensinnya separuh dari indikator. Kita sama-sama pengin ke objek wisata Pagilaran di Kabupaten Batang. Jaraknya sekitar 50 kilometer dari Pekalongan.

Logisnya, kawan saya itu akan mengisi bensin lebih banyak dari saya. Tetapi nyatanya tidak, Supra Fit 100 hanya butuh sekali ngisi doang, pulangnya sangat nyukup. Sedangkan, Honda Beat tadi butuh dua kali mengisi bahan bakar—pulang-pergi.

Selain itu tentu masih banyak contoh yang menunjukkan bahwa Honda Supra Fit 100 adalah motor yang super irit. Bahkan nih ya, saking banyaknya nggak bisa saya tulis semuanya di sini. Hehe.

2. Bodi Ramping

Agar mudah menembus kemacetan, cepat saja nggak cukup. Motor kamu boleh punya kecepatan di atas rata-rata. Tetapi kalau sudah ketemu kemacetan dengan kendaraan yang padat merayap, ya tetap bakal kejebak juga.

Kamu butuh motor yang bodinya ramping. Sehingga mampu melenggak-lenggok dengan manjanya di antara sela-sela metromini dan truk pasir yang terkadang waktu macet mepetnya bukan main. Dalam urusan kecepatan Supra Fit 100 tergolong biasa-biasa saja. Namun dengan bodinya yang ramping memudahkan saya terlepas dari kemacetan.

Saya bisa dengan mudah geyal-geyol di antara truk-truk dan angkot yang bertambah bising karena klaksonnya dibunyikan. Sedikit berisiko sih, tapi karena nyali saya sudah terlatih semenjak sering nonton tong setan, maka bukan masalah.

3. Mudah Diatasi Saat Mogok

Sebagian orang saat motornya tiba-tiba mogok di jalan raya lebih banyak yang memilih untuk mendorongnya hingga ketemu bengkel. Bayangkan jika semisal bengkelnya jauh? Atau mogok di tengah-tengah rimbunnya pepohonan. Yah… cepek deh.

Selama bersama Supra Fit 100, saya nggak perlu cemas kalau tiba-tiba mogok di tengah jalan. Saya juga nggak perlu kepayahan mendorong motor hingga ke bengkel. Sebab tatkala mogok, Supra Fit 100 mudah diperbaiki.

Saya diwanti-wanti bapak saya kalau mogok periksalah bagian businya. Katanya, kalau motornya mogok, biasanya businya kotor. Untuk memperbaikinya tinggal bersihkan saja busi motornya. Boleh juga diganti sekalian, biar ketika diengkol langsung greeeng…

Tak seperti motor-motor yang letak businya tertutup bagian-bagian tertentu, Supra Fit 100 businya mudah dijangkau. Saya mudah saja memutarnya buat dibersihkan atau diganti dengan busi cadangan.

3 keistimewaan itu akhirnya membuat saya sampai sekarang betah mengendarai Honda Supra Fit 100 cc ke mana saja, dan dengan siapa saja. Oleh karena itu pula bapak saya hingga kini enggan menjual motor ini. Katanya, lebih baik jual yang Mio saja.

BACA JUGA Kenangan Manis Bersama si “Bebek Sirkuit” Jupiter Z dan tulisan Muhammad Arsyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Juni 2020 oleh

Tags: honda supraotomojokpengalaman dengan motor honda supra
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

supra X yamaha r15 cbr 150r Kepincut Beli Honda Scoopy Terbaru padahal Baru Saja Kredit Motor terminal mojok.co

Kepincut Beli Honda Scoopy Terbaru padahal Baru Saja Kredit Motor

17 November 2020
suzuki smash

Kengenesan yang Dialami Pengendara Motor Smash

21 Mei 2020
suzuki smash titan

Review Suzuki Smash Titan Setelah 7 Tahun Pemakaian

27 Juni 2020
Cuci Motor di Musim Hujan Sia-sia karena Bakal Kotor Lagi? Nggak Gitu Logikanya, Bos mojok.co/terminal

Siapa Bilang Cuci Motor di Musim Hujan Itu Sia-sia?

12 Maret 2021
Kaum yang Beli Motor Trail Cuma Buat Gaya, Kapan Tobat, Bos?terminal mojok motocross

Kaum yang Beli Motor Trail Cuma buat Gaya, Kapan Tobat, Bos?

19 Oktober 2020
all-new nissan terra review spesifikasi ulasan harga perbandingan Pajero Sport Exceed AT 4x2 2.4 MIVEC Fortuner 2.4 G AT mojok.co

All-New Nissan Terra: Lebih Murah dari Pajero Sport dan Fortuner, Fitur Tetap Lengkap dan Wah

26 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.